Mohon tunggu...
Muhammad Adib Mawardi
Muhammad Adib Mawardi Mohon Tunggu... Lainnya - Sinau Urip. Nguripi Sinau.

Profesiku adalah apa yang dapat kukerjakan saat ini. 😊

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Belajar Mensyukuri Kehidupan Sejak Bangun dari Tidur

11 November 2020   09:47 Diperbarui: 11 November 2020   14:12 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrasi orang bangun tidur. Sumber gambar: medium.com

Baginda Nabi Muhammad telah mengajarkan kepada para ummatnya untuk senantiasa mensyukuri sekecil apapun nikmat yang telah mereka peroleh. Sebab dengan bersyukur harapannya adalah mereka pun akan memahami bahwa sebenarnya tidak ada satu pun dari kenikmatan itu yang dapat dianggap sederhana. 

Hal ini dikarenakan segala kenikmatan itu adalah anugerah dari Sang Pemberi Nikmat (Al-Mun'im) yang tentunya dalam memberi kenikmatan pada hamba-Nya itu memiliki kaitan dengan nikmat-nikmat lainnya.

Dengan demikian, hilangnya sebuah kenikmatan saja akan berpeluang mengganggu bahkan menghilangkan nikmat-nikmat lain yang dapat dirasakan oleh manusia. 

Contoh sederhananya adalah saat gigi kita dalam kondisi yang sehat dan normal kita jarang sadar betapa nikmatnya kesehatan gigi itu. Barulah manakala kita mengalami nyeri pada bagian gusi, kita pun lekas merasakan betapa luar biasa berharganya kesehatan pada setiap gigi itu untuk mendatangkan kenyamanan pada seluruh badan kita. 

Kawan, berawal dari contoh yang sederhana tadi kita pun dapat mentadabburi bahwa diantara nikmat terbesar dari Tuhan yang sepatutnya kita sadari adalah masih diberikannya kesempatan untuk hidup di dunia ini. 

Oleh sebab itulah, sedari bangun tidur kita telah dididik untuk terbiasa berterima kasih kepada Allah SWT sebagai Dzat yang telah memberi kita jatah kehidupan, kesehatan, kesempatan dan keimanan sebagai bekal kita untuk kebutuhan hidup di dunia maupun untuk akhirat kita kelak. 

Ucapan syukur kita munajatkan kepada Allah SWT saat bangun dari tidur dengan ucapan alhamdulillah alladzii ahyaanaa ba'da maa amaatanaa wailaihi an-nusyuur (Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan [kembali] kami setelah mematikan kami dan kepada-Nya-lah kebangkitan). 

Doa yang diajarkan oleh Baginda Nabi ini merupakan bentuk latihan untuk menyadarkan diri kita bahwa nafas yang kita hirup, kehidupan yang sedang kita jalani, serta segala hal yang dapat kita sadari keberadaannya di alam dunia ini, selepas bangkit kembali dari kematian kecil ini merupakan bentuk karunia yang luar biasa agungnya dari Sang Maha Pencipta yang memberi segala kehidupan.

Dengan adanya kesadaran kita untuk mensyukuri berbagai kenikmatan yang kita rasakan itu, maka harapannya adalah hal ini pun akan memunculkan nikmat-nikmat lain yang dianugerahkan oleh Allah pada diri kita. 

Sebab Allah SWT telah menjanjikan pada hamba-Nya bahwa manakala seseorang mau bersyukur, maka Ia pun akan menambah kenikmatan itu padanya. Hal ini sebagaimana diterangkan pada ayat berikut:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun