Mohon tunggu...
Siti Kamilah
Siti Kamilah Mohon Tunggu... Freelancer - Kulilhaq Walaukana Muron

Tersenyumlah

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Hoax yang Merugikan

22 Maret 2020   11:48 Diperbarui: 22 Maret 2020   11:56 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

HOAX YANG MENYENGSARAKAN

Merebaknya Jaringan social Di Dunia Maya memungkinkan setiap orang berekspresi bebas tanpa batas. Arus informasi hilir-mudik memadati ruang kehidupan, memenuhi sudut aktifitas manusia. Pertukaran  pengetahuan dari satu orang ke orang lain begitu cepat, tanpa mengenal batas ruang dan waktu. Dunia seakan menjadi kampung besar tanpa sekat sehingga memungkinkan setiap orang berinteraksi.

Sayangnya,  kebebasan berekspresi tersebut tidak diimbangi dengan kecerdasan bermedia. Arus informasi yang mengalir menjadi liar ketika menemukan ruang, terutama di media social. Berita-berita yang ditampilkan tidak jarang berisi isu-isu hoax yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Parahnya, berita tersebut dishare, disebar ke banyak orang, tanpa memerhitungkan efek yang ditimbulkan.

Isu yang berkembang tidak jarang menyinggung persoalan rasial, pelecehan, penistaan agama,fitnah kepada pihak lain, bahkan sampai kematian orang akibat virus korona yang sedang menyebar luas di kalangan masyarakat dunia. Maka bias dipastikan efek yang timbul yakni keresahan. Maka sangat mungkin disintegrasi bangsa akan terjadi. NKRI yang telah diperjuangkan oleh sejuta nyawa, hanya tinggal puing-puing nama saja, sementara jasadnya terkubur dalam perang dan perpecahan, karena kemajuan teknologi yang tidak bias difiltrasi oleh sebagian besar masyarakat, mengakibatkan munculnya berita atau informasi yang tidak sesuai dengan kenyataan.

Informasi tersebut bertujuan untuk menjatuhkan pihak lain baik itu perorangan maupun suatu organisasi. Informasi atau isu yang bertujuan untuk menjatuhkan suatu pihal tersebut di namakan hoax

Menurut kamus besar bahasa Indonesia 'hoax' adalah 'berita bohong' dalam Oxford English Dictionary, 'Hoax' didefinisikan sebagai 'malicious deception' atau kebohongan yang dibuat dengan tujuan jahat. Sayangnya, banyak netizen yang sebenarnya mendefinisikan hoax sebagai berita yang tidak disukai. Hoax atau fake news bukan sesuatu yang baru, dan sudah banyak beredar sejak Johanes Gutenberg menciptakan mesin cetak pada tahun 1439. Sebelum zaman internet, hoax bahkan lebih berbahaya dari sekarang karna sulit untuk diverivikasi.

Penyebaran informasi hoax Di Indonesia seperti tidak pernah habis. Entah apa maksud dan tujuannya, yang jelas kebohongan apapun yang merugikan dan membuat resah jelas tidak dibenarkan. Ketua Umum PMBNU Said aqil siradj mengatakan, santri juga harus berperan melawan isu hoax yang kian marak, bahkan mengancam kerukunan sesama anak bangsa. Untuk itu, ia menyampaikan , saat ini dipesantren-pesantren khususnya pesantren NU sudah dibuka pelatihan untuk menagkal isu hoax tersebut.

Kiai said aqil juga mengatakan bahwa saat ini tantangan santri jauh lebih kompleks dalam era teknologi yang semakin maju. Menurutnya, untuk menyebarkan kejahatan saat ini juga lebih mudah karena kecanggihan teknologi. Kiai said mengatakan, internet sebagai salah satu kemajuan teknologi saat ini harus digunakan secara baik dan bijak.

Karenanya perlu kesadaran bersama agar memiliki sikap bijak dalam bermedia. Dalam hal ini, pesantren patut menjadi teladan. Ratusan tahun sejak berdirinya, pesantren telah mewariskan nilai-nilai anti hoax yang terus dipupuk lestari hingga hari ini. Nilai-nilai tersebut diantaranya;

  • Informasi pengetahuan yang dibangun di pesantren berbasis ilmiah, yakni melalui kitab para ulama dari masa dahulu hingga sekarang, yang lazim disebut kitab kuning.
  • Keilmuan pesantren memiliki mata rantai (sanad) yang sambung menyambung dalam satu guru ke guru yang lain. Pesantren berpedoman bahwa ilmu, terutama ilmu agama, akan dipertanggung jawabkan dunia akhirat.
  • Dalam pesantren diajarkan nilai-nilai tawadu', menghormati dan menghargai orang yang lebih senior.
  • Dalam setiap persoalan yang simpang-siur pesantren kokoh dengan tradisi tabayyun. Dengan demikian isu yang menyebar bias di gali kebenarannya sehingga persoalan mudah diselesaikan itulah yang perlu dilakukan, tidak hanya brkoar-koar lewat dunia maya,tapi lakukanlah dialog dengan pihak yang bersangkutan agar isu yang berkembang bias menemukan titik terang, isu tidak menggilinding bebas yang pada ujungnya menimbulkan keidak harmonisan.

Oleh karena itu, santri merupakan salah satu elemen penting yang sudah sejak zaman dahulu telah berkontribusi untuk NKRI, sudah saatnya santri kembali bangkin melawan hoax dan menjadi sosok pilar penjaga NKRI dengan mengusung nilai kearifan dan akhlaqul karimah-NYA. Karena dengan bermodal hal tersebut, santri bias menjadi penerus-penerus bangsa yang dapat diandalkan.

                SAY NO TO HOAX YA GUYSSS!!!!!!!!!!

Thank you.......

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun