Mohon tunggu...
Kadek novapramana
Kadek novapramana Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

futsal

Selanjutnya

Tutup

Bola

Tragedi Kanjuruhan, Askab PSSI Buleleng Adakan Doa Bersama

5 Oktober 2022   18:13 Diperbarui: 5 Oktober 2022   18:16 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ratusan masyarakat Buleleng, Bali melaksanakan doa bersama pada malam Selasa (4/10/2022) yang diiringi dengan ratusan nyala lilin digelar untuk menyampaikan bentuk dukacita atas tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang.

Doa bersama digelar oleh Asosiasi Kabupaten Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (Askab PSSI) Buleleng di Taman Kota Singaraja yang dilangsungkan pada malam Selasa (4/10/2022)

Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah masyarakat baik itu mahasiswa maupun masyarakat umum. Aksi ini juga diikuti komunitas supporter bola di Buleleng seperti Persada Sukasada, Persibu Buleleng, perwakilan supporter Brigaz Bali Korlap Sulanyah, dll, beserta jajaran Forkompimda Kabupaten Buleleng.

Doa bersama ini juga dihadiri oleh sejumlah perwakilan instansi diantaranya Pemkab Buleleng, Kodim 1609 Buleleng, KONI Buleleng, Kejari Buleleng, Polres Buleleng, dan PSSI Buleleng.

Selain diiringi oleh ratusan nyala lilin sebagai wujud dukacita, doa bersama ini juga diawali dengan pembacaan puisi yang dibawakan oleh sastrawan Made Adnyana Ole.

Dalam acara yang digelar pada malam itu, masyarakat yang duduk bersama sembari menyalakan lilin dan menundukkan kepala untuk melantunkan doa bagi para supporter dan anggota polisi yang menjadi korban tragedy Kanjuruhan diterima disisi Yang Maha Kuasa.

Sekda Buleleng sekaligus Ketua Umum Askab PSSI Buleleng, Gede Suyasa mengatakan bahwa apa yang terjadi pada tragedi Kanjuruhan merupakan duka yang amat mendalam bagi seluruh insan persepakbolaan nasional, tak terkecuali di Kabupaten Buleleng. "Doa bersama ini sebagai bentuk perhatian atas apa yang terjadi di Kanjuruhan. Tentu kita memiliki rasa yang sama penuh dengan keprihatinan, kesedihan, dan duka mendalam. Kegiatan doa bersama ini sebagai wujud bela sungkawa," ucap Gede Suyasa.

Gede Suyasa mengatakan bahwa duka yang dirasakan ini dikarenakan liga sepakbola sekiranya bisa menghibur, mampu meningkatkan sportivitas dan profesionalisme dalam bidang sepakbola. "Namun, ini malah menimbulkan korban jiwa yang begitu banyak. Tragedi Kanjuruhan ini mungkin juga yang pertama memakan korban jiwa hingga ratusan," ujar Suyasa.

Tragedi Kanjuruhan ini menurut Suyasa melahirkan kesadaran dalam mengendalikan situasi serta kondisi agar tetap kondusif pada sebuah pertandingan olahraga tanpa mengundang sebuah tindakan anarkis, "Kita memiliki kesadaran bahwa sepak bola harus tetap berjalan dengan baik. Menjaga situasi pertandingan di manapun, jangan bertindak melebihi batas," jelasnya.

Suyasa juga berharap tragedi yang menelan ratusan korban jiwa ini tidak terulang Kembali, Suyasa juga mengatakan kita harus menyadari bahwa setiap pertandingan pasti akan terdapat menang dan kalah. "Kami berharap kejadian ini tidak terulang Kembali. Semua pihak perlu menyadari bahwa dalam pertandingan olahraga, selalu ada pihak yang menang dan kalah. Perlu disadari juga, pihak yang kalah harus meningkatkan kemampuan, sedangkan yang menang jangan jumawa," sambung Suyasa.

Sementara disisi lain supporter Brigaz Bali Korlap Sulanyah, Made Ocik Suprapta mengatakan bahwa insiden ini merupakan duka yang sangat mendalam bagi para pecinta sepakbola jika dilihat dari banyaknya korban yang berjatuhan, Ia pun berharap semoga tragedi seperti ini tidak akan pernah terulang kembali, "Kejadian ini menjadi pembelajaran bagi kita para suppoerter untuk menjadi lebih dewasa dan saling menjaga antara persaudaraan. Kami berharap kejadian seperti ini adalah peristiwa terakhir yang ada di kancah sepak bola kita," ujarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun