Mohon tunggu...
RenteBenteMabar
RenteBenteMabar Mohon Tunggu... Editor - S W I M B
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Serikat Wartawan Independent Manggarai Barat

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Program Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Pacar Tahun 2020

8 Februari 2020   06:56 Diperbarui: 8 Februari 2020   07:05 3339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koordinator BPP Kec.Pacar (Dominikus Ima,SP)

                  TR    = Tanaman Rusak

  • Bidang Penyediaan dan Pengembangan Sarana Dan Prasarana Pertanian
  • Pengembangan embung yang bersumber dari dana DAK sebanyak 3 unit
  • Di Desa Kombo Selatan Kelompok Tani Karya Gemilang 1 unit
  • Desa Golo Lajang 1 unit realisasinya 100 %.
  • Desa Compang Kelompok Tani Usaha Bersama 1 unit realisasinya 100 %.
  • Kegiatan Embung dana TP 1 unit yang berada di Desa Golo Lajang Barat Kelompok Tani Lestari Bersama dan pengerjaan fisiknya 100 %
  • PENGEMBANGAN SUMBER DAYA PERTANIAN DAN KELEMBAGAAN PERTANIAN
  • Sesuai UU No. 16 Tahun 2006 Tentan sistim penyuluh pertanian memiliki peran strategis dalam keberhasilan pembangunan umumnya termasuk upaya khusus upsus pajale cabe.
  • Upaya meningkatkan kapasitas kelembagaan penyuluhan di Kecamatan Pacar bertujuan agar BPK mampu melaksanakan tugas dan fungsi penyuluhan pertanian secara optimal untuk meningkatkan motivasi penyuluh dan partisipasi petani serta mempedayakan masyarakat tani di wilayah kerjanya.
  • Salah satu program pembangunan yang memerlukan kapasitas optimal dari lembaga penyuluh di kecamatan yaitu program Upsus Pajele Babe. Dalam program ini BPK mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai termuat dalam surat keputusan Bupati Manggarai Barat NO. 27/KEP/HK/2019 tanggal 22 Januari 2019 tentang pembentukan tim pelaksana dan secretariat tim pelaksana upsus pajelebabe.
  • Wilayah kerja BPK Kecamatan Pacar terdiri dari 13 Desa yang dibagi dalam 6 WKPP. BPP ini telah memiliki struktur organisasi yang sudah lengkap yaitu Koordinator BPK sebagai pimpinan, urusan ketatausahaan, penyuluh pertanian urusan programa , penyuluh pertanian urusan supervise yang diisi oleh kelompok jabatan funsional. Jumlah penyuluh di Kecamatan Pacar sebanyak 6 orang yang terdiri dari PNS 1 orang, THL 2 Orang, Kontrak Daerah 3 Orang. Sarana dan Prasarana di BPK Pacar untuk saat ini 1 unit gedung Kantor ditambah dengan rumah jabatan serta sarana lainya berupa meja, kursi , lemari sudah ada.
  • ANALISIS KEADAAN
  • Keadaan Prilaku
  • Bidang Tanaman Pangan 
  • Sebagian besar petani kurang yakin dengan pola tanam jajar legowo
  • Rendahnya pengetahuan petani tentang cara seleksi benih padi sawah.
  • Rendahnya kesadaran petani untuk mengolah lahan sawah secara sempurna.
  • Masih rendahnya pengetahuan petani tentang pemupukan berimbang.
  • Rendahnya pengetahuan petani untuk mengidentifikasi hama dan penyakit.
  • Rendahnya pengetahuan petani tentang teknik pengendalian hama dan penyakit dengan prinsip PHT.


    • Petani selalu mengharapkan bantuanh Saprodi dari pemerintah.
    • Bidang Hortikultura
    • Sayur-sayuran 
    • Petani belum terampil mebuat bedengan
    • Rendahnya pengetahuan petani tentang pengendalian hama penyakit.
    • Buah buahan
    • Rendahnya pengetahuan petani tentang penanganan panen dan pasca panen.
    • Keyakinan petani terhadap komoditi buah-buahan berkaitan dengan keuntungan masih sangat rendah.
    • Bidang Perkebunan
    • Rendahnya pengetahuan petani tentang teknik pemeliharaan tanaman perkebunan .
    • Rendahnya pengetahuan petani tentang pengaturan jarak tanam.
    • Petani kurang terampil dalam menangani panen dan pasca panen.
    • Kelembagaan Petani
    • Rendahnya kesadaran petani untuk bekerja sama dalam kelompok
    • Rendahnya pengetahuan pengurus kelompok tani dan Gapoktan dalam penataan administrasi.
    • Rendahnya kesadaran petani untuk memupuk modal kelompok
    • Rendahnya kesadaran petani untuk mengembalikan pinjaman dana puap.
    • Rendahnya pengetahuan pengurus KT dan Gapoktan dalam penataan managemen kelompok.
    • Kelembagaan Penyuluhan.
    • Penyuluh belum terampil dalam membuat laporan
    • Rendahnya pengetahuan penyuluh tentang TUPOKSI penyuluh.
    • Rendahnya kemampuan penyuluh dalam mengakses informasi teknologi, pasar dan modal.
    • Kurangnya diseminasi informasi teknologi kepada pelaku utama dan pelaku usaha.
    • Penyuluh kurang melakukan demplot.
    • Ketenagaan Penyuluhan dan Tenaga Administrasi BPK
    • Masih banyak penyuluh yang belum mengikuti pelatihan, baik pelatihan dasar maupun pelatihan teknis lainnya
    • Desa di Kecamatan Pacar sebanyak 13, tidak sebanding dengan ketersediaan tenaga penyuluh yang adalah sebanyak 6 orang
    • Tidak adanya tenaga staf Kantor BPK  Pacar (Tenaga Administrasi).
    •  
    • Keadaan non Perilaku
    • Bidang Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan
    • Pendropingan saprodi bantuan pemerintah tidak tepat waktu
    • Kelangkaan pupuk bersubsidi di tingkat pengecer
    • Serangan hama dan penyakit pada tanaman
    • Persediaan pestisida bantuan pemerintah terbatas
    • Sarana irigasi terbatas
    • Harga pupuk bersubsidi di tingkat pengecer tidak sesuai dengan harga het.
    • Terbatsanya bantuan alsintan
    • Trebatasnya ketersediaan benih berlabel
    • Kelembagaan Petani
    • Belum terbetuknya pos penyuluh di 13 Desa di Kec. Pacar
    • Kurangnya pelatihan Petani
    • Kurangnya pendampingan PMT kepada Gapoktan Puap
    • Kios Sarana Produksi terbatas
    • Kelembagaan Penyuluh
    • Kurangnya pelatihan teknis bagi penyuluh
    • Fasilitasi demplot dalam penyelenggaraan penyuluhan sangat terbatas.
    • Sistim monet belum terlaksana secara sistematis
    • Ketahanan Pangan
    • Percepatan difersifikasi pangan belum optimal
    • Terbatasnya ketersediaan lumbung pangan
    • Sarana dan prasarana distribus pangan masih sabgat terbatas
    •  
      BAB III
      TUJUAN
    • Perubahan Perilaku
    • Bidang Tanaman Pangan
    • Meningkatnya jumlah petani yang menerapkam pola tanam jajar legowo padi sawah.
    • Meningkatnya  pengetahuan petani tentang cara seleksi benih padi sawah.
    • Meningkatnya kesadaran petani untuk mengolah lahan sawah secara sempurna.
    • Mameningkatnya pengetahuan petani tentang pemupukan berimbang.
    • Meningkatnya  pengetahuan petani untuk mengidentifikasi hama dan penyakit.
    • Meningkatnya  pengetahuan petani tentang teknik pengendalian hama dan penyakit dengan prinsip PHT.
    • Mengurangi ketergantungan petani untuk  mengharapkan bantuan Saprodi dari pemerintah.
    • Bidang Hortikultura
    • Sayur-sayuran 
    • Meningkatnya ketrampilan Petani mebuat bedengan
    • Meningkatnya pengetahuan petani tentang pengendalian hama penyakit.
    • Buah buahan
    • Meningkatnya pengetahuan petani tentang penanganan panen dan pasca panen.
    • Meyakinkan petani terhadap komoditi buah-buahan berkaitan dengan keuntungan.
    • Bidang Perkebunan
    • Meningkatnya pengetahuan petani tentang teknik pemeliharaan tanaman perkebunan .
    • Meningkatnya pengetahuan petani tentang pengaturan jarak tanam.
    • Meningkatnya ketrampilan Petani dalam menangani panen dan pasca panen.
    • Kelembagaan Petani
    • Meningkatnya kesadaran petani untuk bekerja sama dalam kelompok
    • Meningkatnya pengetahuan pengurus kelompok tani dan Gapoktan dalam penataan administrasi.
    • Meningkatnya kesadaran petani untuk memupuk modal kelompok
    • Meningkatnya kesadaran petani untuk mengembalikan pinjaman dana puap.
    • Meningkatnya pengetahuan pengurus KT dan Gapoktan dalam penataan managemen kelompok.
    • Kelembagaan Penyuluhan.
    • Meningkatnya  ketrampilan Penyuluh dalam membuat laporan
    • Meningkatnya pengetahuan penyuluh tentang TUPOKSI penyuluh.
    • Meningkatnya kemampuan penyuluh dalam mengakses informasi teknologi, pasar dan modal.
    • Meningkatnya diseminasi informasi teknologi kepada pelaku utama dan pelaku usaha.
    • Mendorong Penyuluh meningkatkan volume dalam kegiatan demplot.
    • Perubahan non Perilaku
    • Bidang Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan
    • Mendorong agar Pendropingan saprodi bantuan pemerintah tepat waktu
    • Mendorong agar Kelangkaan pupuk bersubsidi di tingkat pengecer dapat diatasi dengan baik
    • Menekan Serangan hama dan penyakit pada tanaman
    • Meningkatnya Persediaan pestisida bantuan pemerintah terbatas
    • Meningkatnya Sarana irigasi terbatas
    • Meningkatnya pengawasan agar harga pupuk bersubsidi di tingkat pengecer sesuai dengan harga het.
    • Meningkatynya jumlah  bantuan alsintan
    • Meningkatnya ketersediaan benih berlabel
    • Kelembagaan Petani
    • Terbetuknya pos penyuluh di 13 Desa di Kec. Pacar
    • Meningkatnya  jumlah Petani terlatih
    • Menigkatnya pendampingan PMT kepada Gapoktan Puap
    • Menigkatnya jumlah Kios Sarana Produksi terbatas
    • Kelembagaan Penyuluh
    • Menigkatnya pelatihan teknis bagi penyuluh
    • Menigkatnya jumlah Fasilitasi demplot dalam penyelenggaraan penyuluhan
    • Sistim monet terlaksana secara sistematis
    • Ketahanan Pangan
    • Mengoptimalkan Percepatan difersifikasi pangan
    • Menigkatnya ketersediaan lumbung pangan
    • Bertambahnya Sarana dan prasarana distribus pangan


    • BAB IV 
      MASALAH
    • Masalah Prilaku
    • Bidang Tanaman Pangan 
    • Pola tanam padi sawah masih menggunakan pola tanam konvensional
    • Belum semua petani melakukan seleksi benih padi sawah.
    • pengolahan lahan sawah belum sempurna.
    • Dosis pemupukan tidak berdasarkan luas tanam
    • Petani belum bisa membedakan hama dan penyakit serta musuh alami pada tanaman padi.
    • Pengendalian hama dan penyakit belum dilakukan dengan prinsip PHT.
    • Keterbatasan modal  Petani terhadap akses Saprodi.
    • Bidang Hortikultura
    • Sayur-sayuran 
    • Petani belum terampil mebuat bedengan
    • pengendalian hama penyakit sayur-sayuran belum sesuai anjuran teknis.
    • Buah buahan
    • penanganan panen dan pasca panen belum sesuai anjuran teknis.
    • Rendahnya pengetahuan petani terhadap akses pemasaran.
    • Bidang Perkebunan
    • Teknik pemeliharaan tanaman perkebunan masih bersifat tradisional .
    • Jarak tanam tanaman perkebunan belum sesuai anjuran teknis.
    • Petani kurang terampil dalam menangani panen dan pasca panen.
    • Kelembagaan Petani
    • Kurannya bekerja sama dalam kelompok.
    • Administrasi kelompok tani dan Gapoktan belum tertata dengan benar.
    • Belum adanya pemupukan modal kelompok
    • Pinjaman dana puap belum dikembalikan oleh anggota ke pengurus Gapoktan.
    • Rendahnya pengetahuan pengurus KT dan Gapoktan dalam penataan managemen kelompok.
    • Kelembagaan Penyuluhan.
    • Laporan penyuluh belum sistematis
    • penyuluh belum disiplin dalam menjalankan TUPOKSI penyuluh.
    • Rendahnya kemampuan penyuluh dalam mengakses informasi teknologi, pasar dan modal.
    • Penyuluh Kurang mendiseminasi informasi teknologi kepada pelaku utama dan pelaku usaha.
    • Penyuluh kurang melakukan demplot.
    • Masalah  non Perilaku
    • Bidang Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan
    • Pendropingan saprodi bantuan pemerintah tidak tepat waktu
    • Kelangkaan pupuk bersubsidi di tingkat pengecer
    • Serangan hama dan penyakit pada tanaman
    • Persediaan pestisida bantuan pemerintah terbatas
    • Sarana irigasi terbatas
    • Harga pupuk bersubsidi di tingkat pengecer tidak sesuai dengan harga het.
    • Terbatsanya bantuan alsintan
    • Trebatasnya ketersediaan benih berlabel
    • Kelembagaan Petani
    • Belum adanya pos penyuluh di 13 Desa di Kec. Pacar
    • Jumlah petani terlatih sangat kurang.
    • Kurangnya pendampingan PMT kepada Gapoktan Puap
    • Kios Sarana Produksi terbatas
    • Kelembagaan Penyuluh
    • Kurangnya pelatihan teknis bagi penyuluh
    • Rendahnya anggaran demplot.
    • Sistim monet belum terlaksana secara sistematis
    • Ketahanan Pangan
    • Difersifikasi pangan belum berjalan
    • Terbatasnya ketersediaan lumbung pangan
    • Sarana dan prasarana distribus pangan masih sabgat terbatas

    • BAB V
      CARA MENCAPAI TUJUAN
    • Bidang Tanaman Pangan
    • Pengembangan teknologi budidaya padi sawah
    • Intensifikasi padi inhibrida sawah
    • Intensifikasi/ pengembangan tanaman jagung
    • Pengembangan tanaman kedelai
    • Penangkaran/perbanyak benih kedelai
    • Pengembangan budidaya padi inhibrida padi sawah
    • Pengembangan budidaya padi inhibrida padi gogo/lahan kering
    • Jagung hibrida varietas umum 3 litbangtan
    • Tumpang sari kedelai-padi
    • Tumpang sari kedelai-jagung
    • Bidang Perkebunan
    • Pengembangan jumlah Desa / Kampung spesialis produk unggulan perkebunan.
    • Intensifikasi tanaman perkebunan kopi
    • Intensifikasi tanaman perkebunan kakao
    • Intensifikasi tanaman perkebunan cengkeh
    • Pengembangan tanaman fanili
    • Perluasan areal tanaman perkebunan cengkeh
    • Perluasan areal tanaman perkebunan kopi
    • Bidang Holtikultura
    • Pengolahan hasil pertanian holtikultura
    • Pengembangan buah-buahan semusim
    • Pengembangan tanaman sayur-sayuran
    • Pengembangan  tanaman sayur umbi
    • Pengembangan aneka cabai
    • Pengembangan bawang
    • Pengembangan tanaman buah-buahan (Mangga, Durian , Advokat, dan rambutan)

    • Bidang Prasarana dan Sarana
    • Penyediaan sarana produksi pertanian /perkebunan
    • Pengawasan predaran pupuk bersubsidi
    • Penyediaan sarana prasarana lahan
    • Penyediaan sarana prasarana pengelolaan air
    • Pengembangan alat dan mesin pertanian
    • Bidang Penyuluhan 
    • Pendidikan dan pelatihan formal
    • Pelatihan petani pelaku agribisnis
    • Peningkatan kemampuan kelembagaan tani
    • Pengembangan usaha agribisnis pedesaan
    • Pengembangan dan pemberdayaan petani/kelompok tani
    • Demplot penyuluhan tanaman pangan dan hortikultura
    • Moniotoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan penyuluhan
    • Penyusunan programa penyuluhan pertanian tahun 2020
    • Peningkatan kapasitas BPP
    • Pengadaan Kendaraan Roda Dua Bagi Penyuluh
    • Dinas Ketahanan Pangan
    • Penanganan daerah rawan pangan
    • Pemberdayaan dan pendampingan KWT/KRPL
    • Pemantauan dan analisis akses dan harga pangan produk
    • Pemberdayaan dan pendampingan desa mandiri pangan
    • Pembinaan dan pendampingan lumbung pangan Desa
    • Survey dan analisis pola konsumsi pangan masyarakat
    • Pengembangan budidaya ikan air tawar

    Penetapan rencana kegiatan ini selengkapnya disajikan dalam matriks rencana kegiatan penyuluhan kabupaten Manggarai Barat Tahun 2019 yang terlampir dalam program ini. Berdasarkan matriks rencana kerja penyuluhan selanjutnya penyuluh pertanian menyusun rencana kerja tahunan penyuluh pertanian.

     

    BAB VI

    PENUTUP

    • KESIMPULAN 
    • Tantangan pembangunan pertanian di masa mendatang cukup kompleks antara lain penduduk yang besar dan terus berkembang sekitar 2,5 % pertahun diikuti minta generasi penerus yang sangat rendah terhadap citra petani dan pertanian.
    • Pertanian di BPP Pacar masih bercirikan oleh usaha berskala kecil yang dilaksanakan oleh ribuan petani yang jauh lebih rendah dari mereka yang bekerja di sector lainya.
    • Menyadari kondisi seperti ini diikuti dengan tekat untuk meningkatkan kesejahteraan petani di BPP Pacar menetapkan dua focus kebijakan operasionla antara lain :
    • Peningkatan Ketahanan Pangan
    • Pengembangan Agribisnis

    Sejalan dengan itu maka penyelenggaraan penyuluh pertanian dilakukan dalam rangka menumbuhkembangkan keberdayaan swadaya dan peran serta petani dan pelaku usaha dalam kegiatan pembangunan petani. Untuk itu penyuluih pertanian memerlukan suatu proses perencanaan yang dilakukan secara partisipatif.

    SARAN

    BPP Pacar sangat membutuhkan pembiayaan baik pembiayaan administrasi maupun operasional dalam penyelenggaraan penyuluhan. Oleh karena itu pemerintah daerah Manggarai Barat agar mengatur kembali regulasi terutam regulsi pembiayaan tentag eksistensi BPP sebagai possible pembangunan pertanian dan pemberdayaan petani.

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
    Lihat Kebijakan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun