Mohon tunggu...
Taryadi Sum
Taryadi Sum Mohon Tunggu... Insinyur - Taryadi Saja

Asal dari Sumedang, sekolah di Bandung, tinggal di Bogor dan kerja di Jakarta. Sampai sekarang masih penggemar Tahu Sumedang

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Momok Itu Bernama "Tawuran"

26 September 2012   09:14 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:39 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tawuran boleh jadi merupakan hal yang menakutkan bagi setiap orang yang mempunyai anak sekolah. Meskipun anak kita berada di komunitas yang baik-baik saja, bukan mustahil  suatu ketika terjebak dalam sebuah tawuran yang dapat membahayakan dirinya.

Sekitar tahun lalu, anak cikal saya yang saat itu kelas 2 SMP  sempat hampir terjebak dalam sebuah tawuran yang dilakukan oleh anak SMP lain yang bukan dari sekolah anak saya. Untunglah ketika itu ada sopir angkot yang menyelamatkannya.

Menurut cerita anak saya, ketika mau pulang sekolah hari itu ia baru saja turun dari angkot  untuk nyambung ke angkot berikutnya,  tiba-tiba ada dua kelompok anak SMP yang akan tawuran.  Di tengah suasana tersebut, sebuah angkot mendekat dan menyuruhnya masuk, menutup pintu dan sampai mengantarkan anak saya ke depan gerbang kompleks,  padahal jalan itu bukan jalurnya angkot tersebut.   Sayangnya saya tak sempat bertemu untuk  mengucapkan terima kasih pada sopir angkot tersebut.

Sebagai orang tua yang memiliki anak “usia tawuran” , kekhawatiran itu membuat saya ingin selalu mengawasi apapun yang dia lakukan atau kemanapun dia pergi. Namun demikian, kekkhawatiran yang berlebihan juga tidak mengajarkan anak untuk “survive” di dunia nyata.  Walau bagaimanapun suatu saat ia akan hidup di alam bebas sehingga harus belajar bagaimana menghadapi hidup yang semakin penuh bahaya.

Apa yang harus kita lakukan sebagai orang tua?

Selain menanamkan nilai-nilai agama dan kehidupan yang baik, kita juga harus memastikan anak kita berada di pergaulan yang baik dan jelas. Jika anak pamit mau kumpul dengan teman-temannya, kita harus memastikan apakah ia pergi main putsal, belajar bersama atau apa. Jika tidak jelas, tegaslah melarangya.

Pada sisi lain, ajarkan juga cara-cara menghindari terjebak tawuran, seperti  selalu siaga dan peka dengan keadaan sekitar, menyeberang jalan cepat, menghindar  tanpa memancing perhatian dan sebagainya…….

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun