Pada pembelajaran Bahasa Indonesia kelas XII, siswa diajak untuk melatih kemampuan membaca kritis dengan cara mengidentifikasi fakta, opini, dan data yang terkandung dalam suatu teks. Misalnya, ketika membaca artikel berita, siswa harus dapat membedakan antara kalimat yang berbasis data dengan kalimat yang hanya berupa pendapat penulis.
Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah menemukan informasi inti dalam teks. Informasi ini biasanya menjawab pertanyaan siapa, apa, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana (5W+1H). Setelah itu, siswa diajak untuk memeriksa sumber data yang dicantumkan. Apabila sumbernya jelas, seperti lembaga resmi, pakar, atau dokumen terpercaya, maka data tersebut lebih dapat diyakini kebenarannya. Sebaliknya, jika informasi tidak menyebutkan sumber, apalagi bersifat provokatif, maka perlu diwaspadai kebenarannya.
Melalui latihan ini, peserta didik tidak hanya mampu memahami isi teks, tetapi juga terampil menyeleksi informasi yang sahih dan bermanfaat. Kemampuan mencermati kesahihan data akan menumbuhkan sikap kritis, objektif, dan bijak dalam menyikapi derasnya arus informasi di era digital.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI