Tips Menasehati Anak agar Tertancap di Hati

Sebagai orang tua di rumah atau pendidik di sekolah, kita memiliki tanggung jawab besar untuk menciptakan generasi yang berakhlak baik serta bisa bermanfaat bagi agama dan negara nya. Untuk melakukan itu semua, kita harus memulai dari diri kita sendiri. Seperti menuntut ilmu, karena untuk memberi tentu kita harus memiliki. Ya, memiliki ilmu terlebih dahulu. Ilmu yang didapat harus dari sumber yang benar dan terpercaya, dan kita juga harus bersungguh-sungguh dalam belajar. Dua hal ini merupakan yang terpenting sebelum kita memberikan nasehat kepada anak-anak kita.

Selanjutnya, siapkan hati yang tulus ketika memberikan suatu nasehat kepada anak. Karena, jika sesuatu yang keluarnya dari hati maka akan tertancap juga di hati yang mendengarnya. Selain hati harus ikhlas, kita bangun kedekatan dengan Rabb semesta alam. Minta pertolongan kepada Sang Pencipta agar dimudahkan saat memberikan nasehat atau mendidik anak-anak kita.

Agar nasehat kita tertancap di hati anak-anak kita, kita harus dapatkan hati mereka. Caranya adalah dengan selalu mengekspresikan cinta kepada mereka, menampakkan kalau kita sayang dengan mereka sehingga mereka merasa bahwa ada yang mencintai dan menyayangi mereka. Dalam memberikan nasehat, sentuhlah mereka. Dengan menepuk pundak anak misalnya sambil berbincang-bincang penuh nasehat. Kita harus sabar dan penuh kasih, jadilah teman dekat anak-anak dengan selalu meluangkan waktu untuk bercanda bersama mereka di rumah. Tak lupa, carilah waktu yang tepat saat memberikan nasehat kepada anak-anak. 

Memahami karakter anak juga harus kita lakukan, karena jika kita paham akan karakter anak-anak kita, kita semakin mudah untuk menghadapi segala hal-hal yang keluar dari diri anak.

Apa saja karakter anak-anak? 

• Banyak bergerak dan tak bisa diam
• Imitater ulung 
• Keras kepala dan menentang
• Tak bisa membedakan mana benar dan salah
• Banyak bertanya
• Ingatan yang tajam
• Suka aprsesiasi dan disemangati
• Suka main dan bergembira
• Suka berlomba
• Berpikir dan Berimajinasi
• Cenderung untuk eksplor keterampilan
• Perkembangan bahasa-nya cepat
• Cenderung untuk suka bongkar pasang sesuatu
• Berpotensialnya perasaan takut, marah dan cemburu.

Demikian artikel singkat ini saya tulis, semoga bermanfaat untuk saya pribadi sebelum pembaca sekalian. 

(Terinspirasi dari yang disampaikan oleh Kak Erlan Iskandar, seorang pengisi kajian anak-anak)