Mohon tunggu...
M. Hafizhuddin
M. Hafizhuddin Mohon Tunggu... Aktor - Kang Apis

Anggota Komunitas Tidur Berdiri di KRL

Selanjutnya

Tutup

Gadget Artikel Utama

"Twitter, Please Do Your Magic!"

13 Maret 2019   19:40 Diperbarui: 13 Maret 2019   22:15 4599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika harus memilih, aplikasi media sosial mana yang harus saya hapus dari gadget, jelas bukan Twitter. Kalau Instagram, saya pernah menonaktifkan akun dalam beberapa hari dan tidak masalah. Facebook, bahkan saat ini memang saya tak memasang aplikasinya. Lain soal dengan Twitter.

Menurut saya Twitter memiliki fitur terlengkap tapi simpel, tak perlu ribet memikirkan visual. Bahkan untuk sekadar menuangkan hal-hal spontan dan tak penting.

Belakangan, ada sebuah kalimat yang bagi pengguna aktif Twitter pasti sudah tak asing lagi. Biasanya kalimat ini digunakan oleh mereka yang ingin meminta bantuan, apapun jenisnya. Mulai dari permohonan donasi atau penggalangan dana, menjual barang atau jasa, dan yang paling "receh" yaitu cuma minta editin foto.

Kalimat itu adalah, "Twitter, please do your magic."

Sudah banyak yang akhirnya dapat terbantu dengan cara ini sehingga membuat istilah "please do your magic" seakan menjadi mantra ampuh agar permohonannya terkabul melalui media sosial, khususnya Twitter.

Tepat saat saya merencanakan untuk menulis artikel tentang ini, muncul satu cuit "permohonan" di linimasa saya dan viral hingga hari ini.

Seorang perempuan asal Pangandaran, Jawa Barat bernama Aprilia Nur Azizah sedang mencari pekerjaan. Sebelumnya ia adalah seorang kasir sebuah barbershop di Jakarta Pusat yang resign di akhir 2018 karena sakit. Semenjak itu ia kesulitan mendapatkan pekerjaan baru.

April yang memiliki kondisi fisik tidak sempurna, yaitu kehilangan bola mata kanannya, merasa tak semua orang mau mempekerjakan karyawan dengan cacat fisik dan mensyaratkan "penampilan menarik" dalam proses rekrutmennya. Ia sempat mencurahkan keluh kesah ini melalui video di Youtube sekitar 3 bulan lalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun