Mohon tunggu...
Kalya Lintang
Kalya Lintang Mohon Tunggu... Mahasiswa

hobi berenang, mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dari Tanah Wakaf jadi Tempat yang Berguna untuk Warga

21 Mei 2025   18:50 Diperbarui: 21 Mei 2025   18:50 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Nama : Kalya Lintang Rayhana

Nim : 232121234

HKI 4F

Wakaf itu punya peran penting dalam kehidupan masyarakat. Lewat wakaf, orang bisa menitipkan hartanya buat kepentingan umum, seperti buat masjid, sekolah, panti asuhan, bahkan untuk usaha produktif yang hasilnya bisa bantu banyak orang. Di daerah Klaten sendiri, ternyata ada cukup banyak tanah wakaf yang disumbangin sama warga, tapi belum semuanya dimanfaatin secara maksimal. 

1. Siapa wakif dan nadzirnya? Apa asset wakaf yang ada di daerah anda?

Wakifnya yaitu Bapak Suyatno (warga asli Juwiring, Klaten), mewakafkan sebidang tanah keluarga dan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Juwiring dipercaya sebagai nadzir untuk mengelola tanah wakaf. Aset wakaf di Klaten mencakup berbagai bidang: 

  • Dalam bidang Ibadah: Sekitar 10.097 m digunakan untuk pembangunan masjid dan mushola.  
  • Dalam bidang Pendidikan: Sekitar 3.152 m dimanfaatkan untuk mendirikan Madrasah Ibtidaiyah (MI). 
  • Dalam bidang Sosial: Sekitar 5.051 m digunakan untuk pembangunan panti asuhan.

2. Apa yang dilakukan Nadzhir dalam mengeloaan tanah wakaf hingga mempunyai nilai dan manfaat yang lebih luas bagi Masyarakat.

Nadzir punya tanggung jawab yang sangat penting dalam menjaga dan mengelola harta wakaf agar tetap aman, bermanfaat, dan sesuai dengan tujuan wakaf yang diikrarkan oleh wakif. Tugas nadzir itu bukan cuma sekadar menjaga aset tanah wakaf supaya nggak hilang atau beralih fungsi, tapi juga harus memikirkan gimana caranya supaya tanah itu bisa dimanfaatkan secara maksimal untuk kepentingan umat.

Di Klaten, misalnya, banyak nadzir yang berasal dari organisasi keagamaan seperti Muhammadiyah, NU, atau takmir masjid yang dipercaya masyarakat. Salah satu contoh yang bisa dilihat adalah PCM (Pimpinan Cabang Muhammadiyah) Juwiring. Mereka mengelola berbagai jenis tanah wakaf ada yang dijadikan masjid, sekolah, sampai panti asuhan. Nadzir seperti mereka bukan cuma ngurus hal teknis, tapi juga berperan dalam membuat program-program pendidikan, sosial, bahkan ekonomi yang lahir dari pemanfaatan tanah wakaf. Tugas nadzir juga makin berat kalau lahan wakaf masih kosong atau belum dimanfaatkan. Di sinilah mereka dituntut untuk kreatif dan inovatif gimana caranya lahan kosong bisa dijadikan aset produktif, misalnya dengan dikerjasamakan ke pihak lain, dijadikan lahan pertanian, atau dimanfaatkan untuk usaha yang hasilnya bisa membiayai kegiatan sosial. Nadzir yang aktif juga biasanya nyari dukungan ke pemerintah atau lembaga zakat, supaya pengelolaan tanah wakaf ini bisa terus jalan dan punya dampak luas buat masyarakat. 

3. Apa persoalan yang dihadapi Masyarakat dan nadzhir dalam mengembangkan dan mengelola tanah wakaf?

Beberapa tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan tanah wakaf di Klaten antara lain:

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
    Lihat Pendidikan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun