Hesti Mayang Sari, Giat Gali Prestasi

Dokpri

Cantik dan murah senyum. Itulah kesan pertama yang saya tangkap saat melakukan wawancara dengan Hesti Mayang Sari atau yang lebih akrab disapa Mayang. Sifat tenang dan pembawaannya yang anggun membuat siapa pun betah berlama-lama untuk berbicara dengannya. 

Dara cantik kelahiran Jepara, November 1999 ini mengaku telah tujuh tahun menekuni bidang modelling yang menurutnya dapat menambah percaya diri. 

Awalnya, dunia modeling bukanlah cita-citanya, ia berfikir menjadi seorang model bukanlah perkara mudah,  selain cantik dan menjaga penampilan, seorang model  juga harus memiliki bakat untuk berpose. 

Meskipun pose bisa dilatih dengan cara les atau belajar mandiri di rumah dengan cara mengambil refrensi dari berbagai sumber seperti majalah, internet atau youtube, "sekarang kan zaman serba canggih, bisa memanfaatkan internet sebagai ajang untuk belajar. Kalau pengen posenya bagus ya memang harus banyak belajar." Ungkap Mayang.

"Padahal cita-cita saya sejak kecil ingin menjadi seorang penyanyi, bukan seorang model," tambahnya dengan senyum kecil. Putri kedua dari Bapak Jayus Siswanto dan Ibu Siti Komariyah ini bercerita bahwa menjadi seorang model adalah ide dari guru vokal yang saat itu memiliki hubungan baik dengannya. 

"Guru vokal saya menyarankan saya untuk kursus model, bliau bilang kalau saya memiliki modal untuk menjadi seorang model", jelas Mayang. Setelah mendapat saran dari guru vokal dan orangtua mendukung, akhirnya Mayang mengikuti kursus modelling di salah satu sekolah model di Jepara pada saat itu.

Tujuh tahun berkarir, sudah banyak job yang diterima Mayang, mulai dari job model makeup, model busana, maupun acara hunting seperti dalam rangkaian acara HUT Komunitas Foto Indonesia (KFI) yang digelar di Semarang, tahun lalu.  

"Hambatan dalam modelling, di Jepara menurut saya  kurang bisa berkembang karena kalau dibandingkan dengan kota-kota besar seperti Semarang dan Salatiga," jelas Mayang. Meski begitu, Mayang sudah mendapat banyak tawaran job foto dari berbagai kota seperti Solo, Semarang dan sekitarnya. Tak jarang perias dari Jepara dan kota lain menggunakan jasanya untuk mengikuti lomba makeup.

"Yang paling susah ialah ketika saya harus mengolah mimik wajah dan gestur agar sesuai dengan pakaian yang saya pakai. Membuat gaun menyatu dengan diri kita agar terlihat bernyawa memang tidak mudah," imbuh gadis yang saat ini mengenyam pendidikan bahasa inggris di sebuah perguruan tinggi di Jepara.

Model adalah pekerjaan yang tidak pasti. Dari sisi ekonomi, sang model tidak akan tahu berapa banyak penghasilan yang akan ia dapatkan. Dari sisi kesehatan juga tidak ada jaminan untuk menerima perawatan. Padahal pekerjaan model cukup banyak menguras tenaga. Saat menjalani pekerjaan di ajang Fashion Week misalnya, para model bisa bekerja hampir 24 jam. 

Menyadari hal itu, Mayang juga mengembangkan bakatnya dalam bidang tarik suara. Sudah berbagai ajang lomba menyanyi ia ikuti, seperti tahun-tahun sebelumnya, ia mengikuti lomba tarik suara di salahsatu stasiun televisi, "Sayangnya belum sampai babak yang bisa membawa saya muncul di TV," imbuh Mayang dengan gelak tawa. Tahun ini, ia memiliki rencana untuk kembali mengikuti lomba menyanyi.

Sejauh ini, bakat Mayang dalam bidang tarik suara terbilang lancar. Saat ini ia menjadi vokalis band di universitas tempat ia belajar. Selain itu, ia juga banyak menerima tawaran untuk berduet dan diunggah ke akun youtube. Sudah beberapa vidio youtube yang ia garap bersama teman. Salahsatunya adalah lagu yang berjudul you are the reason dari penyanyi terkenal di dunia.

"Saya pernah dapat tawaran untuk mengcover lagu dari penciptanya langsung, waktu itu saya sedang mengunggah vidio saat menyanyi di akun instagram, kemudian saya di DM oleh akun resmi pencipta lagu tersebut," tambah gadis yang memiliki cita-cita untuk mengikuti ajang puteri indonesia ini.

Gadis yang saat ini tinggal di desa Menganti kecamatan Kedung ini memang terbilang aktif dan cerdas. Hal ini terbukti saat tahun lalu ia mendapat juara 2 Duta Genre yang diadakan oleh kantor bp3ap2kb di tingkat kabupaten tahun 2018 dan mengikuti ajang Duta Wisata yang diadakan oleh Dinas pariwisata dan budaya (Disparbud) kabupaten Jepara tahun 2018. Ia juga sering ditunjuk sebagai perwakilan dari Duta Genre dan Duta Wisata untuk menghadiri sebuah acara dan bersosialisasi.

"Strategi sukses versi saya itu ketika kita sudah mencapai target yang sebelumnya hanya menjadi angan-angan, dengan kerja keras sendiri step by step dan tidak instan," ungkap Mayang.

"Yang terpenting, kita harus giat untuk mendapat pencapaian yang kita inginkan. Jangan dengar omongan orang yang tidak suka dengan patient kita. Karena kalau kita dengarkan, nanti saat kita ingin melakukan apa-apa malah ingat dan membuat kita takut, nanti jadinya malh stagnan. Just let them say everything about us, And believe in ourself. Yang penting kita masih dalam jalan kebaikan."

Nah, banyak sekali pelajaran yang dapat kita ambil dari kisah perjalanan Hesti Mayang Sari ini ya kawan... intinya, kita harus semangat dalam mengembangkan bakat yang ada pada diri kita. Jangan takut untuk memulai, terus gali potensi untuk meraih prestasi. (Titin Amelia)

Pendidikan:

RA Darul Hikmah Menganti

MI Darul Hikmah Menganti

MTS Darul Hikmah Menganti

MA Darul Hikmah Menganti

-juara II Best Catwalk fashion Batik Contest Dan pemilihan bintang model 2013

-juara I top model pemilihan cover calendar Dan batik model contest 2014

-Top 10 Icon Model Etnik Nusantara 2014

- juara Favorite Lomba menyanyi nasional LGX superstar di Jakarta tahun 2014.

-the best costum fashion carnaval party Dan hijab 2014

-juara III speech contest tingkat SMP/MTs dalam acara festival pendidikan jawa tengah 2014.

-juara I lomba menyanyi dalam acara edufest idol unisnu 2014

-Finalis Mas Dan Mbak Jepara 2017

-juara II Pemilihan Duta Genre Unisnu 2018

-juara 1 Fashion Show Mahasiswa FTIK Unisnu 2017

-finalis mas Dan mbak jepara 2018

-Juara II fashion show dalam memperingati Hari kartini 2019