Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Alien, Bencana, atau Virus? Kiamat dalam Film Fiksi Ilmiah Amerika

5 September 2021   21:29 Diperbarui: 6 September 2021   19:46 1245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu adegan dalam film "The Tomorrow War" (2021). Sumber: Rotten Tomatoes via Kompas.com

Suatu ketika pada 2022,  seorang mantan tentara Dan Forester (Chris Pratt) bersama keluarga dan para tetangganya menonton siaran langsung perhelatan piala dunia yang digelar di Qatar. Sedang asyik menonton aksi pemain Brazil, tiba-tiba langit terbelah dan turun sekelompok tentara dari masa depan. 

Mereka meminta bantuan manusia masa kini untuk menjadi relawan mempertahankan umat manusia dari kepunahan.  Tiga puluh tahun mendatang manusia terdesak oleh alien yang disebut white spike yang merupakan predator ganas dan sukar ditumpas.

Demikian adegan awal dari film yang bertajuk " The Tommorow War" (2021)  yang disutradarai oleh Chris McKay. Singkat cerita Dan Forester meninggalkan istri dan putrinya Muri Forester yang masih kecil, bergabung dengan relawan lainnya masuk ke lubang cacing dengan penugasan yang hanya memakan waktu tujuh hari (kalau selamat).

Di masa depan sekitar 2051, Dan bertemu dengan putrinya Muri yang sudah dewasa yang menjadi salah satu komandan tentara Amerika yang menghadapi alien. Seperti halnya umumnya film fiksi ilmiah hollywood unsur dramanya kental, Muri merekrutnya karena ingin bersama ayahnya yang diceritakan bercerai dengan istrinya dan tewas dalam kecelakaan mobil pada 2029.

Yang menjadi fokus ialah bagaimana manusia kewalahan menghadapi para white spike yang mampu bergerak cepat, populasi mahluk itu tumbuh dengan cepat, tidak sebanding dengan yang bisa dibunuh.  Spesies ini diceritakan punya satu betina yang dilundungi jantannya mati-matian yang bisa dipanggil dengan raungan.

Benar-benar pertarungan seperti teori Darwin "survival for fittest", white spikes memangsa manusia untuk bisa mempertahankan kelangsungannya dan manusia harus membunuh white spike agar tidak punah. 

Untuk menyelamatkan umat manusia, Dan harus membawa racun yang dicipitakan putrinya dan  bisa membunuh alien itu sebelum kemunculannya  ke muka Bumi. Pertarungan tidak hanya terjadi di masa depan, tetapi juga ketika Dan dan kawan-kawan harus mencari di mana alien itu pertama kali mendarat di muka Bumi.

Saya setuju dengan para kritikus bahwa alien dalam " The Tommorow War" tidak lebih hanya blended dari monster dari "A Quiet Place" (2018) dan "A Quiet Place 2" (2020),  "Alien" (1979) dan sekuel-sekuelnya, hingga "Terminator" (1984) dan sekuel-sekuelnya.

Status alien ini hanya spesies mirip hewan saja (dan bukankah manusia juga spesies hewan dalam tingkat tinggi?) , hanya punya kemampuan berkembang biak (dan bisa bernafas dengan oksigen). Seperti dalam "A Quiet Place", hewan-hewan yang hanya punya naluri membunuh dan tidak terlalu cerdas ini yang mengancam masa depan umat manusia.  

Hanya saja dalam "Tommorow War" bencana ini juga dipicu oleh perubahan iklim yang mengakibatkan es mencair dan membuat hewan-hewan ini terbebas untuk memangsa manusia. Perubahan iklim ini akibat ulah manusia yang memicu bencana yang berdampak lebih fatal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun