Mohon tunggu...
kaekaha
kaekaha Mohon Tunggu... Pemotret

Penikmat tradisi kuliner berkuah kaldu khas Nusantara yang juga suka motret. Ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ketika Minat, Tekad dan "Pendidikan yang Tepat" Mangantarkan Agus Sasirangan Menjadi Chef Hebat

25 September 2025   22:00 Diperbarui: 25 September 2025   22:00 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Agus Sasirangan saat Bekompetisi di MasterChef Inndonesia | wordpress.com

Bagi pecinta dunia masak-memasak, apalagi yang suka menikmati drama di setiap episode program MasterChef Indonesia sejak season pertama yang mulai tayang pada 2011 silam, tentu tidak akan lupa dengan sosok Agus Gazali Rahman, Urang Banjar yang kelak lebih dikenal sebagai Chef Agus Sasirangan, setelah runner-up alias pemenang kedua season pertama MasterChef Indonesia itu akhirnya berhasil mewujudkan mimpinya menjadi chef profesional.

Sejak saat itu, nama Chef Agus Sasirangan, "si-anak kampung" yang sejak kecil lebih suka bereksperimen di dapur ibunya daripada "permainan" anak-anak lainnya itu menjadi simbol kesuksesan sekaligus inspirasi hidup dan teladan bagi ribuan bahkan jutaan pemuda yang bermimpi menjadikan passion mereka sebagai pintu masuk menuju kesuksesan. 

"Kesuksesan itu seperti masakan! Butuh bahan yang baik, api yang pas dan tangan yang terampil untuk menyatukannya," (Agus Sasirangan) 

Bagaimana tidak, keberhasilannya menaklukkan panggung MasterChef Indonesia sekaligus mengukir nama besar di dunia kuliner nasional hingga diakui sebagai chef profesional yang juga kondang di lingkungan bisnis kuliner para pesohor tanah air, hingga sekarang juga bertransformasi menjadi penulis, motivator, pengusaha kuliner dan juga aktivis sosial, jelas bukan karena kebetulan!

Tapi semuanya melalui proses yang sangat panjang, berliku dan pastinya memerlukan ridhaNYA, doa dan dukungan orang tua, juga strategi jitu untuk mempertemukan dan meramukan bakat alamiah, minat dan tekad membara serta "pendidikan bermutu yang dipersiapkan dengan tepat".

Agus Sasirangan dengan Setelan Kebesarannya, Kostum MasterChef berbalut Motif Sasirangan Khas Banjar | Tempo.co
Agus Sasirangan dengan Setelan Kebesarannya, Kostum MasterChef berbalut Motif Sasirangan Khas Banjar | Tempo.co

Bakat dan Minat yang Lahir di Dapur Sederhana
Selayaknya Urang Banjar kebanyakan, Agus kecil sudah dibiasakan mengenal Tuhannya oleh lingkungan relijiusnya di Marabahan, Ibu Kota Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan melalui berbagai aktifitas keseharian di keluarga sederhananya, terutama kedisipilinan salat 5 waktu dan kegemarannya belajar mengaji bersama teman-temannya di langgar setiap sore sampai menjelang Maghrib.

Setelah salat Subuh, ibunya yang mempunyai warung masakan khas Banjar sudah memperkenalkannya pada berbagai aktifitas dapur, dari mengupas bawang, memotong sayur, sampai mencampur bumbu untuk soto Banjar juga masakan lainnya, hingga Agus kecil selalu merasakan getar kegembiraan dan kebahagiaan setiap berkutat dengan bumbu dan bahan dapur saat membantu ibunya.

Dari dapur, bakat alaminya menemukan momentum dan juga media bertumbuh. Ibu yang menjadi guru pertama, "mendidiknya" mengenal dunia kuliner, khususnya masakan khas Banjar berikut kelengkapan dan juga manajemen pengolahannya secara sederhana yang ternyata semakin membuatnya jatuh cinta dengan dunia masak-memasak.

"Ketika teman-teman saya main bola, saya malah keasyikan bereksperimen untuk menyalurkan rasa ingin tahu di dapur, seperti menggoreng ikan patin yang saya coba bumbui dengan kunyit dan teman-temannya," canda Agus dalam sebuah podcast kuliner yang juga menyebut aktifitas masak-memasak, baginya sudah selayaknya panggilan jiwa, seni yang membebaskan!

Apalagi, saat itu ibunya yang juga suka menikmati acara masak-memasak di TV, sering menonton aksi Chef Rudi Choirudin, Bu Sisca Soewitomo dan lain-lainnya, sabil memasak di dapur atau saat sedang santai menunggu pembeli datang ke warungnya yang secara tidak langsung memperkenalkannya pada dunia masak-memasak profesional.

Rumah Makan Mie Bancir Khas Banjar Milik Chef Agus Sasirangan | @kaekaha
Rumah Makan Mie Bancir Khas Banjar Milik Chef Agus Sasirangan | @kaekaha

Sekolah, Katalisator yang Mengasah Impian
Beranjak di usia remaja, berkat "didikan" keluarga dan lingkungannya, Agus semakin yakin pada minatnya di dunia masak-memasak yang semakin mengerucut. Tapi ia menyadari, untuk bisa melangkah lebih jauh apalagi menjadi seperti Chef Rudi Choirudin yang sering dilihatnya di TV pasti memerlukan bimbingan dan pendidikan bermutu yang tepat agar lebih terarah. 

Hingga akhirnya, dengan keyakinan bulat Agus remaja benar-benar memilih jurusan Tata Boga, program keahlian Usaha Jasa Restoran di SMK Negeri 4 Banjarmasin, sebagai "pendidikan bermutu" untuk mewujudkan mimpi-mimpinya. Uniknya, meskipun orangtuanya mendukung penuh, tapi sebagian besar keluarga besar dan juga lingkungannya justeru kurang mendukung keputusannya melanjutkan ke sekolah jurusan tata boga ini. 

Alasannya, meski koki dan chef laki-laki pada era 90-an sudah mulai banyak yang seliweran di TV nasional, tapi stereotip jurusan memasak yang identik dengan perempuan saat itu memang masih jauh lebih kuat, sehingga menjadi hal yang tabu alias belum lazim kalau anak laki-laki memilih jurusan ini.

The show must go on! Tekad Agus sudah bulat memilih jurusan tata boga yang disebutnya sebagai tempat terbaik menjadi diri sendiri selayaknya ikan yang menemukan kolam terbaiknya, hingga di sekolah ini semua potensinya secara perlahan semakin tampak dan terasah dengan baik dan benar.

Agus Sasirangan saat Bekompetisi di MasterChef Inndonesia | wordpress.com
Agus Sasirangan saat Bekompetisi di MasterChef Inndonesia | wordpress.com

Untuk menguji progress kemampuan memasak, sekaligus mental dan kreatifitasnya, Agus aktif mengikuti berbagai kompetisi memasak dari level regional sampai nasional, hingga kegigihan dan kesungguhannya terbayar lunas, setelah prestasinya di salah satu ajang yang diikuti berbalas beasiswa kuliah S1 di Universitas Negeri Malang.

Akhirnya, Agus memilih memperdalam ilmu masak-memasaknya di Jurusan Teknologi Industri, Program Studi Pendidikan Tata Boga yang semakin memperkaya khazanah keilmuannya. 

Kerennya, setelah menjadi "Arek Malang" dengan tambahan ilmu di bangku kuliah, semangat berkompetisi Agus semakin menjadi-jadi, hingga tak kurang dari 18 trofi lomba diboyongnya pulang ke Kalimantan Selatan selama kuliah yang juga diisinya dengan jualan di pinggir jalan. 

"Sekolah (dan kuliah) itu seperti pisau yang mengasah bakat saya sampai tajam dan pendidikan bermutu di dalamnya seperti resep masakan! Kalau bahannya bagus, diolah secara tepat oleh orang yang tepat, hasilnya pasti luar biasa", ungkap Agus setelah lulus kuliah sebagai salah satu yang terbaik hingga mengantarkannya kembali ke Banjarmasin untuk berbagi ilmu ke almamaternya di SMK 4 Banjarmasin menjadi guru honorer tata boga. 

Tapi cita-cita besarnya menjadi Chef kenamaan dengan karya legendarisyang akan dikenang sepanjang masa tidak pernah padam. Agus ingin membuat bangga orangtua, warga Marabahan dan Kalsel melalui masak, memasak dan masakaan. 

 

Chef Agus bareng pemeran Koki - Koki Cilik 2 | dutatv.com
Chef Agus bareng pemeran Koki - Koki Cilik 2 | dutatv.com

Lompatan Besar Dari Dapur ke Panggung MasterChef
Selayaknya One in a Million Moment, tahun 2011 menjadi titik balik kerja keras Agus. Berbekal "pendidikan bermutu dari dapur ibu juga sekolah (dan kuliahnya)", dorongan teman-teman, serta doa dan restu orang tua, Agus mendaftar ke kompetisi MasterChef Indonesia yang saat itu baru pertama kali diadakan di Indonesia tanpa ekspektasi berlebih. 

"Saya pikir tidak ada ruginya ikut kompetisi MasterChef Indonesia. Kalau menang ya Alhamdulillah, kalau gagal setidaknya dapat pengalaman" Cerita Agus dalam sebuah wawancara. 

Luar biasnya, ternyata takdir Allah SWT berkata lain! Dengan kepercayaan diri terukur yang dibangun dari minat, pendidikan bermutu dan juga jam terbangnya mengikuti berbagai kompetisi memasak, menjadikan penampilan Agus di ajang MasterChef Indonesia benar-benar melebihi ekspektasi siapapun, termasuk Agus sendiri!. 

Dengan cool-nya, Agus berhasil melewati semua tantangan demi tantangan di sepanjang program, hingga memenangkan Immunity Pin dan berhasil menaklukkan tantangan duplikasi hidangan Chef Arimbi secara sempurna yang mengantarkannya finis sebagai runner-up di akhir kompetisi. 

Agus Sasirangan food consultant restoran REDBOX-nya Agnes Mo | detik.com
Agus Sasirangan food consultant restoran REDBOX-nya Agnes Mo | detik.com

Pasca kompetisi, Agus menambahkan label "Sasirangan" di belakang nama profesionalnya, menjadi Chef Agus Sasirangan, tidak hanya lebih unik dan identik dengan Kalimantan Selatan, selayaknya nama Kasela (Kalimantan Selatan) yang menjadi trademark Ian Kasela vokalis Band Radja yang juga Urang Banjar itu!

Tapi memang sudah menjadi dedikasi Agus yang sejak lama memang terpanggil untuk ikut melestarikan kain tradisional khas Kalimantan Selatan itu di sela-sela kesibukannya menjadi Chef profesional yang ternyata juga mengantarkannya pada berbagai aktifitas lain yang juga tidak kalah menantang kapabilitasnya. Apa itu?

Di ranah profesional, selain masih sibuk menjadi host berbagai acara masak di TV, sebagai brand ambassador pertama Pizza Hut Indonesia, mie Burung Dara dll,  Chef Agus Sasirangan juga dikenal sebagai konsultan kuliner bertangan dingin untuk beberapa resto ternama, termasuk RedBox-nya Agnez Mo, juga konsultan kuliner untuk berbagai produksi film dan juga penulis puluhan buku resep masakan tradisional, nasional dan internasional yang sudah diterbitkan major label, termasuk Gramedia.

Tidak hanya itu, Agus yang juga dikenal sebagai pengusaha kuliner sukses melalui Mie Bancir Resto, Warisan Rasa, juga  toko oleh-oleh Khas Banjar dengan label Dedaunan yang semuanya ada di Kalimantan Selatan, masih terus berinovasi dan berkolaborasi dengan berbagai stakeholder, termasuk brand-brand produk bahan makanan ternama dari dalam dan luar negeri untuk melestarikan kuliner nusantara, khususnya masakah khas Banjar, 

Menariknya, aktifitas sosialnya  melestarikan sasirangan dan kuliner tradisional Banjar dengan mengajarkannya kepada pemuda dan masyarakat di berbagai pelosok desa di Kalimantan Selatan sebagai "pendidikan bermutu, bekal agar siap hadapi tantangan abad 21, akhirnya berbuah Young Entrepreneur Achievement Award.

agus-sasirangan-book-jadi-68d558e6c925c439027d7212.jpg
agus-sasirangan-book-jadi-68d558e6c925c439027d7212.jpg

Buku dan Ebook Tentang Dunia Masak-memasak Karya Chef Agus Sasiranagn yang Diterbitkan Oeh Gramedia | Kolase : @kaekaha!/Foto : Gramedia.comChef Agus Sasirangan membuktikan bahwa kesuksesan bisa lahir dari harmoni bakat, minat, tekad dan pendidikan bermutu yang dipersiapkan dengan tepat. "Bakat itu seperti benih, minat adalah air yang menyiraminya, sedangkan tekad adalah pupuk yang menyuburkannya dan sekolah dengan pendidikan bermutunya adalah tanah yang membuatnya tumbuh dan berkembang". 

Di saat banyak pemuda terjebak pada pilihan karier "aman" yang sudah biasa dan itu-itu saja, Agus yang selalu haus dengan pengetahuan dan wawasan baru, memilih jalan berbeda yang lebih sesuai dengan panggilan jiwanya yang mungkin aneh di mata orang lain. 

Luar biasanya, meski awalnya banyak yang meragukan jurusan tata boga, tapi dengan didukung oleh pendidikan bermutu, Agus membuktikan bahwa passion yang tumbuh dari dapur bisa menjadi profesi bergengsi yang mendunia sekaligus siap hadapi tantangan abad 21. Berani coba? (BDJ25925)

Semoga Bermanfaat!



Salam matan Kota 1000 Sungai,
Banjarmasin nan Bungas!

Kompasianer Banua Kalimantan Selatan | KOMBATAN
Kompasianer Banua Kalimantan Selatan | KOMBATAN


Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun