Senin malam, saya baru saja sampai di mulut gerbang komplek perumahan, tempat saya tinggal selama ini. Di pos satpam, tampak Pak Edi, salah seorang satpam di perumahan, sedang berjaga. Saat membuka palang pintu gerbang atau portal, Pak Edi, dengan sedikit berteriak memberitahu bahwa ada tayangan bola.
" Pak ada bola, timnas U-19 lawan Arab," katanya.
Wah, dengar itu saya pun berhenti sejenak, dan memarkirkan motor di pinggir pos. " Nonton dulu ah," pikir saya.
Saya pun segera masuk pos satpam. Di layar kaca dari televisi yang ditaruh dalam pos, tampak dua komentator sepakbola, sedang mengomentari pertandingan. Ternyata babak pertama sudah kelar. Saya pun nanya ke Pak Edi. " Babak pertama siapa yang menang Pak?"
Pak Edi sigap menjawab dengan sumringahnya. " Timnas pak, mantap mainnya. Mantap pokoknya. Unggul satu kosong," katanya.
Ternyata yang ngegolin, adalah Ilham Udin Arymain. Wah, senang rasanya anak-anak muda Indonesia unggul, di tanah Arab pula, di negeri orang.
Tidak lama setelah itu, di layar kaca tampak kedua kesebelasan sudah bersiap di tengah lapangan. Babak kedua, sebentar lagi dimulai. Timnas asuhan Indra Sjafri, mengenakan kostum putih, bukan lagi berwarna merah. Tim lawan, Timnas U-19 Uni Emirat Arab justru yang berkostum merah.
Pertandingan pun dimulai, kedua kesebelasan mulai saling serang. Baru sekitaran dua menit pertandingan berjalan, gawang timnas Indonesia, berhasil di jebol pemain Uni Emirat Arab, lewat bola mati tendangan bebas, yang langsung disambut sundulan pemain lawan. Bola pun tak bisa dihalau penjaga gawang Awang Seto Raharjo.
Saya pun terhenyak, 1-1 kini kedudukan. Hati pun dag dig dug, jangan sampai gol kembali tercipta ke gawang Timnas U-19 Indonesia. Saya lirik, wajah Pak Edi juga tak kalah tegangnya. Ia terlihat drop gawang Awang Seto keceplosan.
Tapi asa kembali menggeliat, setelah bertubi-tubi Timnas U-19 Indonesia, memborbardir pertahanan Tim Uni Emirat Arab. Permainan atraktif, dengan bola-bola pendek diperlihatkan anak-anak asuhan Indra Sjafri. Wuihh, enak dilihat. Kayak lihat permainan klub-klub besar Eropa. Permainan bola-bola pendek, mengalir dengan pasti, menerobos barikade pertahanan anak-anak Uni Emirat Arab. Sesekali dikombinasikan dengan umpan-umpan terobosan. Ilham Udin Aryamin, begitu trengginasnya. Berkali-kali, si pencetak gol Indonesia di babak pertama itu, merepotkan barisan pertahanan Uni Emirat Arab.
Meski dikawal ketat, Ilham Udin selalu bisa lolos dari hadangan dan tempelan ketat. Bahkan bisa mengancam tepat depan gawang lawan. Sayang, tendangannya meleset. Maldini Pali, pemain sayap Timnas U-19 Indonesia lainnya juga tak kalah berbahaya.
Saling serang terjadi antara dua kesebelasan. Tapi Garuda Muda mendominasi. Pergantian pemain pun dilakukan Indra Sjafri. Indra memasukan Septian David Maulana, Evan Dimas dan Dimas Drajat, menggantikan pemain lainnya, salah satunya Ilham Udin. Permainan Garuda Muda masih atraktif.
Sampai kemudian, Maldini Pali terlihat trengginas menusuk sampai masuk ke kotak pertahanan lawan. Dengan menggocek lihai, Maldini berhasil mengecoh pemain lawan. Setelah itu ia mengoper silang ke Evan Dimas. Dengan tenang, Evan Dimas mengontrol bola sebentar, setelah itu langsung menshot ke arah gawang. Dan...golllllllll, kiper Uni Emirat Arab. Papan skor pun berubah 2-1 untuk keunggulan Timnas U-19 Indonesia.
Setelah itu, Garuda Muda yang giliran dibombardir. Terlihat Pak Edi, wajahnya tegang. Ia mungkin sama seperti saya berdoa agar gawang Awang Seto tak kembali dijebol lawan.
Dada kembali berdegup, setelah terlihat Dimas Drajat, melakukan penestrasi langsung menggiring bola ke kotak pinalti lawan. Dekat gawang ia mengirim umpan. Bola meluncur silang depan gawang, langsung disambar Septian David Maulana, dan gol. Skor pun 3-1 untuk Garuda Muda. Pak Edi sampai terlonjak kegirangan.
" Mantap, mantap, mantap, " berkali-kali ia bilang mantap, senang dan bahagia anak-anak Indonesia kembali menambah pundi gol.
Setelah itu, anak-anak Uni Emirat Arab, mencoba mengejar ketinggalan dari anak-anak Garuda Muda. Berkali-kali para penyerang Uni Emirat Arab, mengancam gawang Awang Seto. Tapi untungnya, barisan pertahanan Garuda Muda yang dikoordinir Hansamu Yama, bermain taktis. Gawang Awang Seto pun aman.
Sampai kemudian, Indra Sjafri menarik Maldini Pali keluar lapangan digantikan Yabes Roni Malaifani. Pertandingan menjelang injury time, menyisakan dua menit lagi. Dan, Yabes berhasil menyambar bola, dengan lincah ia langsung menusuk pertahanan lawan, yang sudah banyak ditinggalkan anak-anak Uni Emirat Arab yang bernafsu memperkecil kekalahan. Hanya satu pemain lawan yang mengawal. Tapi ia berhasil mengecoh, dan langsung mengirimkan umpan, yang langsung disambar oleh Dimas Drajat. Bola pun tak bisa dihadang kiper lawan, bersarang di pojok gawang, mengoyak jala. Garuda Muda pun unggul 4-1. Skor yang cukup telak, dikandang lawan pula.
Sorak sorai para pendukung Garuda Muda terlihat di layar televisi. Mereka warga Negara Indonesia di Uni Emirat Arab, pastinya sangat bangga. Saya pun di sini, ribuan kilometer jaraknya dari Uni Emirat Arab, merasakan kebanggaan yang sama. Tidak sia-sia mereka melakukan serangkaian di tanah air kemarin. Kini sayap Garuda Muda itu mengepak pasti di Tanah Arab. Sebab sebelumnya, mereka juga mengalahkan Timnas U-19 Oman, dengan skor 2-1. Sebelunya Evan Dimas dan kawan-kawan, pada pertandingan pertama dikandaskan Oman dengan skor 2-1. Tapi di pertandingan kedua, Evan Dimas dan kawan-kawan berhasil membalas kekalahan dengan skor yang sama.
Sawangan Depok, Senin, 13 April 2014
@rakeyanpalasara
agusupriyatna@gmail.com
