Mohon tunggu...
Kang Jenggot
Kang Jenggot Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan swasta

Hanya orang sangat biasa saja. Karyawan biasa, tinggal di Depok, Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Istana Bersiap Sambut Pendemo

26 Maret 2012   18:09 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:26 496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekitar pukul delapan malam lewat, sebagian kota Jakarta sempat diguyur hujan. Hujan baru mereda memasuki pukul setengah sembilan malam.

Hawa segar meruap, sedikit mengendorkan ketegangan urat syarat. Panas dan pengapnya Jakarta yang terasa pada tadi siang, seakan terlupakan, setelah udara sisa hujan terasakan. Namun saat saya lewat depan Istana, tertangkap suasana dan pemandangan berbeda dari biasanya. Biasanya jika malam telah merambat suasana depan Istana, tempat Presiden SBY berkantor agak lengang. Hanya terlihat beberapa pasukan pengawal presiden yang siaga depan Istana.

Tapi malam itu, suasana yang tertangkap mata, mengisyaratkan suasana ketegangan. Gulungan kawat berduri di bentang membentengi sepanjang baris depan Istana. Pastinya kawat berduri itu dibentang untuk mengantisipasi aksi demo menolak kenaikan BBM yang kabarnya akan besar-besaran. Istana sepertinya sudah bersiap sambut pendemo.

Di beritakan di media-media online, demo menolak BBM akan melibatkan 8000 orang. Jumlah yang lumayan banyak. Dan Istana menjadi salah satu titik yang akan disambangi para pendemo kenaikan BBM, selain gedung parlemen. Maka, gulungan kawat berduri pun dibentang untuk mengantisipasi hal-hal yang tak di inginkan.

Apalagi di daerah sudah marak demo penolakan BBM, bahkan diantaranya diwarnai ricuh. Tentu Istana sebagai negara, tak elok bila sampai di duduki pendemo. Maka keamanan dilakukan lebih ketat dari biasanya. Bahkan, tak hanya polisi yang akan mengamankan demo penolakan BBM, tapi juga tentara bakal di libatkan, meski hanya diperbantukan.

Namun, dilibatkannya TNI, tentu bisa dimaknai lain. Dan itu pastinya sudah berdasarkan hitung-hitungan intelijen, demo besar-besaran itu bisa memantik kondisi yang tak di inginkan.

Kabarnya para menteri di kabinet pun di instruksikan untuk tetap tinggal di Jakarta. Acara kunjungan kerja di daerah diminta di pending dulu. Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi, misalnya menurut informasi yang saya dapat, terpaksa membatalkan agenda kerjanya ke Provinsi Bangka Belitung, untuk memberikan penghargaan pada daerah yang berhasil merampungkan 100 perekaman e-KTP-nya. Padahal 27 Maret, Mendagri mestinya sudah harus terbang ke Bangka Belitung.

Suasana makin ditambah tegang, dengan banyaknya pesan berantai via SMS dan blackberry messenger, tentang kemungkinan demo bakal ricuh. Saya pun sempat menerima pesan berantai via BBM, agar mengisi tanki kendaraan full dengan bensin. Sebab dalam pesan itu, truk-truk pengangkut BBM milik Pertamina akan berhenti sementara memasok BBM ke SPBU-SPBU.

Dan, masih dalam pesan itu juga, SPBU sepanjang jalur yang akan di lewati pendemo akan tutup sementara. Tentu, semua berharap, demo tak berakhir dengan rusuh. Jika rusuh, semua yang akan rugi.

Semoga, demo tak berujung rusuh. Dan tentu harapan semuanya, kenaikan BBM tak membuat rakyat sulit beli susu, dan anak-anak bangsa kekurangan gizi. Semoga tak seperti itu.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun