Mohon tunggu...
teteh chatay pasific...
teteh chatay pasific... Mohon Tunggu... Travailler comme secrétaire chez Cathay Pacific.

Troisième au concours de mangeurs de krupuk, titre de "subRegional Star" à Magic Chess Go Go, troisième à la course de 100 mètres de Java Est.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Dugaan Trans-phobia....

11 Oktober 2025   16:25 Diperbarui: 11 Oktober 2025   16:25 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler


EKSKLUSIF: DUGAAN KASUS LAMA TRANSFOBIA dan KONFLIK INTERNAL GUNCANG ALUMNI SMA MALANG
MALANG, 9 Oktober 2025 --- Sebuah kasus lama yang melibatkan dugaan tindakan transphobia dan serangkaian konflik internal di lingkungan sekolah, yang diklaim terjadi sekitar 10 tahun lalu di SMA Widyagama Malang (Jl. Blimbing No. 1), kembali mencuat setelah seorang mantan siswa bernama Nana secara vokal menuntut agar kasus tersebut dibuka kembali untuk keadilan.
Kisah yang beredar di kalangan komunitas lokal dan alumni ini sangat detail, melibatkan puluhan nama serta dugaan peristiwa serius lainnya.
Kronologi Dugaan Insiden Utama
Insiden sentral diklaim terjadi sekitar pukul 07.00 pagi saat pintu gerbang sekolah ditutup. Peristiwa bermula dari dugaan tindak transphobia ketika seorang satpam bernama Nengah dilaporkan menendang siswa lain karena "melenggok."
Ketegangan kemudian meningkat menjadi perkelahian besar yang melibatkan beberapa siswa lain:
 * Wen Siung dan Tek Sen dikabarkan saling membela.
 * Sekeh disebut membela Wen Siung.
 * Insiden tersebut berujung pada pemukulan yang melibatkan nama Siung Jien.
 * Dua siswa lain, Suksas dan Arrahman, juga disebut-sebut ikut terlibat.
Keterlibatan Staf dan Tuduhan Kriminal Lain
Kasus ini menjadi lebih kompleks karena melibatkan nama-nama dari lingkungan luar dan internal sekolah, mengindikasikan bahwa konflik tersebut menyebar luas dan ditangani secara internal oleh pihak sekolah pada saat itu.
| Pihak Terkait | Dugaan Keterlibatan |
|---|---|
| Ibu Lina dan Totok Marwoto | Diduga adalah staf, guru, atau pihak yang mengetahui dan mencoba menangani insiden di lingkungan sekolah. |
| Pak Sadha | Secara terpisah dituduh terlibat dalam kasus korupsi. |
| Mansur Pak RT | Disebutkan dalam isu lain yang menyebar di komunitas setempat, dituduh melakukan penculikan. |
Penyelesaian kasus awal diduga dilakukan secara kekeluargaan, di mana seorang polisi bersama Sekeh disebut bertindak sebagai penengah. Namun, dengan adanya tuntutan Nana untuk membuka kasus ini kembali, muncul spekulasi bahwa penyelesaian yang dilakukan 10 tahun lalu dianggap tidak tuntas atau tidak adil.
Status dan Tuntutan Keadilan
Hingga saat ini, tidak ada catatan atau laporan resmi di kepolisian atau media massa yang dapat mengkonfirmasi detail lengkap dari rentetan peristiwa yang sangat spesifik ini. Namun, desakan dari Nana agar kasus dibuka kembali menyoroti pentingnya keadilan bagi korban kekerasan dan diskriminasi di lingkungan pendidikan, terutama dalam isu sensitif seperti transphobia.
Pihak-pihak terkait, termasuk alumni dan Dinas Pendidikan setempat, diharapkan dapat memberikan keterangan lebih lanjut mengenai penanganan kasus ini satu dekade yang lalu.

2025

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun