Mohon tunggu...
Kamajaya
Kamajaya Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Kuda Perang

Berlari kencang terengah-engah

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Duka Menjadi Suspect Covid-19 dan di Balik Kamar Karantina

28 Maret 2020   00:17 Diperbarui: 28 Maret 2020   13:54 20708
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selama di ruang isolasi saya pun selalu tidur menjelang subuh dan namyak memanfaatkan waktu di tengah malam dengan berdoa dan sesekali menonton televisi atau tayangan di youtube.

Pulang

Hari kesembilan, tepatnya tanggal 24 Maret sekitar pukul 9 pagi, seorang dokter paru masuk ke ruangan dan memeriksa kondisi tubuh sambal menanyakan keluhan apa saja yang saya alami.

Saya pun menjawab sudah tidak ada keluhan selain kaki kanan yang masih terasa sedikit nyeri. Dokter pun menyampaikan, dari hasil tes Swap ketiga yang dikirimkan ke laboratorium Kemenkes, saya dinyatakan telah negatif Covid19 dan diperkenankan untuk pulang hari itu juga.

Saya pun bergegas menghubungi kerabat untuk minta segera dijemput dan diurus semua keperluan untuk saya pulang. Sebelum saya meninggalkan ruangan, kamar isolasi yang saya tempati pun dilakukan proses penyemprotan desinfektan, tak hanya ruangan namun semua barang bawaan yang saya bawa pun termasuk pakaian, hp, kacamata, perlengkapan mandi tak luput untuk disemprotkan.

Selama proses desinfektan ruangan dan barang-barang saya pun kemudian diarahkan perawat menunggu di kursi depan kamar pemusalaran jenazah.

Sekitar satu jam saya menunggu, akhirnya proses desinfektan pun usai. Akhirnya, sekitar jam 7 malam, berbekal obat-obatan, foto hasil rontgen dan resume medis dari rumah sakit saya pun akhirnya bisa meninggalkan selasar rumah sakit dan berganti pakaian pasien rawat inap dengan pakaian saya sehari-hari.

Sembilan hari mendapatkan perawatan di RSPI Sulianti Saroso saya merasa terharu sekaligus bangga akan dedikasi dan kedisiplinan petugas medis di rumah sakit milik pemerintah tersebut.

Beribu terimakasih saya sampaikan kepada Dokter, Perawat, Cleaning Service, yang tak satupun saya mengenali wajahnya yang terlindung masker dan helm pengaman yang setiap hari berinteraksi dengan saya di ruangan.

Saya yakin, di setiap musibah selalu ada lebih banyak berkah dan pelajaran yang tak kita kira. Bersabarlah.dan tetap selalu disiplin. Wabah ini ada tidak untuk selamanya. Kita bisa mengatasinya bersama-sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun