Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Egois Dalam Menulis

13 Februari 2019   12:01 Diperbarui: 13 Februari 2019   12:16 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sumber: vectorstock.com

Membaca tulisan dalam artikel yang di tulis oleh para sahabat di kompasiana,sungguh menambah ilmu dan wawasan.

Apalagi artikel yang berisi ajakan dan tips tips agar lebih giat untuk menulis,benar benar menambah gairah untuk menelurkan isi pikiran kedalam tulisan.

Menulis itu muda,tulislah apa yang hendak kau tulis,tetaplah menulis walau masih miskin pembaca,adalah beberapa kata penyemangat,yng bagi saya tak ubahnya obat kuat,yang menambah daya tempur saya untuk lebih giat lagi menulis.

Tapi berkaca dari ulasan beberapa sahabat ,yang menulis tentang pentingnya kaidah kaidah penulisan yang baik,saya jadi malu sendiri.

Ternyata menulis tidak hanya menuangkan ide atau gagasan  dalam pikiran ke bentuk tulisan,tapi lebih dari itu tulisan sedikit banyak harus mampu memberi kemanfaatan bagi pembacanya.

Apakah saya egois dalam menulis?

Meneliti dan membaca lagi tulisan tulisan yang pernah saya tulis di kompasiana,ternyata tulisan saya lebih banyak menyuarakan keinginan dan kepentingan saya.

Saya hampir hampir tidak pernah memperdulikan apakah tulisan saya di sukai pembacaya,berapa orang yang mau membaca,bahkan tak pernah ambil perduli akan respon dan komentar para pembaca.

Yang penting menulis,ternyata jadi mantra utama saya dalam berkarya.saya jadi alpa untuk menkoreksi diri,apakah tulisan saya bermutu,apakah bisa jadi pemicu orang berbuat baik,bagaimana respon pembaca setelah membaca tulisanku,puaskah,tercerahkankah,mualkah,atau marah karena tulisan ku yang kering ide dan gagasan,telah menghabiskan waktunya percuma.

Mungkin ketika menulis dan selama proses penulisan,akal sehat saya telah mati di tutupi hasrat dan keinginan yang menggebu gebu untuk segera menghasilkan tulisan.

Trimakasih untuk para sahabat yang selalu dengan tulus memberikan nasihat dan motivasi lewat tulisan tulisanya,trimakasih juga untuk para admin yang mungkin bosan dan muak tapi tetap mengkoreksi dan menerbitkan tulisan saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun