Pendidikan bukan hanya tentang gelar atau seberapa lama seseorang duduk di bangku sekolah, tetapi juga membentuk cara berpikir atau mindset seseorang dalam melihat dunia. Orang yang menempuh pendidikan tinggi biasanya memiliki pola pikir yang lebih terbuka karena mereka terbiasa berinteraksi dengan berbagai ide, teori, dan pengalaman baru. Proses belajar yang panjang melatih mereka untuk menganalisis masalah, mempertimbangkan berbagai sudut pandang, dan mencari solusi yang lebih rasional. Sebaliknya, orang yang berpendidikan rendah cenderung memiliki pola pikir yang lebih sederhana dan praktis. Mereka seringkali fokus pada hal-hal yang langsung terlihat atau dialami sehari-hari, sehingga cara mereka memandang masalah lebih mengutamakan pengalaman pribadi daripada teori atau data.
   Selain itu, cara mengambil keputusan juga menjadi salah satu pembeda utama. Seseorang dengan pendidikan tinggi biasanya terbiasa mengumpulkan informasi dan menimbang pro dan kontra sebelum bertindak. Mereka lebih sabar dalam mencari jalan keluar karena telah dilatih untuk berpikir kritis dan logis. Di sisi lain, orang dengan pendidikan rendah mungkin lebih mengandalkan intuisi, kebiasaan, atau nasihat lingkungan sekitar. Bukan berarti cara ini salah, tetapi kadang keputusan yang diambil menjadi kurang terstruktur dan rentan dipengaruhi emosi.
   Perbedaan mindset juga terlihat dalam cara menghadapi perubahan. Pendidikan tinggi biasanya membuat seseorang lebih mudah menerima perkembangan teknologi, ilmu pengetahuan, atau kebiasaan baru karena mereka sudah terbiasa belajar hal-hal yang terus berkembang. Mereka melihat perubahan sebagai peluang untuk maju. Sementara itu, orang dengan pendidikan rendah cenderung merasa ragu atau takut dengan hal baru karena kurangnya informasi atau pengalaman belajar yang mendalam. Hal ini membuat mereka lebih nyaman dengan rutinitas yang sudah dikenal.
   Namun, penting untuk dipahami bahwa pendidikan bukan satu-satunya faktor penentu kualitas pola pikir. Ada banyak orang yang meskipun tidak menempuh pendidikan formal tinggi, tetap memiliki pemikiran luas karena rajin membaca, bergaul dengan berbagai kalangan, atau belajar dari pengalaman hidup. Begitu juga sebaliknya, tidak semua orang berpendidikan tinggi otomatis memiliki pola pikir yang matang jika tidak mau terus berkembang. Intinya, pendidikan memang memberi dasar yang kuat, tetapi kemauan untuk belajar sepanjang hayat adalah kunci sebenarnya untuk memiliki mindset yang dewasa dan terbuka.
   Pada akhirnya, perbedaan ini seharusnya tidak dijadikan alasan untuk merendahkan satu sama lain. Pendidikan tinggi memang membuka banyak pintu, tetapi orang dengan pendidikan rendah pun memiliki nilai kehidupan yang berharga, seperti pengalaman lapangan, kearifan lokal, dan kemampuan beradaptasi dengan kondisi nyata. Yang terpenting adalah bagaimana setiap orang, baik berpendidikan tinggi maupun rendah, mau terus belajar dan menghargai pandangan yang berbeda agar bisa berkembang bersama.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI