Ketika memancing di laut dalam, seorang pemancing profesional Stewart Campbell tersentak pada sisi perahunya sehingga jatuh ke laut, akibat seekor marlin raksasa. Â Untungnya, tali yang terhubung dengan alat pancingnya terhenti dalam hitungan detik dan dia selamat. Â Orang lain banyak yg tidak beruntung. Sejumlah orang tenggelam dalam situasi yang sama, tali pancing mereka tetap terulur dan mereka ditarik ikan hingga jauh ke laut.
Petrus tentu banyak berurusan dengan angin ribut pada saat melaut. Namun, setelah ia mengubah karirnya dan mulai menjala manusia, ia tentu saja menghadapi urusan yang lebih berbahaya.
Ketika Petrus lebih memperhatikan orang dan situasi lebih daripada Yesus, dia terseret ke dalam air dan hampir tenggelam secara rohani. Â Tetapi pelajaran yang dia dapatkan di halaman kantor pengadilan dimana Yesus berada, mengubah fokusnya. Â Sejak saat itu, perhatiannya lebih terpusat pada Kristus.
 Setelah Pentakosta, Petrus dan para rasul lainnya bertekad untuk menginjil di Yerusalem, tidak perduli dengan besarnya biaya yg harus dikeluarkan.  Ketika diancam oleh para imam dan penguasa yang marah, mereka menjawab dengan berani:
"Kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia.
Allah nenek moyang kita telah membangkitkan Yesus, yang kamu gantungkan pada kayu salib dan kamu bunuh.
Dialah yang telah ditinggikan oleh Allah sendiri dengan tangan kanan-Nya menjadi Pemimpin dan Juruselamat, supaya Israel dapat bertobat dan menerima pengampunan dosa.
Dan kami adalah saksi dari segala sesuatu itu, kami dan Roh Kudus, yang dikaruniakan Allah kepada semua orang yang mentaati Dia'
Kisah Para Rasul 5: 29--32.
 Ayat renungan:
 "Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia."
 Matius 4:19
Doug Batchelor