Mohon tunggu...
Kamal Achmad
Kamal Achmad Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Apa Adanya

Aku adalah mahasiswa gabut yang butuh duit ehe.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Sebuah Filosofi Kebencian Oleh Bangsa Eldia

24 Desember 2020   15:26 Diperbarui: 29 April 2021   11:51 722
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anime Attack on Titan. | prambors fm

Bangsa Eldia, sebuah bangsa yang mungkin sudah diketahui oleh semua bangsa wibu.  Sebuah bangsa yang lahir dari imajinasi seorang manusia bernama Hajime Isayama lewat karyanya Shingeki No Kyojin. 

Sosok Eren Jaeger pun menjadi sosok ikonik dari bangsa ini. Dalam perjalanan ceritanya banyak disuguhkan adegan gore yang mungkin tak dapat diterima banyak kalangan, termasuk para emak-emak yang sangat amat menyayangi anaknya, terutama KPI yang amat mencintai acara mencintai. Meski begitu banyak orang yang mencintai cerita ini, terutama bangsa wibu karena dianggap memiliki cerita yang kompleks dan menarik.

Perjuangan mahluk berjenis manusia melawan raksasa titan. Sebuah cerita yang sepertinya simple namun sangat kompleks seperti isi kepala seorang mahasiswa. Setelah menang melawan titan kemudian bebas, kemudian bertemu musuh kembali, yaitu manusia. 

Mengetahui kenyataan dan kebenaran memang sulit. Mungkin itu yang dirasakan bangsa Eldia di balik dinding megahnya. Sebuah kebencian yang sengaja dilupakan rajanya untuk rakyatnya seketika muncul kembali setelah mereka bebas dari balik dinding yang membelenggu.

Dalam tulisan ambigu ini saya tidak akan membahas mengenai cerita Shingeki No Kyojin, karena saya tidak mau memberi spoiler. Jika ada yang bertanya mengapa karena saya pun tidak suka jika diberi spoiler. Rasanya ingin menampol mulut mereka yang dengan sengaja memberi spoiler.

Kali ini saya akan memberikan sorotan bagaimana sebuah kebencian yang mendarah daging dalam cerita ini. Meski cerita ini fiksi, namun kebencian yang ada begitu nyata. Kebencian antar ras, suku, dan bangsa sangat kental. 

Baca: Attack on Titan dan Doktrin "Topi Pesulap": Upaya Manusia dalam Memahami Realitas

Sebuah kebencian yang tertuju pada bangsa Eldia karena sudah merebut kebebasan bangsa yang mereka jajah. Meski kejadiannya sudah beratus, bahkan beribu tahun lalu, sepertinya kebencian itu tidak dapat hilang meskipun generasi baru mereka tidak tahu apa penyebab dari kebencian tersebut. Intinya yang penting harus benci, tidak boleh tidak.

Bangsa Marley dan sekutunya amat membenci dan mengutuk bangsa Eldia karena mereka mahluk yang bisa berubah menjadi raksasa (titan), mereka adalah iblis. Iblis pemakan manusia. 

Bangsa Eldia pun dianggap sebagai mahluk hina yang bahkan tidak pantas disebut manusia (menurut mereka). Sebuah filosofi kebencian yang amat kuat. Tanpa kebencian mungkin dunia akan hampa dan manusia tidak dapat hidup. Manusia perlu tujuan hidup sebagai ambisi.

Terlepas dari itu semua jelas kebencian tidak akan lahir tanpa penyebab. Mungkin pendapat Empedocles bisa menjabarkan kebencian tersebut. Cinta itu menyatukan dan kebencian itu memisahkan. Mungkin benar mungkin juga salah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun