Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Mengapa COP28 Dubai Gagal Hentikan Pemakaian Bahan Bakar Fosil?

21 Desember 2023   10:48 Diperbarui: 22 Desember 2023   18:04 641
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Seorang pekerja berjalan melewati logo COP28 menjelang KTT iklim PBB tersebut di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), Selasa (28/11/2023). (Foto: AFP/JEWEL SAMAD via kompas.com) 

Kegagalan dunia menghentikan pemakaian energi fosil sudah dimulai dari penyelenggaraan COP28 Dubai saja sudah menuai kontroversi.

Yang menjadi tuan rumah adalah Uni Emirat Arab (UAE), salah satu dari 10 besar produsen minyak dunia.

Sementara Sultan al-Jaber presiden COP28 adalah kepala eksekutif perusahaan minyak negara tersebut.

Perusahaan minyak milik Sang Sultan diproyeksikan justru  akan memperluas produksinya dengan cepat pada dekade ini.

Sebagai catatan, Dubai adalah salah satu kota termahal di dunia.

Biaya untuk penginapan, makanan, dan pengeluaran lainnya akan menjadi sangat mahal bagi kebanyakan orang, terutama kelompok yang kurang beruntung dan terpinggirkan yang paling terkena dampak krisis iklim.

Tentunya penyebab kegagalan COP28 ialah perusahaan bahan bakar fosil.

Mereka sebetulnya  telah mengetahui kontribusinya terhadap perubahan iklim sejak  1970an, namun mereka terus melakukan pengeboran dan memperluas operasinya.

Antara saat ini dan tahun 2030, produksi di 20 negara penghasil bahan bakar fosil terbesar akan mencapai dua kali lipat

Lost and Demage Fund

Kegagalan lain dari COP28  ialah tema pertama  yang sudah disetujui di awal konferensi, yaitu kesepakatan loss and damage fund atau dana kehilangan dan kerusakan akibat krisis iklim.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun