Mohon tunggu...
Sri SuryaSusilowati
Sri SuryaSusilowati Mohon Tunggu... Seniman - mencari arti kehidupan itu sama seperti mencari jarum ditumpukan jerami

Seorang yang ingin selalu belajar dan berkembang. Selalu takjub dengan hal baru walau sekecil apa pun. Mencari keindahan dari berbagai sudut pandang.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Pemantaban di Sektor Pertanian Menuju Era Industri 4.0

22 Mei 2019   22:01 Diperbarui: 22 Mei 2019   22:06 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Perkembangan teknologi yang sangat pesat bagi Indonesia untuk memasuki era teknologi 4.0 memberi dampak luar biasa terhadap gaya hidup masyarakat. Apalagi penggunaan internet sebagai sarana penyebaran informasi dan penggunaan berbagai aplikasi sudah menjadi bagian kehidupan masyarakat millenial. Adapun dampak lain di berbagai sektor sudah lebih mudah dipantau dari sebelumnya. Namun, perkembangan di sektor pertanian Indonesia masih dirasa belum cukup siap untuk memasuki babak baru era teknologi industri 4.0. Sumber daya manusia, fasilitas, dan regulasi yang mendukung belum terlihat nyata. Kesenjangan di berbagai wilayah masih menjadi alasan utama keterhambatan pemerataan kesejahteraan bagi petani Indonesia. Meskipun pemerintah melalui kementerian pertanian sudah mengupayakan bantuan melalui subsidi untuk petani tapi hal ini masih jauh dari ekspektasi yang ada. 

Jika kita mau menelusuri dan mempelajari lebih lanjut sebenarnya pemerintah sudah mengupayakan agar sektor pertanian dapat didokrak dengan adanya program hak pakai atas tanah negara untuk lahan pertanian dengan ketentuan waktu 35 tahun, program transmigrasi sebagai upaya menaikkan presentase kepemilikan lahan dan menguragi alif fungsi lahan pertanian. Serta aplikasi-aplikasi yang diluncurkan kementerian pertanian untuk memudahkan akses informasi bagi petani seperti :

1. KATAM yang dibuat untuk memudahkan petani  dalam menyesuaikan waktu tanam, penggunaan varietas dan rekomendasi pupuk. 

2. SIMOTANDI (Sistem Informasi Pemantauan Pertanaman Padi) yang dilengkapi citra satelit beresolusi tinggi untuk membaca standing crop tanaman padi.

3. Asuransi Pertanian bagi Petani Padi dan Jagung

4. Aplikasi lain seperti SIMANTAP, ataupun teknologi yang dikembangkan untuk mendukung pertanian era teknologi 4.0.

Banyaknya aplikasi dan serentetan kemudahan serta informasi yang ada ini pada kenyataannya belum terjamah oleh petani-petani di seluruh pelosok negeri.  Keterbatasan dalam penggunaan teknologi informasi ini menjadi faktor utama kemunduran dari seluruh program yang ada. 

Adapun solusi yang dapat digunakan untuk meningkatkan keberhasilan bagi sektor pertanian untuk modernisasi ialah mengganti metode pendekatan. Bukan lagi menggunakan sistem penyuluhan yang hanya terkesan sekali lalu terlupakan, tapi dengan edukasi berkelanjutan dengan jangka waktu yang telah ditetapkan. 

Peningkatan sikap tranparansi, keterbukaan dan managemen pengiklanan terhadap aplikasi, kredit petani dan asuransi bagi para petani serta program pemerintah lainnya yang mendukung tercapainya modernisasi pertanian. Baiknya disesuaikan dengan wilayah dan target (menyasar petani tradisional atau petani millenial) sebaran informasi.

Adanya sistem yang mendata petani, luasan lahan pertanian, kepemilikan atau hak penggunaan lahan (hak milik atau sewa). Ketentuan komoditas yang cocok dikembangkan sebagai referensi bagi petani untuk bercocok tanam di musim tanam selanjutnya dengan menyediakan dan menetapkan kuota bagi setiap komoditas agar dapat menjaga dan memperkirakan keseimbangan antara produksi dan perdagangan. Biasanya permintaan pasar yang tinggi seringkali tidak dibarengi dengan ketersediaan yang mencukupi.

Harga dan keuntungan yang didapatkan petani dengan pedagang terkadang memiliki perbedaan yang cukup jauh. Ada baiknya pemerintah menjembatani dengan menetapkan harga tingkat atas dan tingkat bawah untuk setiap komoditas di setiap perubahan harga bahan pangan. Serta menyediakan akses penghubung bagi komoditas pangan daerah dengan pasar untuk meningkatkan penjualan dan nilai tambah kerjasama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun