Dari pintu belakang seorang berkopyah putih turun dari sedan.
Haji Watubun, membawa perlengkapan tempurnya dan sparepart karburator bus.
Istri Haji Watubun, Dik Asih. Anak dari adiknya ayah, meskipun usianya lebih tua 15 tahun, tapi dari segi silsilah masih tua aku. Maka Haji Watubun meskipun lebih tua memanggilku mas.
Tengah malam bus kembali bersuara brem.. brem..
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!