Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Yayasan Wanadri Gelar Edukasi Konservasi Pengelolaan Sampah di Basecamp Pendakian

12 Mei 2025   14:50 Diperbarui: 12 Mei 2025   20:36 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan edukasi  pengelolaan sampah Wanadri-Foto: Dokumentasi Wanadri

Kemudian  untuk reuse sebisa mungkin memperpanjang masa pakai material yang akan digunakan dalam mendaki.

Sealanjutnya recycle atau mengolah dan menyimpan material yang sudah tidak digunakan setelah dipilah berdasarkan jenisnya, agar tidak keluar dari kawasan tempat pembuangan sampah.  

Semua ini  didukung dengan penerapan lima aspek tata kelola yang holistik yakni: kelembagaan, operasional, regulasi, finansial,  dan partisipasi publik.

Jadi para pengelola kawasan wisata alam perlu menyiapkan sarana-prasarana pengumpulan, penanganan, serta pengelolaannya agar sampah dapat terkelola dengan bertanggungjawab.

Sampah organik sebisa mungkin diolah dan dimanfaatkan di dalam atau sekitar kawasan dengan metode pengomposan. Untuk material anorganik, saat ini sistem yang masih paling memungkinkan dan yang masi terjangkau oleh para pengelola adalah dengan skema industri daur ulang yang sudah ada.

"Jadi para pengelola basecamp hanya perlu memastikan bahwa sampah yang dihasilkan oleh pengunjung itu terpilah dengan benar, ditempatkan dalam wadah pengumpulan yang sesuai. Serta menanganinya dengan menyimpan material tersebut hingga nanti di serahkan pada pengepul," papar Ismail melalui Whatsapp, 11 Mei 2025.

Bagaimana dengan Buang Air Besar (BAB) di gunung yang kerap serampangan? Menurut Ismail hal ini terjadi karena  kurangnya pengetahuan para pengunjung dan  sosialisasi dari para pengelola basecamp juga belum sepenuhnya berjalan.

Ada beberapa metode yang bisa dilakukan serta dikelola walaupun fasilitas jamban seperti di area fasum perkotaan belum tersedia.

Di sini peran para pengelola basecamp untuk mengedukasi dan meregulasi hal ini cukup besar, untuk menanggulangi fenomena-fenomena tersebut hingga bisa diatasi dengan baik agar para pengunjung dapat  BAB  dengan  lebih bertanggung jawab dengan tidak mencemari ekosistem.

Peserta umumnya terbagi menjadi dua  golongan, yakni golongan pengelola basecamp pendakian  dan  golongan pegiat pendakian/pemandu wisata alam.

Targetnya  pertama, memberikan wawasan pada para pengelola kawasan dan  pegiat pendakian/wisata alam mengenai pengelolaan sampah yang bertanggung jawab dan berwawasan lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun