Mohon tunggu...
Muhammad Khoirul Wafa
Muhammad Khoirul Wafa Mohon Tunggu... Penulis - Santri, Penulis lepas

Santri dari Ma'had Aly Lirboyo lulus 2020 M. Berusaha menulis untuk mengubah diri menjadi lebih baik. Instagram @Rogerwafaa Twitter @rogerwafaa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bosan di Rumah Aja? Ingatlah Kisah Sir Isaac Newton

30 April 2020   05:58 Diperbarui: 30 April 2020   05:55 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Konon waktu dua tahun di rumah itulah dia berhasil membangun kalkulus, hukum gerak, teori gravitasi, ilmu optik dan juga cahaya.

Iya. Kita tahu, semua teori itulah yang diakui sangat mempengaruhi perubahan dunia sains setelah era Newton. Dan dia mengerjakan sesuatu yang manfaatnya masih kita rasakan sampai saat ini, dengan hanya berdiam diri di rumah.

Ironisnya, selama bekerja di kampus sebelum itu, setahu saya dia bahkan tidak menemukan sesuatu yang wah sama sekali. Ya kehidupan dia di kampus sebelum wabah katanya sih biasa-biasa aja. Sama seperti mahasiswa lain. Sama seperti dosen lain.

Semua teori rumit diatas katanya awal pemecahannya ditemukan Newton justru ketika menyendiri di rumah. Kita ingat kan kisah Newton dan buah apel jatuh? Yang kemudian menginspirasi dirinya tentang hukum gravitasi. Kisahnya luar biasa terkenal.

Dan perlu dicatat, kisah itu terjadi bukan di universitas Cambridge. Di jantung ilmu pengetahuan dunia. Tapi di Woolsthorpe Manor. Daerah dimana Newton lahir. Tempat yang bahkan saya gak tahu dimana lokasinya.

Newton ini kreatif. Di rumah dia katanya melakukan eksperimen dan banyak pengamatan. Gak kehabisan akal dan gak bisa main TikTok, dia konon akhirnya bereksperimen dengan beberapa prisma di kamarnya. Newton katanya melangkah lebih jauh, dengan menempelkan bodkin - jarum tumpul - di matanya untuk mendapatkan berkas cahaya kecil. Eksperimen kecil ini mengarah pada inspirasi akan teorinya dalam optik di kemudian hari.

Dia juga katanya banyak merenung, berpikir, berimajinasi dengan objek-objek yang ada di rumahnya, dan mengerjakan masalah matematika sehingga dikreditkan sebagai ilmuwan paling banyak berkontribusi dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Akhirnya beberapa tahun kemudian dia bisa nulis buku Philosophi Naturalis Principia Mathematica.

Ya, padahal itu dilakukan sambil di rumah aja.

Jadi, meskipun universitas Cambridge libur, aktivitas Newton gak seketika itu juga menjadi libur. Di rumah aja bagi Newton bukan sebuah malapetaka. Tapi itu anugerah yang bisa membuat hidupnya kedepan lebih berharga.

Newton dengan berdiam di rumah seperti memberikan seberkas cahaya di tengah kegelapan akibat epidemi yang membawa duka bagi dunia. Tahun yang menjadi mimpi buruknya manusia, ternyata menjadi tahun keemasan bagi ilmu pengetahuan.

Masa di rumah aja selama sekitar dua tahun itulah yang banyak mengubah hidup Newton katanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun