Mohon tunggu...
Muhammad Khoirul Wafa
Muhammad Khoirul Wafa Mohon Tunggu... Penulis - Santri, Penulis lepas

Santri dari Ma'had Aly Lirboyo lulus 2020 M. Berusaha menulis untuk mengubah diri menjadi lebih baik. Instagram @Rogerwafaa Twitter @rogerwafaa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bagaimana Trik Menjadi Pribadi yang Disiplin dan Konsisten?

11 Mei 2020   04:58 Diperbarui: 11 Mei 2020   05:03 1797
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Satu trik psikologi untuk meringankan beban, adalah dengan memecahkan kerjaan yang nampak besar, menjadi kerjaan-kerjaan kecil.

Jangan pernah bilang anda akan menulis sebuah buku setebal seribu halaman. Tapi katakan pada diri anda bahwa saya akan menulis satu lembar setiap hari.

Gak usah bilang mau berhenti merokok. Cukup bilang hari ini saya akan mengurangi rokok saya satu batang lebih sedikit dibandingkan kemarin.

Jangan katakan saya ingin menghkatamkam  baca buku berjilid-jilid misalnya. Tapi cukuplah bilang setiap jam enam pagi saya ingin membaca sekian lembar. Dan libur setiap hari Jumat.

Jangan katakan setiap hari mau menulis. Cukup bilang, kalau ada waktu saya akan menulis.

Saya selalu menganut prinsip agar jangan sampai menjadikan aktivitas kita, apapun itu, jadi sebuah beban. Ada sejuta alasan untuk membuat hal baik itu menjadi menyenangkan untuk dilakukan.

Agar akhirnya tidak ada rasa terpaksa sedikitpun. Sebab jika sudah terpaksa, biasanya justru berujung pada berkurangnya manfaat. Atau bahkan gak ada manfaatnya sama sekali. Sebisa mungkin jangan menimbulkan masalah baru. Dan jangan buang-buang waktu.

Tapi sebenarnya kita sudah bukan anak kecil lagi. Sudah gak butuh trik psikologi macam-macam. Jantung sebuah aktifitas adalah esensinya. Menjadikan itu bernilai. Bukan sekedar mau melakukan sesuatu saja. 

Orang dewasa sudah bukan waktunya untuk sekedar bercita-cita atau cuma bermimpi akan hal besar saja. Sudah waktunya berpikir lebih dinamis dan realistis. Kemudian diwujudkan dengan sebuah tindakan dan kontribusi.

Melakukan apa yang paling mungkin dilakukan. Walaupun sangat kecil. Karena ya memang hal kecil itulah hal yang paling bisa dilakukan. Jatahnya disitu. Itu kan termasuk bagian dari menyadari maqom ubudiyah yang lemah. Daripada berangan-angan tinggi tapi gak ngapa-ngapain.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun