"Tidak mungkin timnas Indonesia kekurangan kiper. Karena setiap klub punya kiper bagus. Banyak sekali yang saya lihat punya potensi menjadi kiper hebat, asal mendapatkan kesempatan yang bagus, mereka bisa menunjukkan kualitasnya," kata Luizinho dikutip dari Bolalob.com.
Mendapat Kepercayaan Klub
Melimpahnya stok kiper Indonesia tak lepas dari kesempatan yang mereka dapatkan di klub. Memang selama ini sangat jarang klub di Indonesia mengontrak pemain asing untuk posisi tersebut.
Dari sedikit kiper asing, hanya Yoo Jae Hoon (Korea Selatan) yang memiliki prestasi mentereng selama tujuh tahun karirnya di Indonesia. Bersama Persipura Jayapura ia mencatatkan tiga gelar juara liga domestik. Hingga tahun ini Jae Hoon masih betah berkiprah di Indonesia dengan mencoba peruntungan baru di klub Mitra Kukar.
Posisi kiper memang seharusnya dilindungi untuk diisi pemain-pemain lokal agar cepat berkembang. Sebab kalau saja posisi ini diberikan kepada pemain asing, maka sulit rasanya timnas kita mendapat kiper yang dapat diandalkan.
Tengok saja kompetisi di Inggris, di mana klub lebih senang mengontrak kiper asing. Tak heran jika timnasnya pernah (bahkan masih) kekurangan stok kiper berkualitas sepeninggal David Seaman. Pada Piala Dunia 2010 lalu, Timnas Inggris malah masih mengandalkan David James yang kala itu berusia 39 tahun.
Kita tunggu saja, siapa yang akan konsisten bermain di level terbaiknya. Menurut saya, selama Andritany masih menjaga performanya, kemungkinan besar dia akan terus menjadi pilihan utama Luis Milla.
Ah, andai saja kebiasaan untuk tidak mengontrak pemain asing  di posisi kiper juga diterapkan klub-klub Indonesia untuk posisi penyerang. Rasanya sampai saat ini semua klub masih terlalu mengandalkan penyerang asing yang membuat penyerang lokal sulit bersaing. Pahitnya, kesempatan di timnas pun "terhalangi"pemain naturalisasi. Duh!