Mohon tunggu...
Muhammad Adib Mawardi
Muhammad Adib Mawardi Mohon Tunggu... Lainnya - Sinau Urip. Nguripi Sinau.

Profesiku adalah apa yang dapat kukerjakan saat ini. 😊

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kawan yang Bodoh dan Musuh yang Pintar

17 Maret 2021   16:48 Diperbarui: 17 Maret 2021   19:58 899
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kawan dan lawan bertarung (Stillness InMotion-Unsplash)

Harapan selanjutnya adalah agar ia akan semakin sadar secara perlahan-lahan atas ketidaktahuannya itu sehingga ia pun tidak akan berhenti untuk terus belajar demi mengubah diri menjadi lebih baik dan dapat bersikap lebih bijak sehingga ia pun akan membawa lebih banyak manfaat kepada diri kita kelak.

Dan di luar dari kedua hal itu, sebenarnya masih ada satu perkara lagi yang sebaiknya patut kita waspadai, yakni kebodohan yang melekat pada diri kita sendiri yang seringkali dampaknya adalah memunculkan perasaan bahwa diri kita ini sudah cukup pintar dibandingkan orang lain.

Padahal dengan merasa diri telah cukup pintar maka akan terkikislah keinginan dan semangat pada diri kita untuk terus belajar demi memperbaiki kualitas diri. Jika sudah demikian keadaannya bukankah itu sebenarnya adalah jalan yang akan mengantar kita pada kebodohan, kemunduran dan bahkan kehancuran diri.

Percaya atau tidak, Anda lah yang lebih pantas untuk memutuskannya. (*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun