Selain itu dia juga mendapat simpati dari Zahra (Adhisty Zara) putri dari Pilot Dirga (Tora Sudiro) dan ibunya Damianti (Marcella Zallianty).
Lewat penelidikan KNKT, rekonstruksi, ingatan Rawa-digambarkan kilas balik-penonton mendapatkan jawaban apa yang tejadi. Â Hanya saja bagaimana para tokohnya, Rawa, Dita, Zahra pasca kecelakaan, apakah bisa berdamai atau endingnya menjadi hal yang mengejutkan karena terungkap fakta apa yang terjadi yang justru bukan pada peristiwa kecelakaan itu.
Cara bertuturnya  sang sutradara Mouly Surya tidak terburu-buru mengungkap adegan demi adegan  hingga saya menyegarkan ingatan saya pada setiap peristiwa kecelakaan pesawat terbang hingga sebagai penonton mendapat suguhan film dengan cerita yang lebih fresh dan  mendapatkan kedalaman. Â
Adegan miris ketika Rawa merangkak  dari kursi dan melihat anak kecil yang tadinya melambaikan tangan di pesawat masih melihat dia dengan mata mengiba di balik reruntuhan kursi.
Hingga kegalauan dia mengetahui ibunya mendapat uang Rp2 miliar sebagai ganti rugi, selain rumah sakit, sementara keluarga penumpang lain jauh di  bawah itu?  Itu juga kritik apakah segala sesuatu di negeri ini bisa diselesaikan dengan uang?
Begitu juga dengan Zahra yang tidur dengan alas seragam pilotnya ayahnya di ranjang dan adegan intim dengan Rawa sebagai pelampiasan rasa dukanya di mobil begitu menyayat dan humanis, membuat air mata menetes.Â
Tiga tokoh utamanya menampilkan akting yang piawai. Â Nicholas Saputra memainkan karakter Rawa dengan baik emosi yang ada tempatnya, memukul-mukul kursi karena tidak berdaya kakinya pincang hingga memeluk Zahra sambil bertangisan dalam beberapa adegan.
Tentu saja Adhisty Zahra yang mengubah penampilannya jadi Gen Z yang galau dengan rambut dan tindik hidung, serta kedekatanna dengan Rawa juga karena dia mahasiswa Teknologi Informasi.
Bagi saya Adhisty Zara sudah mampu jadi bunglon, sejak jadi Dara Yurika di dalam film "Dua Garis Biru", Disa dalam "Dilan 1990" dan "Mileas, Suara dari Dilan", "Keluarga Cemara" sebagai Euis, jadi Riani, superhero "slengean" dalam Virgo and The Sparkling dan mini series The Virgin, itu yang saya tonton. Masih banyak lagi filmnya, yang belum sempat saya saksikan.
Adegan dia membawa Rawa dugem di club malam  hingga bertemu mantannya menjadi menegangkan. Apakah Rawa yang berjalan dengan kruk akan dipukul mantan  pacarnya?  Namun chemistry dua bintang dari generasi milenial dan generasi Z menurut saya  luar biasa dan sangat manusiawi. Bisa terjadi di dunia nyata? Oh, bisa beda dua generasi pun bisa kalau disatukan satu pertistiwa yang kuat.Â
Kalau Marsha Timothy  saya tidak terlalu terkejut emosinya bak roller coaster. Percakapan Dita  dengan Rawa di mobil menarik, seberapa banyak followermu, kalau mau memviralkan kasus? Tanya Rawa. Saya nggak punya medsos. Kalau Anda? Sebelum ada kecelakaan follower  saya hanya 200 , itu juga teman SMA dan kuliah, tetapi setelah kecelakaan jadi 5.000. Itu juga mengkritisi betapa pentingnya follower di dunia digital ini.  Adegan itu berakhir ketika emosi Dita meledak ketika mobilnya diserempet motor dan keluar menemui polisi.