Mohon tunggu...
Adi Hermansyah
Adi Hermansyah Mohon Tunggu... Dosen

Suka baca, apa saja asal segar...

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pesan Sehat Untuk Anak di Balik Kelucuan Masha And The Bear

15 Februari 2025   14:58 Diperbarui: 15 Februari 2025   14:58 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

"Jika anak-anak gosok gigi dan cuci tangan, maka matahari tersenyum bersinar di negeri kita" sepenggal lirik lagu pada serial animasi anak Masha and The Bear (masha dan beruang). Serial komedi Masha and the Bear merupakan animasi dari Rusia yang menceritakan petualangan seorang anak perempuan bernama Masha bersama beruang pelindungnya bernama Mishka. Serial ini populer di seluruh dunia sejak dirilis pada tahun 2009, tak terkecuali di Indonesia yang ditayangkan pada salah satu chanel nasional sejak tahun 2013.

Sebenarnya, selama bertahun-tahun serial ini ditayangkan aku tak terlalu tertarik dengan serial ini karena memang pasar dan penikmat serial ini adalah anak-anak, meskipun awal-awal serial ini booming tv nasional, cuplikan kelucuannya yang mengemaskan sering ku lihat walau hanya sekilas, karena keponakan berualang-ulang memutar serial ini, khusus melalui kanal youtube. Meski begitu sepengetahuan ku, anak ku tak satupun yang mengikuti serial animasi ini, sampai anak kami yang ke empat, saat ini sering dilalaikan dengan kekonyolan masha mengganngu beruang dan kawannya para hewan di hutan sekitaran kediaman si beruang.

Kelucuan masha dan kawan-kawan bukan hanya pada tingkah lucu mereka tapi juga didukung oleh dubber (pengisi) suara masha yang sangat cocok dengan karakter pemerannya. Nah nilai tambah lainnya pada serial ini adalah soundtrack yang menguatkan adega-adegan tertentu dalam alur cerita serial masha dan beruang. Salah satu yang terkesan bagi saya adalah penggalan lagu pada lirik di awal.

Soundtrack yang disisipkan pada adegan Masha yang berualang kali dimandikan oleh beruang karena kotor saat mengambil makanan di rumah beruang untuk si babi yang dikatakan oleh masha dengan "bayi Ku sayang kau sangat kurus sekali". Pada adegan tersebut masha berulang kali berulah dengan mengambil makanan beruang yang hendak diberikan ke si babi yang dikatakan masha sangat kurus, masha yang merasa sebagai ibu si "bayi" berniat mengambil makanan beruang meskipun makanan itu berkali-kali mengotori bajunya, dan si beruang dengan terpaksa berulang kali mencuci baju, menjahit baju baru, untuk baju ganti masha yang basah....

Nah, music latar adegan bolak balik beruang memandian dan menjahit baju masha inilah yang menarik perhatian saya dengan penggalan lirik "Jika anak-anak gosok gigi dan cuci tangan maka matahari tersenyum bersinar di negeri kita". Penggalan lirik lagu ini sangat menarik, yakni tentang pola hidup bersih anak-anak, yaitu menggosok gigi dan mencuci tangan.

Menggosok gigi bukan sekedar ritual mandi tapi lebih dari itu merupakan prilaku yang mesti diajarkan pada anak-anak sejak dini. Sejak gigi pertama tumbuh, anak harus diajarkan mengosok gigi, terlebih dengan menunjukkan keteladanan menggosok gigi yang kelak akan menumbuhkan kesadaran menggosok gigi secara mandiri dan tanpa paksaan. Menjaga gigi merupakan investasi jangka panjang, bahkan seumur hidup. Manfaat langsung dari menggosok gigi adalah mencegah gigi berlubang dan bau mulut. Kedua hal ini merupakan indikator penting kesehatan mulut.

Dikutip dari Hermina hospital.com, ada beragam gangguan kesehatan gigi dan mulut yang bisa muncul jika Si Kecil tidak terbiasa menjaga kebersihan area tersebut. Risiko penyakit meningkat pada anak yang jarang menyikat gigi, mengunyah permen karet atau makanan manis secara berlebihan, serta kurang minum air putih. Nyatanya, kebiasaan-kebiasaan tersebut rentan membuat gigi dan gusi rusak. Gigi yang rusak bisa menimbulkan nyeri, pembengkakan pada gusi, gigi berlubang, bahkan pembusukan gigi pada anak.

Ada beragam jenis penyakit mulut yang berawal dari lalai menggosok gigi, di antaranya karies gigi karena penumpukan plak yang bersasal dari sisa makanan yang jarang dibersihkan terutama menjelang tidur. Radang Gusi (Gingivitis) Infeksi ini menyebabkan gusi meradang dan membuat gusi mudah berdarah. Periodontitis Gangguan pada gusi bisa semakin parah, terutama jika anak tidak memiliki kebiasaan menyikat gigi dengan benar. Kondisi yang lebih berbahaya bisa terjadi, yaitu periodontitis. Kondisi ini merupakan infeksi gusi serius yang bisa merusak jaringan lunak dan tulang yang menyangga gigi. Gejala yang timbul sebagai tanda penyakit ini adalah bau mulut, perubahan warna gusi menjadi merah terang atau keunguan, pembengkakan dan perdarahan pada gusi. Ganguan Kesehatan mulut ini jika dibiarkan dalam waktu yang lama juga akan menimbulkan penyakit-penyakit yang lain seiring pertumbuhan anak.

Makanya menjaga Kesehatan gigi dan mulut sangat penting, karena sakit gigi bisa merusak hari karena mengganngu kenyamanan anak, bagi orang tua, sakit gigi yang dialami anak juga merupakan tantangan yang berat, bayangkan jika sakit giginya malam-malam, bukan hanya si anak yang tak bisa tidur karena merengek selaman, akan tetapi juga orang tuanya ikut-ikutan tak beristirahat karena mencari cara untuk meredakan sakit si anak, atau setidak-tidaknya menghibur si anak agar teralihkan dari sakit giginya, dengan memutar lagu Meggy Z "lebih baik sakit gigi dari pada sakit hati........" tebak!! Mengurangi Sakit gigi tak bisa dengan hiburan tetapi dengan obat dan tindakan, nah malam-malam kedua hal ini seringkali sulit di dapat akhirnya sekeluarga melek bareng sampai pagi. Dan sakit gigi seringnya bukan hanya terasa dimulut tetapi juga sampai kehati dan perasaan, mudah marah dan tersinggung karena tak kuat menahan sakit gigi, karena sakit gigi sangat mengganggu suasana hati dikarenan kelelahan menahan rasa sakit.

Makanya jika anak-anak sering sakit gigi ini akan menggangu kenyamanannya dan berpengaruh pada pertumbuhan anak. Jadi tepat, anak-anak yang murung karena sakit gigi, walau matahari bersinar cerah tetap saja terasa suram. And, senyuman anak-anak akan mencerahkan hari dengan menampakkan gigi yang terawat dengan baik.

Nah, kalimat lain dalam penggalan lagu masha adalan cuci tangan. Selain sikat gigi, cuci tangan juga menjadi program utama PHBS (Prilaku Hidup Bersih dan Sehat). Jika ada yang ingat PHBS ini sering di kampanyekan oleh mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) saat terjun ke tengah masyarakat di desa-desa. Sasaran utama pada program kakak-kakak mahasiswa adalah mencuci tangat dengan baik dan benar.

Mencuci tangan dengan benar dapat mencegah berbagai penyakit yang disebabkan oleh kuman, bakteri dan virus. Makhluk kecil ini dapat berada pada benda-benda disekitar kita, meja, kursi, sapu, laptop, ponsel dan lainnya. Tangan dapat menjadi media untuk membawa kuman dan kawan-kawan masuk ke dalam tubuh kita, terutama melalui mulut. Masuknya kuman, bakteri dan virus ketubuh dapat menimbulkan berbagai penyakit, yang paling umum adalah sakit perut.

Manggalaknnya pada anak untuk selalu cuci tangan terlebih sebelum makan, merupakan hal yang dilakukan berulang oleh orang tua khusunya. Ancaman "nanti ada cacing diperut lho" merupakan trik paling jitu untuk menakuti anak-anak yang lalai cuci tangan agar mau mencuci tangan. Ya kadang menasehati anak-anak dengan Bahasa yang praktis dan mudah masuk kebenak mereka memang jitu dalam mengajari anak perlu, walau ini tak bisa dilakukan dalam segala hal dalam melarang anak, tanpa memberikan alasan yang logis kenapa mereka harus ini dan itu serta tak boleh ini dan itu. Jika dulu pamali atau orang Aceh mengatakan seumaloe yang memiliki makna pantangan atau larangan, menjadi senjata ampuh dalam mengajarkan anak berprilaku, namun dimasa sekarang, AI (artificial Intelagent) lazim menjadi tempat bertanya, pamali tak bisa lagi menjadi andalan dalam menertibkan prilaku anak-anak.

Kembali soal cuci tangan. Acuhnya anak dalam menjaga Kesehatan menjadi hal yang menjadi salah satu persoalan utama anak tidak mencuci tanngan dengan baik dan benar, bahkan seringnya anak tidak cuci tangan terlebih saat mau makan. Namun begitulah anak. Jika pun kemudian diingatkan untuk mencuci tangan, mereka juga mencuci tangan dengan sekedar, persoalan kedua ini bahkan bukan saja menjadi perilaku bagi anak akan tetapi menjadi perilaku yang mengglobal. 

Mengutip dinkes.kotabogor.go.id, menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan UNICEF, kebiasaan mencuci tangan pakai sabun dapat menurunkan angka kejadian diare hingga 40% dan infeksi saluran pernapasan akut hingga 20%. Selain itu, sebanyak 80% wabah penyakit menular ternyata menyebar ke orang lain melalui sentuhan tangan. Bahkan pada masa pandemi Covid-19, cuci tangan menjadi salah satu pilar utama dalam menjaga kesehatan masyarakat dalam mencegah penularan virus corona melalui sentuhan. Mencuci tangan dengan sabun secara benar dan teratur akan meminimalkan risiko infeksi dan mengurangi angka kematian. Maka tidak heran setiap tanggal 15 Oktober kemudian diperingati sebagai Hari Cuci Tangan Pakai Sabun (HCTPS) sedunia.

Nah, jika kedua prilaku hidup sehat ini lazim dipraktekkan oleh anak-anak diseluruh dunia, maka matahari pun akan selalu cerah bersinar, disinari senyum-senyum sehat anak-anak generasi penerus bangsa...

Ayoe nyanyi berikut lirik lucu gan menggemaskan namun penuh pesan positif:

Kau tak lihat anak kucing

Yang makan makanannya

Jika kotor tak bagus jilati bersih dan rapi

Induk ajak anaknya pergi ajari bersihkan  kuku menyuruh mencuci mulut

Slera makan bertambah...

Jika anak-anak

gosok gigi dan cuci tangan,

Maka Matahari tersenyum

Bersinar dinegeri kita

Jika anak-anak

gosok gigi dan cuci tangan,

Maka Matahari tersenyum

Bersinar dinegeri kita

Kau bisa terjatuh sakit, bisa membuatmu stress

Jika kamaramu berantakan melupakan kebersihan

Semua anak harus tahu kebersihan diri rapi dari ujung kepala sampai ke ujung kaki

Jika anak-anak

gosok gigi dan cuci tangan,

Maka Matahari tersenyum

Bersinar dinegeri kita

Jika anak-anak

gosok gigi dan cuci tangan,

Maka Matahari tersenyum

Bersinar dinegeri kita

Jika anak-anak

gosok gigi dan cuci tangan,

Maka Matahari tersenyum

Bersinar dinegeri kita

Jika anak-anak

gosok gigi dan cuci tangan,

Maka Matahari tersenyum

Bersinar dinegeri kita

Jika anak-anak

gosok gigi dan cuci tangan,

Maka Matahari tersenyum

Bersinar dinegeri kita

Sungguh lirik yang menggemaskan ya!! Dan akhirnya, peran ibu digantikan oleh babi yang telah menanti lama untuk membalas masha, dan Masha yang menjadi bayi. Masha berteriak saat dibawa menggunakan troler oleh si babi menjauh dari rumah beruang " bagaimana dengan baju baruku?? Baju baruku tertinggaaaalllll!!!"

THE END

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun