Mohon tunggu...
Muhammad Khoirul Wafa
Muhammad Khoirul Wafa Mohon Tunggu... Penulis - Santri, Penulis lepas

Santri dari Ma'had Aly Lirboyo lulus 2020 M. Berusaha menulis untuk mengubah diri menjadi lebih baik. Instagram @Rogerwafaa Twitter @rogerwafaa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tentang Buku Proses Kreatif dan Bagaimana Seharusnya Seseorang Memilih Bacaan

6 Juni 2020   05:35 Diperbarui: 6 Juni 2020   05:46 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
SUMBER GAMBAR: SAMPUL BUKU PROSES KREATIF - DOK. PRIBADI

CATATAN TENTANG BUKU PROSES KREATIF 

_______

Buku ini bagus. Iya, buku editan Pamusuk Eneste yang satu ini, berjudul Proses Kreatif. Kalau anda adalah pegiat fikih sejati, tentu gak akan melewatkan membaca Thabaqat Fiqhiyah. Seperti halnya jika penggemar dunia tasawuf, gak akan melewatkan buku-buku Thabaqat Sufiyah.

Maka mereka yang berkecimpung dalam proses kreatif, saya kira jangan melewatkan buku ini. Buku ini ada empat jilid sebenarnya.

Jilid pertama buku ini merekam proses kreatif banyak penulis besar Indonesia. Saya gak menyebutkan semua. Ada Pramoedya Ananta Toer, Sapardi Djoko Damono, Umar Kayam, Danarto, hingga Abdul Hadi WM.

Kalau kemarin saya susah-susah mencari dan menggali proses kreatif seorang penulis senior yang saya kagumi berdasarkan opini orang tentang mereka, maka lewat buku ini saya bisa menemukan bagaimana cara mereka menulis dari lisan mereka sendiri.

Menulis karya fiksi tidak bisa diajarkan, tapi bisa dipelajari. Karena itulah tiap sastrawan memiliki kekhasan dalam proses kreatifnya. Dan ciri khas itulah yang patut kita contoh. Sebab belajarlah untuk terus menulis sampai memiliki karakter dan ciri khas yang nyaman. Istilahnya adalah proses pencarian jati diri.

Membaca buku seperti ini lebih bermanfaat bagi saya, daripada sekedar ikut pelatihan kepenulisan, seminar, atau bahkan kursus menulis dan kelas menulis. Yang penting itu adalah aksi, bukan semata-mata tahu teori.

***

Seperti kata Pramoedya, proses kreatif adalah pengalaman pribadi yang sifatnya sangat personal. Dan biasanya, rahasia setiap pengarang akan berbeda. Mereka memiliki cerita masing-masing. Dan kita gak akan tahu itu, sampai mendengar langsung dari penuturan mereka. Kita tahu, ada orang yang ingin menjadikan dapur penggarapan karya sebagai privasi mutlak, yang tak bisa diganggu.

Tapi demikian dermawan beberapa penulis mau bercerita. Pramoedya misalnya, bercerita saat masih berusia belia. Sekitar 23 tahun, dan mulai mengawali proses kerja kreatif di tengah "keputusasaan", sampai berpikir hampir mengakhiri hidup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun