Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Inspirasi dari "Rahasia Pulau Hitam"

23 Mei 2021   07:54 Diperbarui: 23 Mei 2021   08:05 1022
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setahu saya kalau perlu wartawan itu tidak terendus  ketika sedang melakukan investigasi, bahkan melakukan penyamaran. 

Tintin, Mikael Blomkvist, maupun Wikan sama-sama bukan sosok jagoan, yang nggak pernah kalah, ya, tetap manusiawi, bisa "cengeng", kalah berkelahi, ditawan hingga cidera.

Hal kedua, membuat saya terpikat ialah Herge menyelipkan humor dalam berapa adegan komiknya. Dalam "Rahasia Pulau Hitam", ada adegan di mana Thomson dan Thompson, dua detektif naik pesawat capung fokker dan memaksa mekanik yang sebetulnya bukan pilot menerbangkan pesawat.

Akibatnya pesawat capung melakukan manuver di udara di mana salah seorang dari mereka terjatuh dan ditangkap lagi. Pesawat jatuh dan terhempas. Kebetulan ada kejuaraan akrobatik pesawat dan mereka menjadi pemenangnya.

Lainnya yang saya ingat, adegan di reruntuhan puri di mana Gorila yang mengejar Tintin tidak mempan ditimpuk batu, tetapi takut pada Snowy hingga jatuh bergulingan menimpa kawanan penjahat. Slapstik memang.

Sumber foto: bedetheque.com
Sumber foto: bedetheque.com
"Rahasia Pulau Hitam" juga memberikan pengetahuan sederhana bagi pembacanya tentang kehidupan sosial budaya di Inggris dan Skotlandia. Yang saya terkesan (waktu kecil) ketika Tintin menempuh perjalanan kereta api yang sudah ada resto dengan kuliner ayam. Dalam adegan kejar mengejar ayam itu jatuh ke tangan Snowy dan disantap bersama Tintin yang lapar. Kira-kira bumbunya apa ya? Pikiran saya masa itu?

Lainnya adalah Tintin memakai kostum tradisional Skotlandia yang seperti rok perempuan, kedai yang menjadi tempat nongkrong dengan bir, hingga puri ala abad pertengahan di Pulau Hitam. Tentu Herge tidak sekadar mengkhayal, dia melakukan riset dulu mengunjungi Skotlandia.

Kalau dari seting sejarahnya, rasanya sezaman saya kecil (1970-an) dilihat dari televisi (yang masih hitam putih), mobil dan pesawat. Belakangan saya membaca versi aslinya itu sebelum Perang Dunia ke II, tentunya beda.  Herge mengupdate untuk pembaca era 1970-an.  Di sinilah kelebihan lahin dari Herge menghasilkan komik yang tidak saja gambarnya indah, tetapi cerdas.  

Irvan Sjafari

Kredit Foto:

Rahasia Pulau Hitam kredit foto:
downloadtintinfree.blogspot.com
bedetheque.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun