Mohon tunggu...
Kartika E.H.
Kartika E.H. Mohon Tunggu... Wiraswasta - 2020 Best in Citizen Journalism

... penikmat budaya nusantara, buku cerita, kopi nashittel (panas pahit kentel) serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Transformasi Bakso di Tangan-tangan Kreatif Masyarakat Nusantara (1)

19 Februari 2023   22:42 Diperbarui: 19 Februari 2023   22:59 1807
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada yang hanya menggunakan rombong saja tanpa roda yang beberapa diantaranya juga menambahkan tenda portable, ada juga outlet yang lebih serius dan modern dengan memanfaatkan rombong outlet berbahan seng layaknya rombong kaki lima lainnya dan tentu saja warung atau kedai yang memang sudah memanfaatkan bangunan semi permanen maupun yang permanen di lokasi-lokasi strategis. 

Bahkan sekarang, tidak sedikit  outlet bakso yang sengaja mendesain kedai baksonya "lebih serius" layaknya rumah makan atau bahkan restaurant-restaurant kekinian yang tentunya tidak hanya sekedar  menawarkan "acara makan bakso" semata, tapi biasanya juga menambahkan beragam inovasi kekinian, hingga memberikan pengalaman "ngebakso"  yang berbeda, salah satunya yang  mungkin sedang rame dan ngetren adalah ngebakso dengan konsep prasmanan dan all you can eat yang dulu sepertinya tidak pernah terpikirkan.

Fragmentasi di Kedai Bakso|@kaekaha
Fragmentasi di Kedai Bakso|@kaekaha

Memang sih, "restaurant" bakso yang model begini memang tidak banyak dan biasanya memilih segmen pasar kelas premium atau setidaknya, segmen-segmen tertentu yang memang loyal dengan bakso hingga bisa dilabeli sebagai bakso mania. Tidak heran jika, semua konsep berjualan baksonya juga relatif berbeda dengan kedai-kedai bakso pada umumnya. 

Tidak hanya sekedar urusan seputar masakan bakso berikut keragaman isiannya saja yang menjadi perhatian, tapi juga kenyamanan ekstra bagi pelanggannya, seperti konsep penyajian, lay out interior-eksterior, sampai hiburan dan juga pilihan lokasinya tidak bisa asal-asalan, bahkan  banyak diantaranya yang didahului dengan proses riset.

Restoran Bakso Pak Min dengan Hiburan Musik | @kaekaha
Restoran Bakso Pak Min dengan Hiburan Musik | @kaekaha

Tapi uniknya, apapun model, gaya atau bahkan level kedai-restoran bakso yang ada di sekitar kita, ternyata tidak otomatis berbanding lurus alias tidak  berhubungan secara langsung dengan kualitas citarasa baksonya. 

Jadi "penampakan" fisik kedai-restoran bakso bukanlah parameter terbaik untuk "menilai" citra kualitas olahan bakso yang dijajakannya. Betul!?

Baca Juga : Terbujuk Nostalgia, Bakwan Malang "Pikulan" Ini Sedapnya Unik

Bukan rahasia lagi, banyak sekali kita temukan di sekitar kita, destinasi kuliner "bakso-bakso rakyat" yang dijajakan di tempat-tempat yang sangat sederhana, bahkan dengan cara seadanya pula, tapi karena citarasa olahannya memang maknyus, maka pembeli dari manapun dan latar belakang apapun tidak akan segan-segan untuk datang memburu kenikmatannya. 

Cak Mat dengan
Cak Mat dengan "Rombong Pikul" Bakwan Malang | @kaekaha

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun