Jika ada yang bertanya. Mengapa saya bosan? Mengapa mengalami writer block? Mengapa rasanya enggan melakukan sesuatu? Mengapa ingin melakukan hal lain? Dan seterusnya...
Rasa jenuh dan bosan biasanya tidak muncul tanpa alasan. Tentu ada sebabnya. Tidak mungkin umumnya orang mendadak gak lagi bersemangat melakukan hal yang sudah rutin dilakukan selama bertahun-tahun.
Kebosanan bisa muncul akibat aktivitas yang dilakukan tidak lagi menarik buat seseorang. Sudah tak ada motivasi apapun untuk melakukan itu. Dan banyak penyebab lain. Tapi mungkin hari ini kita sebaiknya tak membahas itu.
Jika kebosanan hanya sejenak, maka tentunya adalah siklus yang wajar. Tapi jika kebosanan itu berkelanjutan, maka mungkin ada yang salah.
Rasa bosan (apalagi rasa lelah) bukanlah hal yang patut disesali. Jika itu berlangsung sementara. Tidak berkelanjutan dan kebablasan menjadi bosan seterusnya, atau bahkan selamanya.
Bosan itu wajar. Sebab dalam segala hal seseorang perlu berhenti dari aktivitas rutin yang dilakukannya. Orang akan diberhentikan oleh "hukum alam" berupa rasa kebosanan, kelelahan, atau bahkan jika saking bandelnya orang itu dalam konsistensi (hingga disebut gila kerja, workaholic) maka dia juga kadang akhirnya akan diberhentikan dengan sakit.
Jadi, kadang istirahat sejenak itu perlu, jika tak mau suatu saat nanti bila terpaksa harus istirahat, istirahatnya jadi tidak terlalu lama.
Dengan adanya masa-masa kebosanan melakukan sesuatu, atau bahasa yang lebih halus adalah masa-masa istirahat dan refreshing, orang bisa melakukan kegiatan lain yang lebih berwarna daripada aktivitas rutin sehari-hari yang dilakukannya.
Tentunya jangan selamanya mengidentikkan bosan dengan butuh hiburan. Tapi kadang "hiburan" adalah benar-benar opsi terakhir saat sudah gak ada mood apapun untuk melakukan aktivitas apapun. Mungkin akan lebih baik saat sedang bosan, lantas belajar mengisi waktu dengan aktivitas lain yang juga berguna.
Bosan nulis puisi, orang bisa nulis cerpen. Bosan nulis cerpen, orang bisa mengerjakan esai. Bosan mengerjakan esai, mungkin butuh tantangan yang lebih ekstrim seperti membuat buku.
Jadi mahasiswa, bosan dengan bacaan sejarah mungkin bisa membaca bacaan sastra. Bosan dengan bacaan sains, mungkin bisa baca buku-buku filsafat. Bosan dengan bacaan serius yang sarat istilah, mungkin bisa baca buku fiksi. Dan seterusnya.