Di tengah laju perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat, dunia pendidikan menghadapi tantangan sekaligus peluang besar untuk bertransformasi. Tidak hanya dalam hal infrastruktur, tetapi juga dalam cara guru mengajar dan siswa belajar. Agar pendidikan tetap relevan dan bermutu, diperlukan inovasi yang berkelanjutan, khususnya dalam mengintegrasikan teknologi ke dalam proses pembelajaran. Kolaborasi antar generasi, pemangku kepentingan pendidikan, dan institusi akademik menjadi kunci dalam menciptakan ekosistem pembelajaran yang lebih dinamis dan menyenangkan.
Menjawab tantangan tersebut, Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi Universitas Negeri Semarang menginisiasi program Bhakti Akademisi sebuah kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang melibatkan mahasiswa sebagai agen perubahan di lingkungan sekolah. Salah satu peserta kegiatan ini adalah Atha Nur Karimah NIM 1401422547, mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), yang turut andil dalam memberikan pelatihan kepada guru kelas V di SDN Wonolopo 02, Kecamatan Mijen, Kota Semarang.
Fokus pelatihan ini adalah memperkenalkan dan mempraktikkan penggunaan Media Pembelajaran Konkret Diorama Sistem Tata Surya untuk meningkatkan keterampilan pedagogik guru dalam menyampaikan materi Ilmu Pengetahuan Alam, khususnya topik "Sistem Tata Surya". Pelatihan ini bukan hanya menitikberatkan pada penguasaan teknis, tetapi juga mendorong guru untuk lebih kreatif dalam merancang media ajar yang kontekstual, menarik, dan sesuai dengan karakteristik peserta didik.
Kegiatan dimulai dengan observasi awal dan wawancara mendalam bersama Ibu Idham Ariyani S.Pd., guru kelas V di sekolah tersebut. Dari hasil temuan, diketahui bahwa selama ini metode yang digunakan dalam pengajaran topik-topik IPA masih dominan dengan pendekatan tradisional berupa ceramah dan membaca buku paket. Minimnya visualisasi dan interaktivitas menyebabkan siswa kurang terlibat aktif dan mengalami kesulitan dalam memahami konsep ilmiah yang bersifat abstrak.
Melalui pelatihan yang dilaksanakan pada Selasa, 3 Juni 2025, guru diperkenalkan Media Pembelajaran Konkret Diorama Sistem Tata Suryaberbentuk miniatur tiga dimensi yang menampilkan susunan dalam sistem tata surya. Â Dalam sesi pelatihan, mahasiswa menjelaskan manfaat penggunaan media pembelajaran konkret serta mendampingi guru dalam proses perancangan dan uji coba media pembelajaran. Guru tidak hanya menjadi peserta pasif, tetapi juga dilatih untuk aktif menciptakan dan mengadaptasi materi pembelajaran sesuai kebutuhan siswa.
Hasil pelatihan menunjukkan respons positif dari para peserta, khususnya dari Bapak Prawindya Dwitantra, S.Pd., M.Pd., selaku Kepala Sekolah, dan Ibu Idham Ariyani S.Pd., sebagai guru peserta pelatihan. Mereka menilai bahwa pendekatan ini sangat membantu dalam meningkatkan efektivitas pengajaran dan mendorong keterlibatan siswa secara aktif. Media yang interaktif dan visual memudahkan guru dalam menjelaskan konsep serta menarik minat belajar siswa.
Dalam pelaksanaan program ini, Atha Nur Karimah dibimbing oleh dua dosen pembimbing, yaitu Dewi Nilam Tyas, S.Pd., M.Pd., dan . Program ini menjadi salah satu wujud nyata kontribusi mahasiswa terhadap pengembangan pendidikan dasar, khususnya dalam pemanfaatan teknologi untuk pembelajaran yang lebih bermakna.
Sebagai mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Negeri Semarang, saya merasa kegiatan ini bukan hanya sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat, tetapi juga wujud nyata dari implementasi keilmuan di lapangan. Inovasi pembelajaran semacam ini diharapkan dapat menjembatani kesenjangan antara teori pendidikan di kampus dengan praktik nyata di sekolah.