Mohon tunggu...
Dani Febri
Dani Febri Mohon Tunggu... Terpercaya, Akurat, dan Kredibel
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Yakinkan dengan iman Usahakan dengan ilmu Sampaikan dengan amal

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sang Ahli Stratak Banyak Wide atau Arya Wiraraja dari Bumi Lamajang

8 November 2022   19:03 Diperbarui: 8 November 2022   19:30 1383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam kitab Pararaton dijelaskan penyerangan itu dilakukan melalui dua arah. Pada awalnya serangan datang dari sisi utara yang di pimpin Jaran Guyang, sedangkan dari selatan dipimpin oleh Patih Mahisa Mundarang. Dalam pemberontakan Kediri terhadap Singosari, Kertanegara berhasil terbunuh ileh pasukan dari selatan yang berhasil masuk ke istana Singosari.

Mendengar adanya serangan dari sisi selatan Nararya Sangramawijaya atau Raden Wijaya terlambat menyadari strategi yang diterapkan oleh Jayakatwang dan mengakibatkan dirinya berlari dan meminta bantuan Arya Wiraraja.

Pelarian Raden Wijaya ke Madura ini dalam Kitab Pararaton  hasil dari usulan Ranggalawe dan Nambi untuk meminta bantuan kepada Arya Wiraraja di Sumenep.

Sesampainya Raden Wijaya di Sumenep dan bertemu Arya Wiraraja, ia berpesan untuk sabar dan pelan -- pelan. Kemudian Arya Wiraraja memberikan pakaian, sabuk, dan makanan kepada tamunya. Melihat sikap Arya Wiraraja tidak berubah meskipun Singosari telah runtuh. Raden Wijaya kemudian berjanji kepada Arya Wiraraja " sungguh besar hutangku padamu, jika nanti terwujud keinginanku, aku akan membagi dua bumi jawa. Kamu mendapat setengah dan aku mendapat setengah" Arya Wiraraja menjawab " sesuai dengan keinginan tuanku jika paduka hendak bertahta juga." Perjanjian ini dikenal dengan perjanjian Sumenep.

Lagi lagi Arya Wiraraja menyusun strategi tenik dan taktik yang akan dimainkan menghadapi Jayakatwang. Dalam skenario itu Arya Wiraraja meminta Raden Wijaya untuk berpura-pura menyerah pada Jayakatwanng. Arya Wiraraja disini akan meminta kepada Jayakatwang Raden Wijaya diterima sebaga nayaka di Istana Kediri. Jika diterima, Arya Wiraraja meminta Raden Wijaya untuk menyelidiki kekuatan Kediri dan mengajukan permintaan permohonan membuka hutan dan tanah tandus di Tarik, sebelah utara Surabaya.

Sesuai skenario Arya Wiraraja, Jayakatwang memberi ijin kedapa Raden Wijaya untuk membuka hutan Tarik menjadi perkampungan sebagai tempat singgah Jayakatwang berburu. Atas bantuan Arya Wiraraja yang mengerahkan orang-orang Madura untuk babat alas di hutan Tarik. Raden Wijaya segera menyusun kekuatan secara diam-diam sambil menunggu saat yang tepat untuk melakukan penyerangan pada Daha/Kediri.

Disaat penyerangan yang disusun Raden Wijaya di Tarik, di Sumenep Arya Wiraraja siap membantu. Persiapan ini bertepatan kedatangan Tentara Mongol yang dikirim Khubilai Khan untuk menghukum tindakan Kertanegara yang menceerai utusannya. Atas usulan dari Arya Wiraraja sang maestro strategi teknik dan taktik, Raden Wijaya diperintahkan berpura-pura menyerah pada pasukan mongol yang datang dan diterima dengan baik.

Raden Wijaya menceritakan kepada tentara Mongol/Cina bahwasannya Kertanegara telah meninggal dan digantikan Jayakatwang di Kediri. Menghadapi kenyataan tersebut tentara Mongol tidak mau pulang dengan tangan hampa. Oleh karena itu, pihak yang bertanggung jawab adalah Jayakatwang penguasa saat ini. Dalam pikiran panglima yang di utus Khubilai Khan ini penerus dari Kertanegara adalah Jayakatwang dan harus dihukum.

Menurut Kidung Harsawijaya, pasukan Mongol berkoalisi dengan pasukan Raden Wijaya dan Paukan dari Arya Wiraraja dari Madura untuk melakukan penyerangan pada Jayakatwang. Pertempuran dahsyat pun terjadi di Daha , banyak tentara yang mati di kedua belah pihak.  Dan dalam waktu singkat Kerajaan Kediri dapat dikuasai oleh Tentara Tar Tar/Mongol. Kekalahan kerajaan Kediri ditandai dengan ditawannya Jayakatwang di ikuti dengan seratus anggota keluarganya.

Sesudah pertempuran ini, Raden Wijaya diperbolehkan pulang ke Majapahit atau Tarik oleh dua panglima perang Cina Shi-pie dan Iheh-mi-shih. Sampai disini skenario yang dijalankan oleh Raden Wijaya atas saran dari Arya Wiraraja berjalan mulus. Dan disinilah kecerdikan Raden Wijaya yang didukung Kecerdasan Strategi teknik dan taktik oleh Arya Wiraraja dalam memanfaatkan kehadiran tentara Tar Tar untuk mencapai Cita-citanya menguasai Jawa.

Dalam perjalanan menuju Tarik, Raden Wijaya di dikawal oleh dua opsir dan 200 tentara Tar Tar. Dengan strategi yang matang, Raden Wijaya bersama prajuritnya berhasil membunuh dua orang Opsir tentara Tar Tar dan tentara biasanya dalam perjalanan menuju Tarik. Menghadapi serangan mendadak dan kondisi tentara Tar Tar dalam posisi kurang siap dan sedang merayakan kemenangan atas Jayakatwang. Tentara Tar Tar bergerak ke arah utara untuk melakukan pelarian dan kembali ke negeri asalnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun