Â
Surabaya -- Sejumlah petugas gabungan terus meningkatkan kewaspadaan dan pengawasan di area perbatasan antar kota. Cara itu dilakukan untuk memperketat keluar masuknya kendaraan di masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang berlaku di Surabaya raya.
Termasuk, seperti yang terlihat di perbatasan antara Kota Surabaya dan Kabupaten Sidoarjo tepatnya di kawasan Gunung Anyar, Sabtu (6/6). Personel gabungan TNI, polri dan jajaran organisasi perangkat daerah (OPD) Kota Surabaya terus mengawasi lalu-lalang kendaraan yang melintas di kawasan pintu masuk itu.
Sejumlah ketentuan selama pemberlakuan PSBB terus diterapkan oleh petugas diantaranya, kendaraan luar kota berpelat nomor selain L dan W langsung diarahkan menepi untuk kemudian si pengendara menjalani pemeriksaan suhu badan. Selain cara itu, personel juga memberikan teguran kepada pengendara yang tidak mematuhi protokol kesehatan demi menghindari penularan Covid-19 secara massal.
Danramil Tipe A 0831/05 Rungkut Mayor Chb Suprianto mengatakan, sejak awal dibelakukannya PSBB, pihaknya selalu mewanti-wanti kepada pengguna jalan supaya menaati prosedur yang berlaku saat PSBB di Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Gresik.
"Sosialisasi dan imbauan itu terus kami berikan kepada masyarakat serta pengguna jalan supaya mematuhi protokol kesehatan selama pandemi Covid-19," terangnya.
Lebih lanjut sambung Suprianto, selain berjaga di pos batas kota pihaknya bersama aparat gabungan terpadu lainnya juga terus melakukan razia serentak di sejumlah warkop yang nekat buka tanpa memperhatikan kedaruratan saat pandemi corona.
"Razia dilakukan tiap malam hari dengan melibatkan personel gabungan. Adapun wilayahnya di Rungkut dan Gunung Anyar," beber perwira menengah (pamen) TNI asal Nganjuk itu.
Harapannya, dari dua ikhtiar nyata itu kurva epidemiologi pandemi Covid-19 di wilayah yang menjadi tanggung jawabnya berangsur-angsur menurun, sehingga warga masyarakat siap menyongsong tatanan kondisi normal baru (new normal).
"Untuk mewujudkan itu semua memang diperlukan kedisiplinan secara kolektif dari masyarakat," tutup mantan Danramil Tenggilis Majoyo tersebut. (Erk)