Mohon tunggu...
Eko B Prasetyo
Eko B Prasetyo Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Saya adalah mahasiswa tingkat akhir di Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta. Motto saya adalah ingin menjadi nomer satu dari yang terbaik.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Cukur Gundul, Ungkapan Syukur

10 Desember 2015   11:49 Diperbarui: 10 Desember 2015   12:40 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Cukur Gundul, Ungkapan Syukur"][/caption]Cukur gundul, bagaimana pendapatmu tentang orang yang cukur gundul?

Ganteng, macho, atau aneh mirip tuyul, hehehe :D. Bagi mahasiswa sekolah kedinasan atau ikatan dinas, cukur gundul merupakan hal yang sudah biasa. Hampir semua mahasiswa atau taruan pernah cukur gundul pada saat awal masuk pendidikan. Dengan memakai baju hitam putih, muka polos dan kepala gundul menjadi kenangan tersendiri.

Akhir-akhir ini cukur gundul menjadi tradisi bagi masyarakat sebagai ungkapan syukur atas pencapaian yang deperoleh. Seperti dikutip dari Tempo.Co pada Pilkada 2015 taklepas dengan aksi cukur gundul. Cukur gundul dilakukan oleh relawan Risma-Whisnu di kantor DPC PDIP Kota Surabaya. Aksi ini merupakan ungkapan syukur atas kemenangan sementara Risma-Whisnu berdasarkan survey Exit Poll yang dilakukan lingkup PDIP.

Menurut juru bicara pemenangan Risma-Whisnu, Didik Prasetiyono, dalam adat jawa islam, kebiasaan itu sudah biasa dilakukan, sehingga para relawan juga bernazar untuk mensyukuri kemenangan Risma-Whisnu, yang selama ini diperjuangkan.

Aksi serupa juga pernah dilakukan oleh Nusron Wahid beserta sejumlah pemuda GP Ansor atas kemenangan suara pasangan Jokowi-JK pada pemilu 2014 silam.

Sebenarnya aksi cukur gundul sudah ada sejak zaman kerajaan. Menurut situs Historia.id, raja Bone, Aru Palakka mencukur habis rambutnya setelah kemenangannya atas Makassar. Kerajaan Makassar menyerang kerajaan Bone untuk menguasai pelayaran di Indonesia Timur dan produksi beras Sulawesi Selatan. Aru Palakka bersekutu dengan Kompeni, menghancurkan kerajaan Makassar. Sebagai ungkapan syukur Aru Palkka mencukur rambutnya di Gunung Cempalagi, Bone, Sulawesi. Pangeran Diponegoro juga pernah bernazar akan menggunduli kepalanya jika meraih kemenangan dalam peperangan.

Terlepas dari sejarah orang-orang besar yang mengungkapkan syukurnya dengan mencukur gundul, seorang peneliti dari University of Pennsylvania menemukan bahwa orang-orang yang kepalanya dicukur gundul tidak hanya dianggap lebih jantan dan dominan oleh orang lain, tetapi juga berpotensi besar dianggap sebagai pemimpin. Pada percobaan yang dilakukan, 60 orang peserta diminta melihat foto pria denan usia dan pakaian yang sama. Perbedaannya beberapa gambar pria dicukur habis rambutnya dan sebagian lagi masih rimbun rambutnya. Hasilnya, pria botak mendapat penilaian tertinggi.

Bagaimana, mau mencukur gundul rambut anda untuk mengungkapkan syukur atas pencapaian dan rahmat Allah yang diberikan kapada anda?

Kalo saya sihh ogahh, sudah bosan dengan gaya rambut botak, karena sudah pernah, hehe :D. Jadi ungkapkan syukur dengan cara lain J.

 

Referensi :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun