Mohon tunggu...
Kafka Hafidz Rozki
Kafka Hafidz Rozki Mohon Tunggu... Pelajar

Saya suka memancing dan memasak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sejarah Bahasa Indonesia

2 Oktober 2025   20:50 Diperbarui: 2 Oktober 2025   20:50 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

      Anda semua tentu perlu mengetahui sejarah bahasa Indonesia.  
Kapan bahasa Indonesia lahir, bagaimana proses kelahirannya, dan
peristiwa-peristiwa apa saja yang melatarbelakanginya. Lahirnya
bahasa Indonesia tentu bukanlah hal yang mudah, pasti penuh
tantangan, pemikiran, dan perjuangan keras. Oleh karena itu, kita
yang tinggal menikmatinya, sangatlah tidak etis jika tidak bangga
terhadap bahasa Indonesia. Mari kita gunakan bahasa Indonesia
dengan baik dan benar

     Bahasa Indonesia merupakan salah satu identitas nasional bagi
bangsa dan negara Indonesia. Bahasa Indonesia merupakan bahasa
resmi Republik Indonesia dan bahasa persatuan bangsa Indonesia.Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya satu hari setelah
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tepatnya pada tanggal 18
Agustus 1945, bersamaan dengan mulai berlakunya Undang-undang
Dasar Republik Indonesia 1945.

     Lahirnya bahasa Indonesia, semangat perjuangan para
pahlawan menjadi bangkit, nasionalisme berkobar. Mereka pantang  
menyerah dan terus berjuang meski nyawa harus hilang. Semangat
sumpah pemuda yang diikrarkan pada tanggal 28 Oktober 1928
melecutkan rasa nasionalisme para pejuang bangsa untuk bersatu
padu mewujudkan kemerdekaan Republik Indonesia. Perbedaan
agama, suku bangsa, ras, dan golongan menjadi luruh. Para pemuda
dari berbagai suku bangsa, agama, ras, dan golongan bersatu padu
menjadi satu tanah air, satu bangsa, dan bahasa dalam sumpah setia
Sumpah Pemuda.

     Ikrar untuk menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa
Indonesia, sesungguhnya merupakan janji suci yang ironisnya saat
ini telah banyak dilupakan oleh bangsa ini, terutama generasi muda
kita. Kesadaran berbahasa generasi muda kita baru sebatas bahasa
gaul dalam sms, chatting, facebook dan twitter. Sementara nilai-nilai
luhur bangsa Indonesia yang tecermin dalam bahasa Indonesia telah
banyak dilupakan. Padahal bahasa Indonesia dilahirkan dengan
pengorbanan keringat, air mata, harta, darah, bahkan nyawa.

Kemerdekaan pada hakikatnya bukan hanya terbebasnya
kedaulatan tanah air dan bangsa dari penjajahan melainkan juga
mencakup bahasa. Bagaimana mungkin suatu bangsa merasa benarbenar telah merdeka jika tidak kuasa menggunakan bahasanya
sendiri. Banyak bangsa di dunia ini yang tidak memiliki bahasanya
sendiri, karena itu kita wajib bersyukur karena memiliki bahasa
sendiri. Menggunakan dan mencintai Bahasa Indonesia dengan baik
dan benar merupakan bentuk terima kasih kita atas jasa-jasa para
pahlawan dalam merajut benang- benang kemerdekaan. Mempelajari
sejarah bahasa Indonesia merupakan wujud penghargaan kepada
bangsa dan negara ini, sekaligus sebagai agar tidak hanyut dalam
gelombang penyalahgunaan bahasa, serta muncul kesadaran dalam
lubuk hati untuk berbahasa yang baik dan benar.

Dari sudut pandang linguistik, bahasa Indonesia adalah salah
satu dari banyak ragam bahasa Melayu. Ragam yang dipakai sebagai
dasar bagi bahasa Indonesia adalah bahasa Melayu Riau. Pada Abad
ke-19, bahasa Melayu merupakan bahasa penghubung antaretnis dan
suku-suku di kepulauan nusantara. Selain menjadi bahasa
penghubung antaretnis dan suku-suku, dulu bahasa Melayu juga
menjadi bahasa penghubung dalam kegiatan perdagangan
internasional di wilayah nusantara. Trasaksi antarpedagang, baik
yang berasal dari pulau-pulau di wilayah nusantara maupun orang
asing, menggunakan bahasa pengantar bahasa Melayu. Bahasa
melayu kala itu adalah lingua franca (bahasa pengantar dalam
perdagangan dan pergaulan) antarwarga nusantara dan dengan
pendatang dari manca negara. Hal ini merupakan salah satu alasan
mengapa bahasa Melayu ditetapkan sebagai dasar bagi bahasa
Indonesia.

 Alasan lain mengapa bahasa Melayu dipilih menjadi bahasa  
nasional bagi negara Indonesia adalah karena hal-hal sebagai berikut.
Dibandingkan dengan bahasa daerah lain, misalnya bahasa Jawa,
sesungguhnya jumlah penutur bahasa Melayu tidak lebih banyak.
Dipandang dari jumlah penuturnya, bahasa Jawa jauh lebih besar
karena menjadi bahasa ibu bagi sekitar setengah penduduk
Indonesia; sedangkan bahasa Melayu dipakai tidak lebih dari
sepersepuluh jumlah penduduk Indonesia.

Bahasa Melayu ragam Riau merupakan bahasa yang kurang
berarti. Bahasa itu diperkirakan dipakai hanya oleh penduduk
kepulauan Riau, Linggau dan penduduk pantai-pantai di Sumatera.
Namun di sinilah letak kearifan para pemimpin kita dahulu. Mereka
tidak memilih bahasa daerah yang besar sebagai dasar bagi bahasa
Indonesia karena dikhawatirkan akan dirasakan sebagai
pengistimewaan yang berlebihan.

Alasan kedua, mengapa bahasa Melayu dipilih sebagai dasar
bagi bahasa Indonesia adalah karena bahasa itu sederhana sehingga
lebih mudah dipelajari dan dikuasai. Bahasa Jawa lebih sulit
dipelajari dan dikuasai karena kerumitan strukturnya, tidak hanya
secara fonetis dan morfologis tetapi juga secara leksikal. Seperti
diketahui, bahasa Jawa memiliki ribuan morfem leksikal dan stuktur
gramatikal yang banyak dan rumit.

Sumber:

Alek, dan Achmad H.P. 2010. Bahasa Indonesia untuk Perguruan
Tinggi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun