Semenjak media sosial muncul,ketika orang orang keranjingan bermedsos ria,saya sedikitpun tidak tertarik untuk ikut ikutan nimbrung di media sosial,mengapa?
Karena saya melihat medsos itu menawarkan aneka kemudahan dalam bersosialisai.tidak lagi di pengaruhi jarak dan waktu,tempat dan keadaan,bahkan susana batin seseorang.pokoknya tinggal buka media sosial,kita bisa menyapa siapa saja,di mana saja,dan kapan saja.cepat,tepat,dan murah meriah.
Tapi di sebalik kemudahan kemudahan yang di tawarkan,medsos juga punya sejuta hal yang bisa merugikan.di antaranya adalah,kita jadi malas bersilaturahim langsung dengan saudara,teman,kerabat,bahkan orang tua.bilapun masih ada silaturahim,intensitasnya menurun jauh di bandingkan ketika medsos belum booming.
Kemudian medsos membuat pergaulan antara satu dengan lainya sulit terkontrol.laki laki dengan wanita yang bukan mahramnya bisa leluasa bercengkrama tanpa harus keluar rumah.anak anak gadis dan perjaka sulit di awasi pergaulanya.tersebab di dalam kamar yang terkunci rapatpun,anak anak tersebut masih bebas menghubungi lawan jenisnya.
Dan yang lebih parah afalah kecanduan media sosial,buka mata buka medsos,seharian waktu terbuang percuma hanya untuk bermedsos ria.tentu masih banyak lagi hal hal merugikan yang bisa di timbulkan dari medsos ini.
Medsos dan Ramadhan
Ramadhan adalah bulan mengendalikan diri dan hawa nafsu.agar kita bisa maksimal dalam mengendalikan diri dan hawa nafsu,kita harus memahami hakikat puasa itu sebagai sarana untuk meningkatkan diri hingga menjadi manusia dengan derajat taqwa.
Mengapa medsos saya kaitkan dengan merokok? baik medsos dan merokok kedua duanya bisa membuat pemakainya kecanduan luar biasa.ada manfaat,tapi ada lebih banyak kerusakan bila kita tidak bisa mengendalikan diri.di sinilah kunci dari masalah ini.
Maka pengendalian diri adalah benteng tangguh untuk menghindari kerusakan dari media sosial yang bisa berpengaruh buruk bagi perilaku dan tatanan dalam bermasyarakat.makin mampu kita mengrndalikan diri,makin terhindar kita dari kerusakan.