Mohon tunggu...
Demokrasi Kita
Demokrasi Kita Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ganjar Pranowo Ajak Adu Program Bukan Adu Fitnah dalam Kontestasi Politik

19 Maret 2018   12:47 Diperbarui: 19 Maret 2018   13:01 998
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi ll dokpri

Pemilu dalam sistem demokrasi pada dasarnya adalah upaya untuk mencari pemimpin terbaik. Indikatornya bisa dilihat dari gagasan, program kerja dan kinerjanya.

Namun dalam pertarungan politik dewasa ini banyak yang menggunakan cara kotor untuk menjatuhkan lawan-lawannya. Mereka kerap menyebarkan fitnah, informasi hoax, dan ujaran kebencian di media sosial.

Seperti itu pula yang dirasakan oleh Calon Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Dalam pertarungan menuju Jateng 1 saat ini, dirinya kerap menerima serangan berupa fitnah dan ujaran kebencian yang disebarkan melalui media sosial.

Menanggapi itu, Ganjar justru menantang pesaingnya pada Pilgub Jateng 2018 untuk adu program daripada fitnah guna memajukan Jawa Tengah. Hal tersebut disampaikan Ganjar saat menghadiri Rapat Kerja Cabang Khusus (Rakercabsus) sekaligus pemantapan partai pengusung di Purworejo, Sabtu (17/3.

Menurutnya, dibanding dengan menyebarkan fitnah, akan lebih baik bila para kontestan itu adu program, sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat. Hal itu akan menunjukkan keunggulan masing-masing. ,

Karena fitnah, ujaran kebencian dan rekayasa yang memprovokasi massa, itu hanya menunjukkan ketidakmampuan Cagub dalam menemukan ide yang 'genuine'.

Dengan bijak, Ganjar juga berpesan kepada seluruh pendukungnya agar tidak membalas fitnah dengan fitnah. Dia mengajak pendukungnya agar tidak menanggapi provokasi yang ada di dunia maya itu.

Dalam kesempatan itu, Ganjar yang berpasangan dengan Taj Yasin berharap agar penyelenggaran Pilgub di Jateng ini bisa berjalan dengan aman dan damai. Ia ingin agar warga Jateng, terutama Nahdliyin, tidak terpecah belah karena masing-masing punya pilihan yang berbeda.

Mengingat saat ini ada dua kader Nahdliyin pada dua pasangan yang sedang berkontestasi. Maka Ganjar tidak mau Nahdliyin terpecah belah.

Tugas kita adalah menjaga keamanan dan persaudaraan, saling menghormati pilihan, dan harus dengan ide yang cerdas.

Semoga ke depan pemimpin terbaik itu lahir dari pilihan terbaik warga Jateng sendiri. Dengan begitu, filosofi demokrasi berasal dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat benar-benar terwujud.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun