Mohon tunggu...
Sam Kamuh
Sam Kamuh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Editor

Live your life with good thoughts, good words, good deeds.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Budak Siapakah Anda?

15 September 2019   02:51 Diperbarui: 15 September 2019   03:27 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.logossti.com

Diperkirakan ada lebih banyak orang dalam perbudakan hari ini daripada waktu sebelumnya dalam sejarah, dengan perkiraan mencapai 27 juta. Mayoritas dari mereka adalah budak hutang yang tinggal di Asia selatan.

 Dalam arti tertentu, kita semua adalah budak.  Kita melayani kebenaran atau kejahatan --- Allah atau dosa.  Tidak ada landasan yang netral;  kita melayani salah satunya atau yang lain.

 Dosa itu menipu dan brutal.  Tidak ada manfaat nyata atau abadi di dalamnya.  Ia tidak dengan mudah melepaskan korbannya.  Dan pada akhirnya ia memberikan upah kematian bagi para budaknya.

 Tetapi Alkitab mengatakan bahwa menjadi budak kepada penurutan memberi harapan.  Itu menuntun pada kebenaran dan, pada akhirnya, membawa kepada kehidupan yg kekal.

 Bagaimana bisa seorang yang merupakan budak dosa, beralih tuan?  Jika dosa memiliki daya rekat, bagaimana seseorang bisa dibebaskan?  Satu-satunya cara untuk diselamatkan dari situasi tanpa harapan ini adalah dengan menerima pemberian Tuhan.  Bagi siapa pun yang bertanya, Dia akan memberikan kebebasan, pengampunan dari dosa, dan kehidupan abadi dalam Kristus Yesus.  Itulah rahmat yang Dia tawarkan kepada semua orang.

Roma 6:15,16
(15) Jadi bagaimana? Apakah kita akan berbuat dosa, karena kita tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia? Sekali-kali tidak! (16) Apakah kamu tidak tahu, bahwa apabila kamu menyerahkan dirimu kepada seseorang sebagai hamba untuk mentaatinya, kamu adalah hamba orang itu, yang harus kamu taati, baik dalam dosa yang memimpin kamu kepada kematian, maupun dalam ketaatan yang memimpin kamu kepada kebenaran?

Roma 6:21-23
(21) Dan buah apakah yang kamu petik dari padanya? Semuanya itu menyebabkan kamu merasa malu sekarang, karena kesudahan semuanya itu ialah kematian. (22) Tetapi sekarang, setelah kamu dimerdekakan dari dosa dan setelah kamu menjadi hamba Allah, kamu beroleh buah yang membawa kamu kepada pengudusan dan sebagai kesudahannya ialah hidup yang kekal. (23) Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.

Doug Batchelor

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun