Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Satu Keluarga, Dua Kali Awal Ramadannya

2 April 2022   10:50 Diperbarui: 2 April 2022   15:32 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa jadinya jika satu keluarga dua kali awal ramadanya, mungkin yang belum pernah mengalami akan merasa lucu, bingung, atau ada seribu tanya tentang keluarga model ini.

Tapi begitulah yang saya alami dengan keluarga saya, tatkalah pemerintah melalui departemen agama mengumumkan bahwa 1 ramadan 1443 Hijriah jatuh pada hari minggu tanggal 3 april 2022, saya langsung bertanya kepada anak-anak, "kamu mau mulai hari sabtu seperti bapak, atau mulai puasa pada hari minggu seperti pengumuman pemerintah".

Tidak ada paksaan, tidak ada kata-kata bujukan, tidak ada niat mempengaruhi atau memaksakan satu pendapat. Saya yang berkeyakinan hendak memulai puasa pada hari sabtu, membebaskan anak-anak untuk menentukan sendiri kapan hendak memulai 1 ramadan.

Sebagai kepala keluarga, bisa saja saya mengarahkan bahkan sedikit memaksa kepada anak-anak dan istri untuk mengikuti pendapat saya tentang awal ramadan, toh lingkungan sosial masyarakat masih menempatkan kepala keluarga sebagai penentu arah keluaraga. Tapi hal seperti itu tidak akan saya lakukan.

Saya ingin anak-anak bergembira, sukarela, hingga akhirnya ikhlas dalam melakukan sebuah ibadah.  Menanamkan sejak dini untuk menghargai pendapat orang lain, belajar mempunyai prinsif dalam beragana, sehingga tidak mudah terombang-ambing oleh banyaknya sengketa dan penapat tentang sebuah ibadah.

Islam adalah agama yang membawa rahmat bagi seisi alam, ajaranya menitikberatkan kepada penghambaan manusia kepada Allah SWT, dengan cara mengedepankan akhlak mulia dalam segala tindak dan bicara. Pemaksaan pendapat bukanlah cara mulia untuk menunjukan keagungan sebuah ibadah.

Akhirnya, ketika sahur pertama tadi pagi, hanya saya dan istri yang bangun pagi untuk melaksanakanya. Meskipun hanya dengan menu sederhana ikan asin dan telur dadar, hati saya dan istri terasa sangat bahagia.

Bahagia karena masih diberi kesempatan oleh Allah untuk mencicipi ramadan tahun ini, bahagia karena anak-anak semakin punya prinsif dan keyakinan ketika hendak melakukan sebuah perintah Tuhan. Saya berkeyakinan, suatu saat nanti ketika anak-anak ini dewasa dan menjadi panuran dalam masyarakat, mereka akan mampu menerapkan prinsif agama sesuai alquran dan sunah.

Selamat menjalankan ibadah puasa kepada semua ummat muslim Indonesia, perbedaan awal ramadan bukan sesuatu yang harus di perdebatkan. Semoga kita bisa menjadi manusia yang bertakwa.

*****

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun