Mohon tunggu...
Ahmad Kafil Mawaidz
Ahmad Kafil Mawaidz Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan swasta

Ajarkanlah sastra pada anak-anakmu, agar anak pengecut jadi pemberani - Umar bin Khattab

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sinau di Negeri Maiyah

2 April 2018   09:34 Diperbarui: 8 April 2018   20:35 957
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada bulan Maret ini saya diperjalankan untuk menghadiri beberapa simpul senior dalam lingkarang maiyah. Dikatakan senior karena simpul ini keberadaanya sudah mencapai dua digit angka dalam tahun. Ke-4 simpul yaitu; Padhang Mbulan, Kenduri Cinta, Bangbang Wetan, dan yang terakhir Mocopat Syafa'at. Keberadaan simpul ini sudah tidak asing lagi bagi mereka para jama'ah maiyah nusantara. Letak maiyahan pun masih istiqomah di tempat-tampat biasanya diselenggarakan maiyahan sebelumnya. 

Padhang Mbulan yang terlaksana pada 2 Maret diadakan di area Ndalem Sepuh Desa Sumobito Kecamatan Menturo Kabupaten Jombang. Kenduri Cinta yang betempat di jalan Raya Cikini No.23 Jakarta, tepatnya di area parkir Taman Ismail Marzuki dilaksanakan pada 9 Maret. Bangang Wetan yang biasanya diadakan sehari setelah Padhang Mbulan, kali ini bergeser ke tanggal 11 Maret bertempat di Balai Pemuda Surabaya. Menuju Yogyakarta, Mocopat Syafa'at yang berlangsung tanggal 17 Maret, bertepatan dengan hari Raya Nyepi diselengarakan di TKIT Alhamdulillah Jetis, Tamantirto, Bantul, Yogyakarta.

 

Padhang MBulan

Padhang Mbulan edisi kali ini bertemakan 'Abdan-'abdiyya,  Sinau Mbarek Maestro Kanjeng. 'Abda 'abdiyya bermakna hamba yang benar-benar menghamba dan sinau mbarek maestro kanjeng adalah sinau kepada kiai kanjeng yang semuanya suah mencapai taraf maestro. Seperti yang kita ketahui bulan Maret adalah bulan ulang tahun kiai kanjeng. 

Seperti maiyahan akhir-akhir ini Cak Nun berpesan kepada anak cucu jama'ah maiyah untuk menemukan dirinya sendiri sembari bekerja lebih keras, tekun setekun tekunnya sampai menjadi ahli yang tanpa disadari nantinya akan bisa menjadi cahaya yang dicari-cari orang. Pesan lain yang disampaikan Marja' maiyah  adalah kita jangan terlalu mencemaskan hidup, konsentrasilah kepada Allah. 

Kita harus mengenali tanda-tanda ketika Allah meridloi langkah kita maupun yang tidak. Di sela acara, Mas Helmi, Mas Jamal, dan Mas Harianto secara bergantian membacakan kembali tulisan Mbah Nun perihal "Kepemimpinan Hidup Warga Negeri Maiyah", yang kemudian diusulkan oleh Mbah Nun untuk dijadikan mukaddimah atau pembukaan pada piagam maiyah yang sedang digodok oleh tim.

Selain itu, juga dibacakan sebuah puisi dengan judul Kemana Anak-Anak Itukarya Emha oleh 3 jama'ah yang dipilih secara random sebelumnya.

Suasana kali ini masih nuansa berkabung, mengingat salah satu maestro kiai kanjeng Bapak Ismarwato atau yang lebih dikenal dengan Pak Is, empunya seruling kiai kanjeng meninggal dunia pada 25 Februari yang lalu.

Selain sinau musik kiai kanjeng, kali ini kita juga sinau kepada Pak Is. Kita mengingat sambil mengambil pelajaran dari laku kehidupan pak Is yang bisa kita ambil nilainya dan kita terapkan di kehidupan masing-masing. Seperti salah satu contohnya, Pak Is selalu pulang membawa tanaman dari tempat setelah dia maiyahan, kemudian dia tanam kembali di pekarangan rumahnya. 

Tak hanya itu Pak Is juga sering kali membawa buah-buahan hasil tanaman di pekarangan rumahnya saat latihan bersama Kiai Kanjeng. Para personel Kiai Kanjeng meyampaikan pegalamannya bersentuhan dengan para personel lainnya yang sudah mendahului menghadap kepada-Nya. Tidak lupa mereka bernostalgia dengan peristiwa-peristiwa lucu yang akan terus dikenang sepanjang masa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun