Mohon tunggu...
Kartika E.H.
Kartika E.H. Mohon Tunggu... Wiraswasta - 2020 Best in Citizen Journalism

... penikmat budaya nusantara, buku cerita, kopi nashittel (panas pahit kentel) serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

"Benang Merah" yang Harus Kita Pertebal!

7 Mei 2020   21:21 Diperbarui: 7 Mei 2020   21:21 727
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dengan cara, bahasa dan tradisinya masing-masing, semua agama pasti mengajarkan tema-tema optimisme sebagai aplikasi atau pengejawantahan keyakinannya kepada Sang Khalik. Begitu juga dalam Islam!

Sikap optimis merupakan  sikap seorang muslim sejati yang sangat dianjurkan dalam Islam. Sebagai rujukan, secara tersurat Allah SWT telah mengabadikan tema-tema  optimisme  ini pada beberapa bagian ayat Alquran,  seperti

"Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.” (QS Âli ‘Imrân [3]: 139)  dan

"Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu janganlah sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu.” (QS al-Baqarah [2]: 147).

Begitu juga denagn hadis Rasulullah SAW berikut,

"Mukmin (orang yang beriman) yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada orang mukmin yang lemah. Pada diri masing-masing memang terdapat kebaikan. Capailah dengan sungguh-sungguh apa yang berguna bagimu, mohonlah pertolongan kepada Allah dan janganlah kamu menjadi orang yang lemah. Apabila kamu tertimpa suatu kemalangan, maka janganlah kamu mengatakan; ‘Seandainya tadi saya berbuat begini dan begitu, niscaya tidak akan menjadi begini dan begitu’. Tetapi katakanlah; ‘lni sudah takdir Allah dan apa yang dikehendaki-Nya pasti akan dilaksanakan-Nya. Karena sesungguhnya ungkapan kata ‘lau’ (seandainya) akan membukakan jalan bagi godaan setan.” (Hadits Riwayat Muslim dari Abu Hurairah radhiyallâhu ‘anhu, Shahîh Muslim, juz VIII, hal. 56, hadits no. 6945)  

Jaga semangat dan optimisme ya saudaraku!

harakatuna.com
harakatuna.com

Pertebal & Perbanyak Benang Merah

Peringatan Hari Raya Waisak, Kenaikan Isa Al Masih dan pelaksanaan ibadah puasa ramadan selama sebulan penuh yang berbarengan di masa pandemi covid-19, bahkan disaat yang hampir bersamaan sebelumnya Umat Hindu juga merayakan Hari Raya Nyepi, begitu juga saudara kita umat Kristiani yang merayakan Paskah semuanya bukan kebetulan dan tiba-tiba ada, tapi semua sudah ada yang mengaturnya, agar kita mau berpikir dan merenungkan hikmahnya!

Pelukan erat bulan suci ramadan 1441 h kepada Hari Raya Waisak dan juga Hari Raya Kenaikan Isa Al Masih, sepertinya menjadi petunjuk terbaik kita untuk terus berusaha menemukan simpul-simpul  "benang merah" baru sekaligus merawat dan mempertebal pintalan benang merah yang lama guna memperkuat kebersamaan juga opimisme komunal kita untuk mempersatukan nusantara, sekaligus modal besar untuk segera keluar dari invasi pandemi covid-19.

Mudahan bermanfaat!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun