Mohon tunggu...
Kang Opick
Kang Opick Mohon Tunggu... Administrasi - Karena berkembang adalah hidup

Belajar mencari dan menemukan hal baru buat materi pembaharuan diri menjadi lebih baik bermanfaat. !!

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Gunung Fuji ; Meruntuhkan keangkuhan

23 Oktober 2019   10:13 Diperbarui: 31 Oktober 2019   11:39 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gb: Para pendaki yang sedang bersiap di 5th Station.

suguhan view menuju kyugoume

sesaat setelah berangkat dari pos 8
sesaat setelah berangkat dari pos 8

10. 9th Station (Kyugoume)

  • Pukul 17.15 sampai di 9th Station di Shelter MANNENYUKISANSO.

gb-14-5dafbcf80d823031a756dda2.jpg
gb-14-5dafbcf80d823031a756dda2.jpg
  • Sampai di sini kita tinggal naik sekira 1 jam menuju puncak. Tapi karena aku sudah pesen nginep di MANNENYUKI jadi aku putuskan untuk Summit Attack besok pagi Dini hari saja, sebenarnya belom terasa capek, tapi karena untuk menghemat tenaga buat muncak, yang track nya sangat terjal, aku putusin segera check in, makan disini dan tidur lebih cepat. Ohya nginep disini kalo pesen tempat tidur saja 7000 yen, kalo plus makan 2 kali 9500. Kebetulan aku sudah pesen nginep plus makan 2 kali. Jadi begitu check in, beres beres barang, dan segera makan, ohya ada jidohambaiki juga itu vending machine yang menyediakan minuman ringan, hanya saja kalau di bawah harga 100 yen, di stasiun 5 300 yen di sini harganya jadi 400 yen, kupikir wajar sih, karena bawa naik juga gak mudah.
  • Selepas beres2 dan makan malam kira2 jam 6 kupikir udara masih hangat sehingga aku masih mengenakan kaos tipis, iseng iseng aku keluar menikmati pemandangan matahari terbenam dan lampu kota yang mulai hidup dari ketinggian 3460 MDPL. Tapi begitu keluar penginapan angin gunung menjelang malam begitu dingin menusuk, hingga ke pori pori dan sampai ke tulang membuatku sontak menggigil serangan dingin yang tiba membuatku balik badan masuk ke penginapan dan berniat mengeluarkan jaket agar bisa keluar lagi.
  • Tapi pesona sleeping bag lebih menggoda dan rencana untuk naik malam jam 02.00 membuatku mengurungkan niat keluar dan memilih terbenam dalam sleeping bag.
  • Ohya, perbedaan suhu dari bawah kota yang panas hingga 30-34 derajad celcius, dan dipuncak yang bisa mencapai minus meskipun musim panas, membuat badan suka kaget, jadi meskipun panas di bawah pastikan untuk membawa perlengkapan jaket dingin yang bukan kaleng2 dan juga raincoat karena cuaca ga jelas, suka mendung, berkabut terang dan hujan. Bagi yang belum pernah ngerasain suhu minus, pasti akan sangat menyiksa dan membuat kita tidak bisa berbuat apa, karena tangan seolah membeku, bahkan tak bisa bergerak, jadi persiapan peralatan menghadapi suhu dingin sangat penting.
  • Karena tak mau terhalang oleh dingin aku sudah menyiapkan underwear hangat, 2 jaket biasa dan raincoat agar tetap enjoy mendaki dalam dingin.

11. Menginap di MANNENYUKI SANSO

  • 7000 yen, atau sekitar 850.000 rupiah harusnya cukup untuk membayar hotel minimal bintang 4, dengan fasilitas yang lumayan wah, tetapi nilai itu tidak berlaku di sini, uang segitu hanya mendapatkan satu sleeping bag, dan space 50 cm x 180 cm, berjajar seperti ikan pindang yang siap dijajakan di pasar.
  • Tapi apa boleh baut dari pada mesti tersiksa tidur di track dalam dingin, angin dan hujan di luaran. Bener saja posisiku yang berada di jendela kaca tetap di pinggir track pendakian bisa melihat dengan jelas betapa menggigilnya pada pendaki malam yang kebetulan juga turun hujan antara pukul 23 hingga 01 dini hari. Jujur dengan kondisi tidur di sleeping bag dan dijejer seperti pindang, membuatku tak bisa tidur, banyak terjaganya yah, setidaknya aku bisa menimbun tenaga dan tidak terlalu lama dalam dingin.

12. Summit Attack.

gb-15-puncak-5dafc0f7097f361cd9432cf2.jpg
gb-15-puncak-5dafc0f7097f361cd9432cf2.jpg
  • Pukul 02.00
  • bersiap untuk keluar penginapan, sisa hujan masih terlihat, melewati pintu, suhu udara  minus 1 melai terasa dingin. 
  • aku sudah berada di depan penginapan dimana para pendaki lain yang baru naik malam itu juga udah ramai, banyak juga pendaki peluru istilah orang jepangnya dangan tozan atau mendaki dari bawah sampai puncak terus turun lagi, dimana ini kurang disarankan terutama bagi pendaki pemula.
  • Menurutku resiko kelelahan dangan tozan sangat besar, ini salah satu penyebab ketika aku bertanya pada rekan yang pernah naik ke Fuji, apakah ia ingin naik lagi, banyak diantara mereka bilang tidak. Mungkin karena kurang persiapan, dan pendaki peluru membuat mereka trauma sakit dan capeknya mendaki fuji. Alhamdulillah dengan persiapan training dan alat2 yang cukup, mendaki fuji menjadi pengalaman yang menyenangkan dan selalu ingin mengulang lagi.
  • 02.15 aku menghangatkan badan dengan beli milk coffe di vending machine, 400 yen yang kalau di bawah hanya 100 yen, tapi ga apalah biar mata melek dan badan hangat, dalam gelap dan terpaan angina serta udara dingin, perlahan mulai menyusuri track dari 9th menuju 9.5 Station Jalan bebatuan terjal masih basah oleh hujan sejam yang lalu, harus lebih hati2. ( wajib headlamp ya ).

13.  Sampai di 9.5 St. (Kyuugougoshaku).

  • Sekira 30 menit kurang lebih sampai di stasiun 9.5 ketinggian 3590 M, suhu minus 1, dan angin malam puncak yang menderu terasa dingin, untungnya aku sudah membawa jaket buat menahan dingin dan raincoat buat menahan angin serta hujan, jadi hawa dingin tidak terlalu mengganggu, ohya kalo di musim dingin tidak lupa kemana2 bawa sorban, selain bisa buat ganti syal penutup muka pas dingin, bisa juga buat sholat.
  • Suhu minus dan angin malam bagi yang belum terbiasa akan menjadi siksaan tersendiri, bila tidak membawa kostum yang memadai. Bisa bisa gagal muncak, karena gak tahan dingin.

14. Fuji Mt. Summit Pukul 03.00

  • Kira2 pukul 03.00 dini hari sampai juga di puncak, kupikir terlalu cepat sehingga mesti menunggu lama sampai matahari terbit pukul 05.10. cuaca selepas hujan, dan angin dingin yang makin menderu tetap saja masuk merayap di bagian tubuh yang tanpa pelindung, benar2 dingin, jalur fujinomiya berada di arah selatan, jalur gotembah di arah timur dan jalur Yoshida di arah timur agak ke utara. 
  • Posisi paling pas buat sunrise adalah puncak dari jalur Yoshida.di atas ketemu petugas yang mengarahkan agar berlindung dari angin dingin sambil menunggu sunrise, akupun mengikuti saran pak petugas turun kejalur dari gotemba, yang posisinya aga cekung sehingga bisa terlindung dari angin. Sembari menunggu jam 4.30 untuk memutar ke arah yoshida.
  • Pukul 4.30 aku memutar kea rah Yoshida, dan sholat subuh di puncak Fuji, kemudian standby di arah Yoshida untuk menunggu Sunrise, tetapi mendung tak beranjak hingga pukul 05.40 aku putuskan untuk kembali ke puncak arah Fujinomiya dan tepat pukul 06.00 berangkat turun.

Puncak arah Fujinomiya
Puncak arah Fujinomiya
Puncak arah Fujinomiya
Puncak arah Fujinomiya
HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun