Mohon tunggu...
Fairizal Rahman
Fairizal Rahman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Fairizal Rahman

Lecturer of Communication Study at State Islamic University of Kediri.

Selanjutnya

Tutup

Bola

Diskualifikasi Indonesia oleh FIFA sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20 Tahun 2023: Sebuah Tantangan Manajemen Public Relations

1 April 2023   16:30 Diperbarui: 1 April 2023   16:31 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pada bulan Maret 2023, FIFA mengumumkan keputusan untuk mendiskualifikasi Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia FIFA 2023. Keputusan ini datang setelah sejumlah masalah dan kontroversi terkait persiapan turnamen, termasuk keterlambatan pembangunan stadion dan infrastruktur yang buruk, serta ketidakpastian politik dan keamanan di Indonesia.

Sebagai sebuah negara besar dan memiliki banyak penggemar sepak bola, Indonesia menjadi sorotan ketika dipilih sebagai tuan rumah Piala Dunia FIFA 2023. Pemerintah Indonesia melihat ini sebagai sebuah kesempatan besar untuk memperkuat citra internasional Indonesia dan menunjukkan kemampuan Indonesia dalam mengadakan acara besar. Namun, persiapan Indonesia untuk turnamen ini tidak berjalan lancar. Salah satu masalah utama yang dihadapi Indonesia adalah keterlambatan dalam membangun stadion dan infrastruktur yang dibutuhkan. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk masalah keuangan, kurangnya pengawasan, dan birokrasi yang lambat. Dalam beberapa kasus, pembangunan stadion bahkan belum dimulai pada saat pengumuman bahwa Indonesia akan menjadi tuan rumah Piala Dunia.

Selain keterlambatan dalam pembangunan stadion, Indonesia juga menghadapi tantangan dalam hal politik dan keamanan. Ada kekhawatiran tentang kemampuan Indonesia untuk menjaga keamanan selama turnamen, terutama setelah terjadi beberapa insiden keamanan yang memprihatinkan dalam beberapa tahun terakhir. Ada juga ketidakpastian politik di Indonesia, yang bisa memengaruhi rencana turnamen dan menciptakan ketidakpastian bagi para penggemar dan peserta.

Keputusan FIFA untuk mendiskualifikasi Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia 2023 bukanlah keputusan yang tiba-tiba atau berdasarkan faktor tunggal. Sebagai badan pengatur sepak bola dunia, FIFA memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa turnamen yang diadakan di seluruh dunia memenuhi standar tertentu dalam hal stadion, infrastruktur, keamanan, dan kesiapan umum. Jika sebuah negara tidak memenuhi standar ini, maka FIFA memiliki hak untuk menolaknya sebagai tuan rumah.

Keputusan FIFA untuk mendiskualifikasi Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia 2023 tentu saja memiliki dampak yang signifikan bagi sepak bola Indonesia. Secara langsung, Indonesia kehilangan kesempatan untuk menjadi tuan rumah turnamen sepak bola paling bergengsi di dunia, yang tentunya akan membawa manfaat ekonomi dan citra bagi Indonesia. Selain itu, keputusan ini juga dapat berdampak pada pengembangan sepak bola di Indonesia secara keseluruhan, karena turnamen seperti Piala Dunia dapat memberikan dorongan besar untuk pengembangan olahraga tersebut, termasuk pembangunan stadion dan infrastruktur, pengembangan pemain muda, dan peningkatan penggemar sepak bola di seluruh negeri.

Dalam jangka pendek, keputusan FIFA mungkin akan menimbulkan beberapa dampak negatif bagi ekonomi Indonesia. Ada banyak orang yang berharap bahwa Piala Dunia akan memberikan dorongan besar bagi sektor pariwisata dan perdagangan di Indonesia, dengan ribuan pengunjung dan pendukung yang datang ke negara itu untuk menyaksikan turnamen. Tanpa turnamen tersebut, ada risiko bahwa ekonomi Indonesia akan mengalami penurunan yang signifikan, terutama di sektor pariwisata.

Namun, meskipun keputusan FIFA mungkin menyebabkan kerugian jangka pendek bagi ekonomi Indonesia, ada juga beberapa manfaat jangka panjang yang mungkin terjadi. Salah satu manfaatnya adalah bahwa Indonesia sekarang memiliki kesempatan untuk memperbaiki persiapan dan membangun infrastruktur yang diperlukan untuk mengadakan turnamen sepak bola yang besar. Dengan menunda turnamen tersebut, Indonesia dapat mengambil waktu untuk memperbaiki infrastruktur, meningkatkan keamanan, dan membangun stadion yang memenuhi standar internasional. Dengan demikian, Indonesia dapat memastikan bahwa jika mereka mendapatkan kesempatan untuk menjadi tuan rumah turnamen di masa depan, mereka akan siap dengan baik untuk mengadakan turnamen yang sukses.

Dalam jangka panjang, keputusan FIFA mungkin akan mempengaruhi citra sepak bola Indonesia di mata dunia. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Piala Dunia merupakan turnamen sepak bola paling bergengsi di dunia, dan menjadi tuan rumah turnamen tersebut adalah prestasi besar yang dapat membangun citra internasional sebuah negara. Dengan mendiskualifikasi Indonesia sebagai tuan rumah, ada risiko bahwa citra sepak bola Indonesia di mata dunia akan terpengaruh secara negatif.

Namun, ada juga kesempatan bagi Indonesia untuk memperbaiki citra sepak bola mereka di masa depan. Dengan fokus pada pengembangan infrastruktur dan pengembangan pemain muda, Indonesia dapat membangun basis untuk sukses di masa depan dan menarik minat dunia untuk turnamen sepak bola yang akan datang. Selain itu, dengan meningkatkan keamanan dan memastikan stabilitas politik di Indonesia, Indonesia dapat membuktikan kepada dunia bahwa mereka siap untuk menjadi tuan rumah turnamen sepak bola yang besar di masa depan.

Secara keseluruhan, keputusan FIFA untuk mendiskualifikasi Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia 2023 adalah keputusan yang mengejutkan dan mengecewakan bagi banyak orang di Indonesia. Namun, keputusan tersebut juga memberikan kesempatan bagi Indonesia untuk memperbaiki infrastruktur, membangun basis untuk sukses di masa depan, dan memperbaiki citra sepak bola di mata dunia. Dengan fokus pada pengembangan sepak bola dan stabilitas politik, Indonesia dapat memastikan bahwa kita siap untuk menjadi tuan rumah turnamen sepak bola yang besar di masa depan, dan membangun sebuah industri sepak bola yang kuat di Indonesia.

Dalam konteks manajemen public relations, keputusan FIFA mendiskualifikasi Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia 2023 mengindikasikan bahwa terdapat beberapa masalah yang perlu diselesaikan dalam hal komunikasi dan pengelolaan reputasi. Sebagai negara tuan rumah, Indonesia harus memiliki kemampuan untuk memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh FIFA dan menjaga hubungan baik dengan federasi sepak bola internasional. Oleh karena itu, Indonesia harus memperbaiki kemampuan manajemen public relations mereka agar dapat memastikan hubungan yang baik dengan FIFA dan masyarakat internasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun