Generasi Muda Aware #CyberSecurity bersama GNRM UNAIR dalam Workshop Cak EDI Chapter Banyuwangi

Banyuwangi - Cak EDI Chapter Banyuwangi merupakan komunitas ketiga gagasan GNRM atau Gerakan Nasional Revolusi Mental Universitas Airlangga. Komunitas ini terdiri dari rekan-rekan mahasiswa, aktivis lingkungan hidup, pegiat sosial media, dan lain sebagainya. Cak EDI lahir dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) yang mana menjadi salah satu bukti nyata hasil dari kolaborasi antara Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemenko PMK) bersama Forum Rektor Indonesia. Dalam kolaborasi ini, Universitas Airlangga menjadi salah satu penggiat yang lolos seleksi sebagai penerima Dana Swakelola Program Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM). Melalui kegiatan ini, Ketua Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) Universitas Airlangga, Agie Nugroho Soegiono, berharap dapat mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni pengabdian kepada masyarakat sebagai dukungan dalam memperkuat peran dan fungsi perguruan tinggi. Salah satu implementasi kegiatan ini adalah hadirnya Workshop Cak EDI (Cakap Literasi dan Etika Digital) di Malang (Sabtu, 02/9/23).

Sesi Sambutan dari Sekretaris Forum Rektor Indonesia. (Foto: Handa/GNRM UNAIR)

Isu Keamanan Digital

Keamanan digital menjadi bahasan yang cukup menarik perhatian rekan-rekan komunitas CAK Edi Chapter Banyuwangi. Pada sesi ini banyak diulas terkait bagaimana mencari informasi secara aman di platforms digital. Sebelumnya juga telah diadakan simulasi terkait bagaimana menyikapi kabar hoaks yang bertebaran di platforms digital. "Kuncinya adalah awareness yang harus kita bangun," ujar Suciyono, pembicara sekaligus dosen SIKIA UNAIR Banyuwangi. Berbagai informasi yang ada di dunia digital amat beragam, namun pengguna juga harus memahami atas konsekuensi yang nyata ada di sana. 

Sesi Foto Bersama. (Foto: Handa/GNRM UNAIR)

Etika Bermedia Sosial Hari Ini

Bermedia sosial sudah menjadi kebutuhan utama bagi para generasi muda saat ini. Apapun yang terjadi di dunia nyata tanpa sadar harus untuk disimpan dalam dunia maya. Lantas, muncul tantangan besar terkait bagaimana cara beretika dan beretika di media sosial yang telah menjadi makanan sehari-hari ini? Kuncinya adalah penerapan rasa menghargai dan menghormati di dunia serba bebas ini harus tetap dipegang teguh. "Ada beberapa consent yang tetap harus kita pahami," ujar Faisal Fikri. Sesederhana meminta izin saat akan mengunggah sesuatu yang berhubungan dengan orang/institusi lain, itu sudah menjadi hal dasar penerapan etika dalam bermedia sosial.  

Sesi Pemaparan Materi. (Foto: Handa/GNRM UNAIR)

Tips #AmanBermediaSosial

Maka dari itu, pada sesi workshop tersebut diusung beberapa tips agar #AmanBermediaSosial. Tips tersebut meliputi jaga data pribadi, sekecil apapun; ce setting keamanan dan privasi di media sosial; gunakan AdBlocker; hindari membuka e-mail yang mencurigakan; dan cadangkan semua berkas maupun data online yang dimiliki.