Mohon tunggu...
Kamal Ramdhan
Kamal Ramdhan Mohon Tunggu... Lainnya - Kampung Cokelat

Seorang ayah...

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Yang Saya Lakukan Ketika Bepergian Jauh

2 Oktober 2010   13:25 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:46 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Menyimak kasus tabrakan yang terjadi antara KA Argo Bromo Jakarta-Surabaya dan KA Senja Utama Jakarta-Semarang, saya jadi merasa miris, merinding rasanya jika seandainya kereta tersebut adalah kereta yang sedang saya tumpangi. Pasalnya baru beberapa hari yang lalu saya naik kereta api karena pulang balik dari jombang ke jakarta

Saya sempat ngedumel karena tidak bisa mendapatkan tiket untuk kereta favorit saya, Argo Bromo Surabaya-Jakarta.

Pelajaran moralnya adalah ternyata jenis kereta dan kelas tidak menjamin keselamatan dalam sebuah perjalanan. Itulah kenapa setiap kali saya melakukan bepergian jauh, saya selalu melakukan semacam "ritual", agar diberikan keselamatan dalam perjalanan. Pun begitu ayah saya (alm) juga selalu mewasiatkan jika dalam perjalanan hendaknya selalu berdo'a dan membaca shalawat yang banyak agar mendapatkan pertolongan dari yang maha kuasa.

Hal yang paling saya pegang erat-erat ketika saya melakukan perjalanan jauh adalah bahwa sebelum pergi saya selalu menganggap akan pergi ke medan perang, sehingga saya tidak tahu apakah saya akan selamat sampai tujuan atau tidak. Bisa saja kendaraan yang saya tumpangi adalah giliran selanjutnya yang akan dijadikan Allah untuk mengurangi nyawa manusia di dunia. Maka sebelum berangkat saya selalu meyempatkan diri bersilaturrahmi ke tetangga-tetangga dekat, juga sanak saudara untuk sekedar bersalaman dan mohon pamit. Sejatinya, orang yang mau melakukan silaturrahmi akan dipanjangkan umurnya oleh Allah.

Saya memeluk erat-erat ibu saya menganggap mungkin itu pelukan terakhir saya, sehingga ketika di perjalanan saya merasa ikhlas jika seandainya Allah menyabut nyawa saya. Dan bismillah, saya akhirnya berpredikat menjadi seorang musyafir. Dalam perjalananpun saya selalu mengingat waktu shalat. Ketika waktu shalat tiba saya melaksanankan shalat khurmat waktu, yaitu memuliakan waktu shalat karena Allah.

------

Turut berduka cita atas musibah yang menimpa KA Argo Bromo Jakarta-Surabaya dan KA Senja Utama Jakarta-Semarang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun