Kawan, boleh saja kita beranggapan bahwa peristiwa yang ada di dalam film tersebut hanyalah fiksi atau rekayasa belaka pada zaman yang semakin tidak karuan ini.
Akan tetapi, jika kita mau lebih cermat untuk menyelami fakta yang tersaji di sekitar kita barangkali kita pun akan menemukan sosok-sosok yang tak kalah hebat dari sesosok ibu yang ada pada film tersebut.
Mereka adalah seseorang yang berani untuk tidak mengemis atau meminta bantuan pada pihak lain. Â Mereka berani untuk tidak viral demi mendulang penghasilan-penghasilan semu. Karena setiap langkah mereka senantiasa diiringi dengan sikap kewaspadaan. Yakni, jangan sampai demi sesuap harta pada akhirnya justru menggadaikan harga dirinya. Sehingga mereka pun pada akhirnya mampu berpuasa dari bermacam syahwat dunia.
Berdasarkan cuplikan yang dapat kita temukan pada kisah ini, maka kiranya kita dapat menyimpulkan bahwa seseorang yang miskin harta itu belum tentu mereka juga adalah pihak yang miskin harga diri. (*)